Parade Ngoncang Semarakkan Pesta Rakyat Tegalmengkeb
Puluhan lanjut usia (lansia) meriahkan Merah Putih Seni dan Budaya di lapangan umum Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Sabtu (12/8) malam.
TABANAN, NusaBali
Pemerintah Desa Tegalmengkeb menggelar parade ngoncang untuk menghidupkan budaya yang hampir punah. Pesta rakyat ini diselenggarakan untuk memeriahkan HUT ke 72 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Perbekel Desa Tegalmengkeb, Dewa Made Widarma menjelaskan, parade ngoncang diikuti 18 sekaa dari 9 banjar se-Desa Tegalmengkeb. Satu sekaa beranggotakan 10 orang lengkap membawa alu (alat penumbuk padi) terbuat dari kayu setinggi 1 meter. Dewa Widarma mengatakan, pada tahun 1970-an, ngoncang sering dijumpai pada pelaksanaan upacara Pitra Yadnya. Namun sekarang ngoncang hampir punah. “Kami bangkitkan kembali karena ngoncang sempat eksis di Tegalmengkeb,” ungkap Dewa Widarma, Minggu (13/8).
Selain parade ngoncang, pada parade seni itu juga ditampilkan janger dengan seluruh penarinya berusia sepuh. Janger selain untuk menghibur penonton juga mengisi waktu para lansia agar penuh kegiatan. Janger lansia ini dibawakan oleh perwakilan dari 5 banjar yakni Banjar Tegal Mengkeb Tengah, Banjar Alas, Banjar Branjingan, Banjar Tegalmengkeb Kelod, dan Banjar Mundukulan. “Penampilan mereka enerjik waulapun sudah lingsir,” ungkap Dewa Widarma. Pementasan lainnya yakni parade gong kebyar wanita yang disajikan perwakilan 9 banjar juga Tari Ketungan dari Desa Pakraman Tegalmengkeb Kaja. *d
Perbekel Desa Tegalmengkeb, Dewa Made Widarma menjelaskan, parade ngoncang diikuti 18 sekaa dari 9 banjar se-Desa Tegalmengkeb. Satu sekaa beranggotakan 10 orang lengkap membawa alu (alat penumbuk padi) terbuat dari kayu setinggi 1 meter. Dewa Widarma mengatakan, pada tahun 1970-an, ngoncang sering dijumpai pada pelaksanaan upacara Pitra Yadnya. Namun sekarang ngoncang hampir punah. “Kami bangkitkan kembali karena ngoncang sempat eksis di Tegalmengkeb,” ungkap Dewa Widarma, Minggu (13/8).
Selain parade ngoncang, pada parade seni itu juga ditampilkan janger dengan seluruh penarinya berusia sepuh. Janger selain untuk menghibur penonton juga mengisi waktu para lansia agar penuh kegiatan. Janger lansia ini dibawakan oleh perwakilan dari 5 banjar yakni Banjar Tegal Mengkeb Tengah, Banjar Alas, Banjar Branjingan, Banjar Tegalmengkeb Kelod, dan Banjar Mundukulan. “Penampilan mereka enerjik waulapun sudah lingsir,” ungkap Dewa Widarma. Pementasan lainnya yakni parade gong kebyar wanita yang disajikan perwakilan 9 banjar juga Tari Ketungan dari Desa Pakraman Tegalmengkeb Kaja. *d
Komentar