Undiksha Latih Guru Kuasai Asesmen Kurikulum Merdeka
SINGARAJA, NusaBali - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja menggelar pelatihan digitalisasi asesmen kurikulum merdeka bagi para guru di SMP Negeri 1 Sukasada, Sabtu (3/8).
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan pengetahuan dan keterampilan dalam merancang dan melaksanakan asesmen yang efektif termasuk digitalisasi asesmen.
Ketua tim Pengabdiaan kepada Masyarakat Undiksha Singaraja, Prof Dr Desak Putu Parmiti MS menjelaskan bahwa asesmen dalam kurikulum merdeka memiliki peran yang sangat penting di proses pembelajaran. “Asesmen tidak hanya sekadar penilaian, tetapi juga merupakan umpan balik yang berguna bagi guru, siswa, dan sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran, selain itu penting juga dilakukan digitalisasi asesmen sehingga menjadi efektif dan efisien dalam pelaksanaannya” ujarnya.
Pelatihan ini menyoroti berbagai jenis asesmen yang dapat diterapkan dalam kurikulum merdeka, mulai dari asesmen diagnostik, formatif, hingga sumatif. Ia menekankan pentingnya asesmen diagnostik untuk mengidentifikasi gaya belajar dan tingkat kemampuan siswa secara individual.
“Dengan hasil asesmen diagnostik, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih terdiferensiasi dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa,” imbuh akademisi bidang Teknologi Pendidikan Undiksha ini
Selain itu, pelatihan juga membahas pentingnya menerapkan pendekatan Culture Responsive Teaching (CRT) dalam pembelajaran. Prof Parmiti menyarankan agar guru memperhatikan latar belakang budaya siswa dan menyesuaikan metode pembelajaran agar lebih inklusif.
“Misalnya latar belakang anak didik ada yang dari Jawa, saat mengajar jangan dominan menggunakan bahasa Bali. Kalau pakai bahasa Bali, harus diulang lagi menggunakan bahasa Indonesia agar anak itu paham,” katanya mencontohkan.
Sementara itu, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Sukasada, Luh Dewi Hanawati, menyambut baik kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini bermanfaat bagi para guru dalam meningkatkan kompetensi mereka dalam melakukan asesmen. “Dengan menguasai asesmen, kami dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada siswa dan memonitor perkembangan belajar mereka secara lebih efektif,” kata dia.
Lebih lanjut, Luh Dewi berharap agar pelatihan serupa dapat terus dilakukan secara berkala untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka di sekolah. “Kami juga akan terus berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam proses asesmen, seperti penggunaan aplikasi asesmen digital,” tambahnya. 7 mzk
1
Komentar