Program Berkunjung dan Berbagi Sasar 100 Balita Risiko Stunting di Melaya
Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali
Ny Ida Mahendra Jaya
TP PKK Jembrana
Ny Candrawati Tamba
CSR Bank BPD Bali
NEGARA, NusaBali - Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Ida Mahendra Jaya bersama Ketua TP PKK Jembrana Ny Candrawati Tamba melaksanakan program ‘Berkunjung dan Berbagi’ di Banjar Berawantangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jumat (2/8). Kegiatan ini dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Bali, khususnya di Jembrana.
100 balita dengan gejala gangguan tumbuh kembang berisiko stunting dan terdiagnosa stunting dari beberapa desa di Kecamatan Melaya menjadi sasaran bantuan kali ini.
Program ini merupakan wujud sinergi antara Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Jembrana dalam upaya membangun generasi emas bebas stunting. Adapun bantuan yang diberikan berupa beras 10 kg, susu 6 kotak, 1 krat telur serta sikat dan pasta gigi 1 set kepada masing-masing penerima dengan sumber bantuan dari Pemprov Bali dan CSR Bank BPD Bali.
Pj Ketua TP PKK Bali Ny Ida Mahendra Jaya mengatakan, kegiatan Berkunjung dan Berbagi dilaksanakan secara sinergi, kolaboratif, dan berkelanjutan melalui sistem Ngrombo atau bergotong royong. Program itu pun difokuskan untuk pencegahan stunting karena stunting masih menjadi isu strategis di Bali. "Oleh sebab itu, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali sebagai mitra kerja pemerintah perlu mengambil peran dan inisiatif dalam mendukung kebijakan pemerintah sebagai upaya pencegahan stunting," ucapnya.
Melalui kegiatan Berkunjung dan Berbagi, Ida Mahendra Jaya menyampaikan, pada intinya merupakan gerakan stimulan dalam rangka mengakselerasi upaya pencegahan stunting. Begitu juga bertujuan memantau secara langsung pelaksanaan posyandu dan diharapkan mampu menjadi celah perbaikan gizi anak-anak.
"Saya meminta kepada semua orangtua yang masih memiliki anak balita, untuk terus memantau perkembangan gizi yang dikomsumsi untuk dapat kita pantau bersama tumbuh kembang berat badan, tinggi badan dengan usia si anak. Dan itu tentu tidak lepas dari perkembangan gigi yang dimilikinya, karena secara mendasar kesehatan akan dimulai dari gigi", ujar Ida Mahendra Jaya.
Sementara Ketua TP PKK Jembrana Ny Candrawati Tamba mengungkapkan kehadiran Pj Ketua TP PKK Bali ini merupakan bukti nyata dari komitmen dalam upaya menurunkan angka stunting di Provinsi Bali, khususnya di Jembrana. "Titiyang yakin, dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang kuat antara kabupaten dan provinsi, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Candrawati Tamba menjelaskan di tahun 2021 kasus stunting di Jembrana masih tinggi, yakni di angka 14,3 persen. Berkat kerja keras seluruh pihak, dalam kurun waktu 2 tahun turun jadi 8,7 persen. "Namun kita tidak ingin berpuas diri. Kita ingin tahun 2024 ini angka stunting di Jembrana bisa dibawah target provinsi Bali, yakni 6,15 persen, bahkan ke depan menyentuh zero kasus," ucapnya.
Menurut Candrawati Tamba, langkah- langkah penanganan terus dikebut. Diantaranya melalui kebijakan anggaran, kolaborasi berbagai pihak melalui konvergensi antar program dari tingkat kabupaten hingga desa. Termasuk melalui program Bapak/ibu Asuh Anak Stunting (BAAS) yang sudah berjalan selama tujuh bulan ini.
"Saya juga mengapresiasi peran rekan-rekan TP PKK, baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa serta kader Posyandu di tingkat desa. Ujung tombak intervensi stunting adalah kader PKK dan kader Posyandu. Kita harus tetap waspada dan melakukan langkah- langkah strategis untuk akselerasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jembrana kedepannya," ucap Candrawati Tamba.7ode
Komentar