Loncat dari PDIP, Mulyadi Kantongi KTA Golkar
Ngaku Cabut dari PDIP karena Disuruh Seorang Tokoh
DENPASAR, NusaBali - Eks Ketua PAC PDI Perjuangan (PDIP) Kecamatan Kediri, Tabanan, Nyoman Mulyadi yang diusulkan dipecat oleh DPC PDIP Tabanan ke DPP PDIP resmi kantongi KTA (Kartu Tanda Anggota) Partai Golkar.
Berlabuh ke ‘Beringin’ untuk tarung di Pilkada Tabanan 2024, Mulyadi yang akrab disapa Mang Beruk ini terang-terangan mengaku keluar dari PDIP karena disuruh oleh salah satu tokoh besar di Tabanan.
KTA Partai Golkar diserahkan langsung kepada Mulyadi oleh Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Senin (29/7) siang. Selain Mulyadi hadir juga Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tabanan dari Partai Gerindra, Nyoman Ardika alias Sengap yang didampingi pendukungnya. Selain itu sejumlah Pengurus Kecamatan (PK) Golkar di Kabupaten Tabanan juga hadir. Sementara Sugawa Korry didampingi Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD I Golkar Bali Komang Suarsana, Ketua Bakumham Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati dan Wakil Sekretaris OKK Muamar Kadafi.
Mulyadi dengan percaya diri didampingi para pendukungnya sempat memekikkan salam ‘Merdeka’ yang notabene merupakan salam kas di kalangan kader PDIP. Mulyadi di hadapan awak media mengaku dirinya sempat muncul sebagai calon anggota DPRD Bali di Dapil Tabanan pada Pileg 2024. Namanya muncul secara aklamasi sebagai kandidat caleg DPRD Bali atas usulan dari akar rumput. Namun, namanya tidak dikirim ke DPD PDIP Bali.
Mulyadi pun akhirnya bermanuver dan belok haluan dengan mendaftar sebagai kandidat Cabup Tabanan di Partai Golkar. Sehingga sempat dipanggil induk partainya. “Awalnya saya dipecat partai. Saya keluar dari partai. Kemudian atas restu tokoh PDIP di Tabanan juga saya putuskan keluar,” ujar juragan kain sekaligus Bos Toko Nyoman Kediri ini. Saat dikejar siapa tokoh yang dimaksud, Mulyadi menghindar. Dia sempat berjanji menyampaikan tokoh yang dimaksud kepada awak media usai acara penyerahkan KTA Golkar.
“Nanti saya kasih tahu,” ujar Mulyadi. Kini, setelah kantongi KTA Partai Golkar, Mulyadi sudah siap tarung di Pilkada Tabanan 2024. Dia rencananya akan dipaketkan dengan Nyoman Ardika alias Sengap dari Gerindra. Sengap adalah pelawak yang tergabung dalam group kesenian Celekontong Mas. Mulyadi dan Sengap kemarin tampak salam komando siap berpaket di Pilkada Tabanan. Cabutnya Mulyadi dari PDIP dan kantongi KTA Golkar sekaligus mendapatkan dukungan para kader PDIP lainnya yang hadir langsung di Kantor Golkar.
Sementara Sugawa Korry mengatakan, Mulyadi keluar atas keinginan dan kesadaran sendiri. Keluar dari PDIP lanjut berlabuh di Golkar juga karena punya chemistry dengan Partai Golkar. “Pak Mulyadi sudah sepakat dengan Pak Sengap berpaket membangun Tabanan,” ujar Sugawa Korry. Kata Sugawa Korry, paket Mulyadi dan Sengap ini adalah paket tunggal yang disiapkan Partai Golkar. Sehingga hal ini sekaligus memupus wacana tarung antara kandidat PDIP dengan ‘Kotak Kosong’ di Pilkada Tabanan. “Jadi tidak akan ada tarung dengan kotak kosong di Tabanan. Mulyadi ini dan Pak Sengap paket tunggal di Golkar. Paket ini akan membangun keseimbangan demokrasi di Pilkada Tabanan,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Terpisah diminta komentarnya soal aksi ‘loncat pagar’ Mulyadi ke Partai Golkar, Sekretaris DPC PDIP Tabanan I Nyoman ‘Komet’ Arnawa mengatakan tidak masalah. Dia mengatakan pemberhentian pasca diusulkan dipecat oleh PDIP Tabanan saat ini sedang berproses.
"Kalau saya sih tidak masalah, ya memang punya keinginan begitu, kita mau gimana. Ya jadi silakan karena itu maunya," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin kemarin. Menurutnya pasca diusulkan final diberhentikan di DPC PDIP Tabanan baik sebagai kader partai dan pengurus partai, kini sedang berproses di PDIP tinggal menunggu keputusan final dari DPP PDIP. Sebelumnya DPC PDIP Tabanan mengusulkan pemecatan Nyoman Mulyadi sebagai kader PDIP.
Keputusan tersebut telah diputuskan dalam rapat pleno yang dipimpin Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan dihadiri pengurus di Kantor DPC PDIP Tabanan, Kamis (25/7). Nyoman Mulyadi diusulkan dipecat lantaran dinilai telah melanggar sejumlah aturan AD/ART Partai PDIP. 7 nat, des
1
Komentar