Asrama Terbakar, Anak-anak Panti Asuhan Mengungsi
MANGUPURA, NusaBali - Peristiwa kebakaran melanda asrama Panti Asuhan Wisma Anak-anak Harapan Hop Children Home di Jalan Anom Nomor 2, Banjar Untal-untal, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Sabtu (3/8) siang pukul 12.20 Wita.
Akibat kebakaran yang menghanguskan bangunan tempat tinggal mereka, anak-anak panti asuhan tersebut kini terpaksa harus mengungsi ke rumah pengurus panti asuhan maupun rumah saudaranya. Bahkan belasan anak juga harus tinggal di tenda darurat yang didirikan oleh BPBD Badung. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika mengungkapkan pasca kebakaran hebat tersebut, bangunan dan isinya hangus total tak tersisa.
Dari pendataan, ada 50 anak yang tinggal di panti asuhan itu. Pasca kebakaran, sejumlah anak telah mengungsi untuk tinggal di rumah pengurus panti asuhan dan rumah warga. Bahkan ada juga yang tinggal di rumah keluarga dari anak tersebut.
Sisanya, sekitar 15 orang anak tinggal sementara di tenda darurat yang dibuat oleh BPBD Badung. “Kemarin malam pas kejadian kami siapkan tenda, kasur, dan selimut. Yang besar-besar saja yang tinggal di tenda, sekitar 15 orang. Sisanya ada yang tinggal sementara di rumah pengurus panti, rumah warga, maupun rumah keluarganya,” ujar Murdika, Minggu (4/8).
Murdika melanjutkan, selain menyiapkan tenda, BPBD Badung juga telah mengirimkan sejumlah logistik untuk anak-anak panti asuhan. Logistik tersebut berupa beras, mie instan, telor, dan minyak goreng. Selain itu juga banyak relawan kemanusiaan telah memberikan bantuan seperti baju-baju yang masih layak dipakai. Sementara untuk kerusakan bangunan, saat ini tengah dikaji. “Masih dikaji dari Bidang Rehab Rekon, tapi nanti Pemkab Badung pasti akan memberikan bantuan,” jelasnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Ketua DPRD Badung, Putu Parwata mengaku telah melakukan peninjauan saat kebakaran. Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah melakukan penanganan. Dia berharap bisa segera dilakukan perbaikan dalam waktu cepat, mengingat saat ini anak-anak terpaksa tinggal di tenda darurat. “BPBD juga sudah ke sana, sudah mengecek, mengukur, dan lain sebagainya. Sehingga dalam dua minggu ini tuntas kami harapkan dan bisa dilakukan renovasi,” terangnya.
Parwata mengaku memiliki ikatan emosional dengan panti asuhan tersebut. Parwata menuturkan, dulu dirinya dibesarkan di panti asuhan tersebut. Sehingga dia telah menganggap pemilik panti asuhan sebagai kakeknya. “Saya juga lahir di sana, saya juga dibina di panti asuhan itu. Itu sebenarnya salah satu kakek saya, pemilik panti asuhan itu,” cerita Parwata. Politisi PDIP asal Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara ini memperkirakan kebakaran terjadi adanya kebocoran gas saat memasak dalam rangka persiapan ulang tahun. “Anak-anak mungkin menghidupkan kompornya berdekatan dengan gas. Anak-anak mungkin tidak sengaja menghidupkan kompor, memasak dan lain sebagainya. Sehingga tidak tahu apa ada bocor, gasnya mungkin itu yang meledak,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun kebakaran menghanguskan aula berukuran 12 meter x 22 meter, kantor berukuran 7 meter x 12 meter, 10 unit kamar masing-masing berukuran 5 meter x 3 meter, 1 unit kamar laki-laki berukuran 6 meter x 5 meter, dan dapur berukuran 4 meter x 3 meter. Kasi Humas Polres Badung, Ipda I Putu Sukarma dikonfirmasi, Minggu kemarin mengatakan kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Hal ini disimpulkan berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang dimintai keterangan di TKP.
Menerima laporan tentang adanya peristiwa kebakaran itu tim pemadam kebakaran Badung mengerahkan 9 unit mobil pemadam kebakaran TKP. Tim pemadam kebakaran tiba di TKP sekitar pukul 12.45 Wita. Regu pemadam kebakaran yang datang ke TKP berhasil menjinakan api sekitar pukul 14.20 Wita. "Petugas yang datang ke TKP menemukan terminal kabel colokan listrik yang terbakar. Kabel tersebut berada antara kantor dengan gudang peralatan sesuai dengan keterangan para saksi. Berdasarkan keterangan para saksi dan petunjuk terminal yang terbakar itu dugaan awal kebakaran akibat korsleting listrik," pungkasnya. 7 ind, pol
Komentar