Pemkot Denpasar Gelontor Beasiswa untuk Anak Petani
DENPASAR, NusaBali - Pemkot Denpasar memberikan beasiswa untuk anak-anak petani yang orang tuanya telah meninggal dunia.
Beasiswa tersebut diberikan hingga ke jenjang bangku kuliah. Program ini sudah berjalan dari awal tahun 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Anak Agung Bayu Brahmasta, diwawancarai di Denpasar, Kamis (8/8). Kata Bayu Bramasta, skema pemberian beasiswa untuk anak-anak petani di Denpasar yakni digelontor saat orang tuanya meninggal dunia.
Ditambahkan Bayu Bramasta, Dinas Pertanian akan membantu melalui klaim asuransi tenaga kerja yang telah diberikan kepada semua petani di Denpasar. “Jika petani tersebut memiliki anak yang masih sekolah, maka akan dapat beasiswa hingga kuliah. Untuk beasiswa sudah berjalan dari awal tahun. Ini dilakukan agar profesi petani ini bisa terlindungi juga, apalagi sawah di Denpasar juga difungsikan sebagai ruang terbuka hijau,” jelas Bayu Bramasta.
Bayu Bramasta mengatakan, di Denpasar ada sekitar 4.000 warga bekerja sebagai petani. Dari sejumlah itu sebanyak 40 persen berusia di atas 60 tahun. Sementara yang berusia di bawah 60 tahun mencapai sekitar 60 persen. Menurut Bayu Bramasta, alih fungsi lahan di Kota Denpasar setiap tahunnya juga masih tinggi. Dari Data Dinas Pertanian Kota Denpasar, sepanjang tahun 2023 hingga 2024 terjadi penyusutan lahan pertanian hingga 100 hektar.
Sementara untuk saat ini, sisa lahan baku pertanian masih 2.000 hektar. “Lahan pertanian baku di Kota Denpasar sekarang masih dua ribu hektar. Jadi alih fungsi lahan di Denpasar ini masih tinggi,” kata Bayu Brahmasta.
Bayu Bramasta mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya dalam rangka menekan alih fungsi lahan ini. Salah satunya, kini Pemkot Denpasar menetapkan 1.000 hektar lahan pertanian abadi yang tak bisa diubah lagi peruntukannya. “Dan itu sudah tertuang dalam Perda di Kota Denpasar sehingga itu tak bisa dirubah, selamanya jadi lahan pertanian,” imbuhnya.
Sementara untuk sisanya, pihaknya melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan petani. Caranya, dengan menekan biaya produksi petani sehingga penghasilannya bisa bersaing dengan sektor lainnya. “Kami lakukan diversifikasi usaha untuk pertanian ini, selain padi ada juga tanaman hortikultura. Selain itu kami juga berikan berbagai bantuan dari traktor sampai pupuk, sehingga menurunkan biaya produksi para petani,” kata Bayu Bramasta.
Menurutnya, sangat penting upaya pengaturan masa tanam oleh petani. Sehingga saat panen, harga produk pertanian sedang tinggi. “Biasanya, harga hasil pertanian hortikultura seperti cabai dan bawang akan meningkat akhir tahun atau pun saat hari raya,” ujarnya.mis
Komentar