Dewan Soroti Layanan di RSUD Wangaya
Budiarta Sentil Freezer Jenazah yang Kurang Dingin
Jalur layanan yang efektif harusnya dirancang RSUD Wangaya bekerjasama dengan mitra kerja terkait
DENPASAR, NusaBali
Komisi III DPRD Kota Denpasar menyoroti layanan terhadap pasien yang berobat di RSUD Wangaya, Denpasar. Dalam rapat dewan dengan RSUD Wangaya serta Bagian Pengadaan Barang dan Jasa di ruang sidang DPRD Denpasar, Kamis (8/8), terungkap ketika pasien berobat difasilitasi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan harus mengikuti antrean terlalu lama, sehingga berdampak pada penanganan pasien. Selain itu, dewan juga menyentil freezer jenazah yang kurang dingin.
Anggota Komisi III DPRD Denpasar, I Ketut Budiarta menyebutkan, layanan terhadap pasien yang difasilitasi BPJS ketika melakukan kontrol di RSUD Wangaya tidak maksimal. Sebab, selama ini proses antrean di BPJS terlalu panjang dan memakan waktu lama. Padahal prosesnya hanya untuk scan sidik jari saja.
Menurut Budiarta, jika ada pasien dengan kondisi tidak baik atau pasien yang memerlukan penanganan cepat, harusnya dipermudah. Sehingga tidak telat penanganan dan berakibat fatal terhadap si pasien. “Pihak RSUD Wangaya harusnya berkomunikasi dengan BPJS untuk memotong rantai layanan yang panjang dan lama ini,” ujar Budiarta.
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, jalur layanan yang efektif harusnya dirancang RSUD Wangaya bekerjasama dengan mitra kerja terkait. Supaya mekanisme layanannya tidak ribet dan terlalu panjang yang berdampak pada penanganan pasien.
Di sisi lain, Budiarta juga menyoroti kualitas freezer di ruang penitipan jenazah RSUD Wangaya. Kata dia, freezer di ruang jenazah rumah sakit yang sudah beroperasi lebih dari satu abad ini perlu dibenahi. Dikhawatirkan freezeer yang kurang bagus bisa membuat kondisi jenazah rusak. “Kami mendapat aduan dan merasakan sendiri bahwa freezer untuk jenazah itu kurang dingin. Kondisi ini perlu dievaluasi,” tegas Budiarta.
Menanggapi hal tersebut, Dirut RSUD Wangaya, Anak Agung Gede Widiasa mengatakan, akan melakukan komunikasi ke pihak BPJS. Sementara untuk proses kamar jenazah dan freezer pihaknya mengatakan akan membangun dan mengembangkan kembali ruang jenazah dengan anggaran Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). “Kami akan proses di KPBU sudah dalam perencanaan,” ujar Widiasa. mis
Komentar