Ipat Mundur dari Wabup Jembrana
Ipat mengatkan tak ingin mengganggu Bupati Tamba jelang Pilkada Jembrana 2024, juga untuk hindari penggunaan fasilitas negara saat berkegiatan politik
NEGARA, NusaBali
I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat mengajukan pengunduran diri sebagai Wakil Bupati (Wabup) Jembrana periode 2021-2025. Dia memutuskan langkah tersebut sebagai bentuk komitmen terhadap keputusannya ‘bercerai’ dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Pilkada Jembrana 2024 nanti.
Ipat saat jumpa pers di salah satu rumah makan di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa (30/7) mengatakan sudah membuat surat permohonan pengunduran diri sebagai Wabup. Surat yang akan ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) itu telah ditandatanganinya, Selasa kemarin. "Surat permohonan sudah saya tandatangani hari ini (kemarin, red). Mungkin besok (hari ini) sudah bisa dikirim ke Mendagri, termasuk tembusan-tembusan kepada Pak Bupati, DPRD, dan Pj Gubernur Bali," ujar Ipat.
Menurut Ipat, ada beberapa pertimbangan sehingga dirinya mengambil sikap mengundurkan diri sebagai Wabup Jembrana. Khususnya berkaitan dengan pilihan, keputusan, dan dinamika politik yang terjadi menjelang Pilkada Jembrana 2024. Di mana, dirinya telah memutuskan sikap keluar dari paket Tamba-Ipat dan memilih berpaket dengan I Made Kembang Hartawan.
"Saya pikir tidak elok rasanya dalam satu kapal, nahkoda, kemudian saya sebagai wakilnya masih berada di dalam kapal yang sama. Karena sudah pasti apapun yang pribadi saya lakukan sebagai Wabup akan selalu dianggap berusaha untuk menggembosi dari apa yang dilakukan pak Bupati," ujar Ipat. Selain alasan tersebut, Ipat mengaku ada pertimbangan-pertimbangan lain sehingga dirinya memutuskan memohon pengunduran diri sebagai Wabup. Termasuk dirinya mengungkap sebagai Wabup menyadari belum dapat memenuhi janji-janjinya di masyarakat saat Pilkada Jembrana 2020 karena terbatasnya wewenang yang diberikan sang Bupati.
"Itu sih salah satu alasan. Saya sebagai Wakil Bupati pada periode dengan Tamba-Ipat, dengan kewenangan yang diberikan oleh pak Bupati, merasa bahwa saya sebagai Wakil Bupati belum bisa memenuhi janji-janji tersebut. Karena kewenangan terbatas dan lain sebagainya," ucap putra sulung mantan Bupati Jembrana I Gede Winasa ini. Menurut Ipat, banyak dinamika yang dilaluinya sepanjang perjalanan pemerintahan Tamba-Ipat, dalam arti pasang-surut hubungan Wabup dan Bupati. Namun demikian, dirinya tetap menghormati Bupati Tamba yang mengajaknya untuk mengabdi kepada masyarakat Jembrana. "Saya tetap menghormati beliau sebagai Bupati. Karena kemarin kan saya sebagai pribadi Wabup sudah bisa diajak untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Jembrana," ucapnya.
Intinya, Wabup Ipat menegaskan tidak ingin mengganggu Bupati Tamba dalam menjalankan pemerintahan jelang Pilkada Jembrana 2024 ini. Dirinya juga mengungkap permohonan pengunduran diri sebagai Wabup itu juga dilakukan untuk menghindari pelanggaran. Khususnya terkait dengan kegiatan politik dengan menggunakan fasilitas negara.
Sejatinya, ada opsi untuk cukup mengajukan cuti saat kampanye. Namun, dirinya menyatakan lebih memilih opsi untuk mengajukan pengunduran diri. Dirinya pun berharap proses pengunduran dirinya itu bisa berjalan lancar. "Itu juga untuk menghindari penggunaan fasilitas negara. Jadi ketika kita melakukan kegiatan politik, jangan sampai dianggap menggunakan fasilitas negara," ungkap Ipat. Ipat mengaku juga belum tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pengunduran dirinya sebagai Wabup. Namun yang jelas dirinya akan segera mengajukan surat permohonan ke Mendagri dan akan menunggu Surat Keputusan (SK) untuk pemberhentian sebagai Wabup. "Belum tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan. Yang jelas kita ajukan permohonan dan menunggu SK," ucap Ipat.
Namun, sambil menunggu pengunduran dirinya disetujui sesuai mekanisme aturan perundang-undangan, dia berjanji akan tetap menjalankan tugas sebagai Wakil Bupati Jembrana.
Menjelang Pilkada Jembrana 2024, Ipat yang merupakan kader Partai Golkar ini bermanuver dengan menyatakan akan berpasangan dengan Ketua DPC PDIP Jembrana I Made Kembang Hartawan. Dalam video deklarasi yang beredar luas di masyarakat, posisi Ipat sebagai calon wakil bupati (Cawabup) mendampingi Kembang Hartawan, yang merupakan mantan Wakil Bupati Jembrana dua periode yang dia kalahkan bersama I Nengah Tamba dalam Pilkada Jembrana 2020 lalu. Untuk pencalonannya dengan Kembang, dia mengaku masih menunggu rekomendasi dari sejumlah partai politik seperti PDIP dan Partai Golkar.
Keputusan Ipat untuk berpisah dengan Tamba juga telah mendapat restu dari ayahnya, Winasa. Bahkan, Winasa mendorong putranya itu untuk mendampingi I Made Kembang Hartawan dengan sebutan Kembang-Ipat dalam Pilkada Jembrana 2024. Duet Kembang-Ipat pun sudah mendapat restu dari Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster. 7 ode
Komentar