Akulturasi Budaya Hiasi Petik Laut di Candikusuma
NEGARA, NusaBali - Pemandangan berbeda tampak dalam upacara Petik Laut di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana, Sabtu (3/8). Petik Laut yang digelar masyarakat Candikusuma, ini dihiasi akulturasi budaya dari tiga umat, yakni Hindu, Muslim, dan Kristiani.
Selain acara doa bersama lintas agama, akulturasi budaya tersebut juga terlihat dari adanya penampilan tarian Bali dan qasidah rebana. Kemudian upacara Petik Laut ini diakhiri dengan ritual pakelem dengan saran bebek dan ayam secara umat Hindu dan rarung saji secara umat Muslim. Tujuannya sama, yakni sebagai bentuk ucapan syukur kepada tuhan yang maha esa atas hasil laut yang melimpah.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang turut hadir dalam acara tersebut, mengaku kagum dengan kekompakan dan toleransi masyarakat Candikusuma. "Saya sangat kagum sekali. Berbeda dari tempat lain, di sini upacara Petik Laut berlangsung sangat khidmat dan meriah sekali. Hal ini tentu tidak terlepas dari harmonisasi masyarakat di sini. Akulturasi budaya dari umat Hindu, Muslim, dan Kristiani yang sangat luar biasa sekali," ungkap Bupati Tamba.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tamba mengaku melihat ada sejumlah potensi yang bisa dikembangkan di kawasan pantai Candikusuma. Salah satunya terkait keberadaan Kampung Kerapu (tempat budidaya kerapu). Dirinya mengaku berencana akan memperkuat Kampung Kerapu itu untuk menjadi daya tarik wisata di pantai setempat.
"Selain itu, landscape pantai juga luar biasa. Kita akan tambah lagi beberapa paket wisata, seperti snorkeling, jetski, dan perahu wisata. Astungkara ini bisa berjalan sesuai rencana. Ini juga bagian dari menyongsong Jembrana Emas 2026," ucap Bupati Tamba.
Agus Sulaimi selaku Ketua Kelompok Nelayan Manik Segara di pantai setempat, menyampaikan terima kasih atas dukungan Bupati Jembrana. Dirinya berharap acara Petik Laut ini dapat terus berlanjut dan semakin meriah ke depannya.7 ode
Komentar