nusabali

Turkini Berpeluang Jadi Ketua DPRD Buleleng

Tiga Nama Kandidat Dikirim ke DPP PDIP

  • www.nusabali.com-turkini-berpeluang-jadi-ketua-dprd-buleleng

SINGARAJA, NusaBali - Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) dengan perolehan kursi DPRD Buleleng terbanyak, yakni 18 kursi mendapatkan kesempatan untuk menduduki posisi Ketua DPRD masa jabatan 2024-2029.

Siapa kader yang akan duduki ‘kursi’ Ketua DPRD Buleleng? Saat ini hal tersebut sedang digodok internal DPC PDIP Buleleng. Nama Srikandi PDIP Buleleng, Kadek Turkini masuk dalam daftar usulan Ketua DPRD Buleleng.

Turkini adalah kader senior PDIP yang sudah 4 periode duduk di DPRD Buleleng. Politisi asal Desa Kalibukbuk ini memiliki peluang cukup besar untuk jabatan puncak DPRD Buleleng. Terlebih jika dua kader yang juga namanya masuk usulan mendapatkan amanat lain, karena juga mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Bupati (Cabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Cawabup) dalam Pilkada Buleleng 2024.

Sekretaris DPC PDIP Buleleng, Gede Supriatna ditemui, Rabu (31/7)  mengatakan untuk calon Ketua DPRD Buleleng anyar sudah disiapkan usulan ke DPD PDIP Bali. Ada tiga nama yang diusulkan. Nama pertama dirinya sendiri Gede Supriatna sebagai Sekretaris DPC PDIP Buleleng sekaligus incumbent, kedua Ketut Ngurah Arya yang menjabat Bendahara DPC PDIP Buleleng dan Kadek Turkini yang dalam struktural partai sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDIP Buleleng.

“Usulan nama sesuai struktural partai Ketua, Sekretaris, Bendahara, memang aturannya seperti itu. Karena Ketua Pak Agus (Putu Agus Suradnyana) tidak di DPRD, sisanya ada saya di sekretaris, bendahara dan satu pertimbangan lagi bu Turkini,” terang Supriatna. Ketua DPRD Buleleng ini menyebut nama-nama usulan calon Ketua DPRD Buleleng itu sudah digodok dalam rapat DPC PDIP Buleleng, beberapa hari lalu. Seluruh kader pun sudah menyetujui untuk mengusulkan tiga nama itu ke DPD PDIP Bali melalui surat resmi untuk selanjutnya diteruskan ke DPP PDIP. 

Kadek Turkini dan Ketut Ngurah Arya -IST 

Nama Kadek Turkini masuk dalam usulan karena pertimbangan keterwakilan perempuan. Selain juga dia merupakan kader senior. Namun seluruh keputusan ditentukan oleh DPP PDIP. “Mudah-mudahan satu minggu ke depan sudah ada informasi yang jelas sebelum pelantikan anggota DPRD Buleleng periode 2024-2029 pada tanggal 15 Agustus,” ucap politisi asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Sementara disinggung soal rekomendasi Cabup-Cawabup Buleleng dari PDI Perjuangan, Supriatna menyebut hingga kemarin belum ada informasi pasti dan surat resmi dari DPP. Sementara itu Kadek Turkini dikonfirmasi terpisah terkait namanya masuk bursa calon Ketua DPRD Buleleng periode 2024-2029 mengapresiasi setinggi-tingginya kebijakan partainya yang benar-benar memperhatikan keterwakilan perempuan. Terlebih hasil Pileg 2024 lalu, keterwakilan perempuan yang diharapkan 30 persen di DPRD Buleleng belum bisa terpenuhi maksimal. 

Di Buleleng dari 45 kursi DPRD Buleleng, calon perempuan yang lolos dan berhasil merebut kursi hanya 5 dari total 45 kursi DPRD atau hanya 11,11 persen.  “Saya sebagai kader partai tentu harus tunduk apapun keputusan partai. Kalau memang diberi kepercayaan ya harus siap. Kalau tidak ya tidak apa-apa juga. Ini kan masih usulan, tetapi dimasukkan ke daftar saja saya sebagai keterwakilan perempuan merasa berterima kasih karena sudah diperhatikan,” kata Srikandi PDIP asal Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.

Jumlah ini malah menurun jika dibandingkan srikandi yang lolos DPRD Buleleng pada periode 2019-2024, yakni sebanyak 8 anggota perempuan. Pada Pileg 2024, caleg srikandi yang berhasil lolos DPRD Buleleng, yakni Kadek Turkini (incumbent) dan Ni Made Lilik Nurmiasih (incumbent) dari PDIP, Luh Marleni (incumbent) dari Partai Gerindra, Made Putri Nareni (incumbent) dari Partai NasDem, dan Ni Wayan Parlina Dewi (new comer) dari Partai Golkar. Empat anggota DPRD Buleleng periode sebelumnya (2019-2024) dari kaum perempuan dalam pencalegannya di Pileg 2024 tak lolos. Mereka, yakni Luh Sri Seniwi (PDIP), Ni Luh Sri Sama (PDIP), Ni Ketut Windrawati (NasDem) dan Luh Hesti Ranitasari (Demokrat). 7 k23

Komentar