Sakit Mendadak, Mantan Rektor Unud Prof Nyoman Gde Antara Tutup Usia
DENPASAR, NusaBali.com - Kabar duka datang dari Universitas Udayana (Unud). Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara MEng IPU, mantan Rektor Unud, meninggal dunia pada Kamis (7/8/2024) sekitar pukul 06.30 WITA. Berita duka ini turut dikabarkan oleh Gede Pasek Suardika (GPS), kuasa hukum Prof Antara, melalui sebuah postingan di media sosial.
Dalam postingannya, GPS menyampaikan kesedihan dan rasa terkejutnya atas kepergian Prof. Antara. "Kabar mengejutkan datang dari klien saya yang juga Rektor Unud yang sah Nyoman Gede Antara yang tadi sekitar pukul 06.30 WITA meninggal dunia. Kami terhenyak kaget karena kami beberapa waktu lalu mendiskusikan tentang perkembangan terakhir adanya pemaksaan pemilihan Rektor Unud yang baru dan berpotensi ada tabrakan hukum jika putusan kasasinya turun memperkuat putusan bebas," tulisnya.
GPS juga mengungkapkan bahwa Prof Antara, yang dikenal sebagai karateka pemegang sabuk hitam KKI, meninggal dunia dalam kondisi badan yang sehat. "Dalam badan yang sehat, karateka pemegang sabuk hitam KKI ini meninggal dunia tentu hal yang sangat mengagetkan dan membuat sedih yang terdalam. Saya mengagumi jiwa keras dan semangatnya berjuang mencari keadilan," tambah GPS.
Menurut istri almarhum, Ida Ayu Bulan Antara sebagaimana dikutip GPS, sakit yang dialami Prof Antara tergolong mendadak. "Sakitnya pun tergolong mendadak karena dimulai dari rasa panas di tenggorokan dan kemudian berlanjut sakit di lambung atas yang mengakibatkan perdarahan hebat serta diare. Upaya medis dengan penambahan kantong darah sudah dilakukan dengan maksimal," ujarnya.
Upaya medis yang dilakukan oleh tim, termasuk anak kandung almarhum yang juga seorang dokter, tidak mampu menyelamatkan nyawa Prof. Antara. "Diare dengan mengeluarkan darah hitam dan lengket diduga menjadi penyebab utama kondisinya drop. Namun upaya penambahan darah itu tetap tidak bisa menolong almarhum. Almarhum meninggal di tangan Tim Medis yang telah berjuang maksimal," jelas GPS.
Perjalanan Karir dan Pendidikan
Prof I Nyoman Gde Antara lahir pada 7 Agustus 1964 di Desa Gulingan, Mengwi, Kabupaten Badung. Ia menempuh pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan meraih gelar S-1 Teknik Mesin pada tahun 1990. Gelar Master of Engineering dan Doctor of Engineering diperolehnya dari Nagaoka University of Technology, Jepang, masing-masing pada tahun 2001 dan 2004.
Prof Antara memulai karir akademisnya sebagai Ketua Laboratorium Metalurgi di Universitas Udayana pada tahun 2004. Ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Penelitian Unud (2010-2012), Ketua Bidang Penelitian LPPM Unud (2012-2014), Ketua LPPM Unud (2014-2017), Wakil Rektor Bidang Akademik Unud (2017-2021), dan akhirnya sebagai Rektor Unud periode 2021-2023.
Kasus Hukum dan Vonis Bebas
Prof Antara pernah tersandung kasus dugaan korupsi Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) yang merugikan keuangan negara. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejati Bali pada 3 September 2023. Namun, pada 22 Februari 2024, majelis hakim Pengadilan Negeri Tipikor Denpasar memvonis bebas Prof Antara dan tiga stafnya. Hakim menyatakan tidak ada dakwaan jaksa yang sah dan terbukti.
Meskipun telah divonis bebas, jabatan dan status PNS Prof. Antara belum dikembalikan sepenuhnya. "Prof telah menerima vonis tidak bersalah alias bebas murni. Hanya memang walaupun bebas murni, namun akibat ulah beberapa oknum jabatan Prof sebagai Rektor belum dikembalikan dan status Pegawai Negeri belum kembali secara penuh," tulis GPS.
Kehilangan Prof I Nyoman Gde Antara adalah pukulan berat bagi keluarga, rekan kerja, dan komunitas akademik di Universitas Udayana. "Selamat jalan Prof. Perjuangan keadilan memang tidak mudah dan Prof berjalan dengan damai di alam sana dalam status yang jelas bersih dari status sebagai narapidana," tutup GPS dalam unggahannya.
1
Komentar