Putu Adesta Kembali ke Pelatnas
JAKARTA, NusaBali - Usai bertanding di Olimpiade 2024 Paris, pejudo kelas -52 kg Maryam March Maharani (Rani) dan pelatih judo Putu Wiradamungga Adesta kembali ke Indonesia. Tiba di tanah air, mereka disambut dan diberikan pengalungan bunga oleh Komite Eksekutif NOC Indonesia, Jadi Rajagukguk yang ditemani oleh Deputi Olahragawan Andalan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Budi Arianto Muslim serta perwakilan dari Aice Indonesia, Windah.
Putu Wiradamungga Adesta mengatakan, dia tiba di Indonesia pada Selasa sore (30/7) kemarin. Dia dan Rani pun, langsung menuju Pelatnas Judo di Ciloto, Jawa Barat. "Kami tidak pulang ke daerah, tetapi langsung menuju ke Pelatnas di Ciloto," ujar Adesta kepada NusaBali, Rabu (31/7).
Mereka kembali ke Pelatnas, kata Adesta, karena Rani akan menjalani recovery setelah bertanding di Olimpiade. Kemudian Rani juga akan menggunakan waktu untuk istirahat, karena dalam waktu dekat ini Rani belum ada agenda pertandingan lagi.
Di Olimpiade sendiri, Rani sampai babak 16 besar. Di babak awal, dia mengalahkan pejudo Mozambik, Jacira Ferreira 10-0 di babak 32 besar. Keberhasilan itu, membawanya ke babak 16 besar. Di 16 besar, Rani harus mengakui ketangguhan pejudo Kosovo, Distria Krasniqi 0-10.
Menurut Adesta, hasil yang dicapai Rani sudah luar biasa. Lantaran Rani adalah pejudo satu-satunya dari Indonesia yang berhasil tembus 16 besar Olimpiade. Padahal, lawan yang dia hadapi cukup kuat. Pejudo Jacira Ferreira merupakan pejudo yang kerap mendapatkan medali perak di kejuaraan internasional.
Sedangkan Distria Krasniqi adalah pejudo peraih medali emas kelas 48 kg Olimpiade 2020 Tokyo. Dia juga peringkat dua dunia di kelas -52 kg. Sementara Rani berada di peringkat ke 52. Meski begitu, Rani tetap percaya diri walau peringkat mereka terpaut jauh.
"Mental Rani sangat bagus. Dia percaya diri dan ingin menunjukan kemampuan yang selama ini dia punya. Jadi, capaian 16 besar di Olimpiade sangat luar biasa bagi Rani maupun cabor judo," papar Adesta. 7 k22
Komentar