nusabali

PAPPRI Apresiasi Musisi dan Tokoh Musik Bali Berdedikasi

  • www.nusabali.com-pappri-apresiasi-musisi-dan-tokoh-musik-bali-berdedikasi

DENPASAR, NusaBali - Sepuluh orang musisi dan tokoh musik yang memiliki dedikasi panjang memajukan industri musik di Bali menerima dana apresiasi dari Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI). Penyerahan apresiasi dilaksanakan di Denpasar, Selasa (30/7).

Ketua DPD PAPPRI Bali, Gede Bagus Perdana Putra atau lebih dikenal sebagai Gede Bagus mengatakan, para musisi ataupun tokoh musik yang mendapat dana apresiasi kali ini telah berkiprah belasan tahun dan memberi dampak positif untuk industri musik di Bali. 

Adapun penerima dana apresiasi PAPPRI ini yakni Yong Sagita Swastika dan I Made Kandra atau De Alot (Kategori Penyanyi Lagu Daerah), Komang Raka dan I Komang Darmayuda (Pencipta Lagu), I Made Mudiarta (Dek Arta) dan I Ketut Susila (Pemusik/Penata Musik), Wayan Ary Wijaya/

Sanggar Palawara dan I Gede Kurniawan Wisesa/Sanggar Smarandhana (Sanggar Musik Tradisi dan Kontemporer), Made Adnyana (Pengamat dan Promotor Event Penghargaan Musik), dan Heny Janawati (Pengajar dan Pembina Musik). 

“Secara umum adalah teman-teman yang sudah berdedikasi lebih dari 15-20 tahun dan juga memberikan dampak yang positif untuk industri musik di Bali. PAPPRI Pusat ingin mengapresiasi dedikasi teman-teman semuanya atas sumbangsih dari karya dan tenaga selama ini,” ujar Gede Bagus. 

Jebolan ajang pencarian bakat X Factor Indonesia menjelaskan, sebagai sebuah organisasi PAPPRI telah terbentuk sejak 1986 di Jakarta. Untuk saat ini musisi Tony Wenas memimpin PAPPRI untuk periode 2022-2027. Dana apresiasi yang diberikan kali ini pun berasal dari penjualan tiket konser tunggal yang dilakukan Tony Welas beberapa waktu lalu. Sementara itu, DPD PAPPRI Bali baru terbentuk sejak 2022 dan Gede Bagus terpilih sebagai ketua. 

Menurut Gede Bagus, keberadaan DPD PAPPRI Bali menjadi penting sebagai jembatan PAPPRI Pusat di daerah. Ia mengungkapkan PAPPRI Pusat, berbekal jaringan yang luas, memiliki sejumlah program yang dapat dimanfaatkan para musisi di daerah untuk mengembangkan kompetensinya. Selain akses beasiswa kuliah atau kursus singkat musik, pertukaran seni budaya di luar negeri, kata Gede Bagus, juga ada setiap tahunnya dan kuotanya juga cukup banyak. 

“Ada dana CSR (corporate social responsibility) yang bisa dimanfaatkan musisi di daerah, namun sayang selama ini informasinya tidak sampai,” kata Gede Bagus. 

Ia menambahkan, selama ini Bali cukup sering menjadi tuan rumah acara internasional. Namun, sangat jarang musisi Bali ikut dilibatkan. Gede Bagus menyebut keberadaan DPD PAPPRI Bali juga diharapkan menjadi penghubung dengan pihak pusat yang menjadi penyelenggara acara internasional di Bali. “Astungkara lebih sering dilibatkan, kita menjadi tuan rumah di daerah kita sendiri,” sebutnya. 

Salah satu penerima dana apresiasi, pencipta lagu I Komang Darmayuda, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas perhatian PAPPRI terhadap para musisi ataupun tokoh yang telah lama berkarya di industri musik Bali. Ia menyambut baik sejumlah program yang dimiliki PAPPRI yang dapat dimanfaatkan para musisi di Bali untuk menunjang karirnya di bidang musik. 

Menurutnya, program beasiswa musik dapat dimanfaatkan para musisi Bali untuk meningkatkan kemampuannya lagi di bangku formal. “Sangat banyak yang dapat diambil para seniman yang belajar secara otodidak. Setelah masuk akademik pasti akan terbuka lagi banyak ide dan kekhasannya,” ujar pengajar musik di ISI Denpasar ini.7 a 

Komentar