Menggembirakan, Investasi di Buleleng
Kenaikan investasi di Buleleng terlihat dari laporan triwulan I dan II yang melesat dua kali lipat.
Didominasi Izin Minimarket dan Budidaya Perikanan
SINGARAJA,NusaBali
Investasi di Buleleng cukup menggembirakan dalam enam bulan terakhir. Investasi itu didominasi pembangunan pasar modern (minimarket), dan sektor budidaya perikanan, termasuk ada sektor properti.
Data pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (PMP2ST) Kabupaten Buleleng menyebut, kurun waktu Januari-Juni 2017, total investasi telah mencapai Rp 330 miliar. Total investasi ini cukup menggembirakan jika melihat perkembangan dari triwulan pertama. Pada triwulan pertama, Januari – Maret total investasi hanya sebesar Rp 109.759.698.365. Namun menginjak triwulan kedua April-Juni, nilai investasi di Buleleng naik sebesar Rp 220.490.378.313.
Dari data yang ada, total investasi sebesar Rp 330 miliar itu lebih banyak disumbangkan pengembangan usaha perdagangan yakni pasar modern atau minimarket. Total investasi akibat pengembangan minimarket ini mencapai Rp 14,2 miliar. Investasi ini merambah Buleleng pada triwulan pertama. Sedangkan sektor budidaya perikanan, total investasinya mencapai Rp 21,9 miliar. Investasi ini mulai terlihat pada triwulan kedua.
Kadis PMP2ST Putu Karuna Minggu (13/8) menyatakan, seluruh investasi tersebut sudah terbit izin yang diperlukan. Izin itu di antaranya IMB, izin gangguan, dan izin lainya. “Semuanya sudah ada izin yang dikeluarkan dikabupaten, namun apakah itu sudah beroperasi, kita kurang tahu, karena bisa jadi ada beberapa izin baik dari pusat atau provinsi yang harus ditunggu, sehingga usaha itu belum beroperasi,” terangnya.
Menurut Karuna, peningkatan investasi itu tidak lepas dari pelayanan izin yang ditetapkan. Dalam SOP, izin sudah keluar dalam waktu 14 hari, jika semua berkas persyaratan terpenuhi. Disamping itu biaya pengurusan izin juga sudah tertuang dalam SOP tersebut. “Kami punya SOP, dalam waktu 14 hari izin sudah bisa terbit, sepanjang persyaratan terpenuhi. Terkadang ada yang mengurus izin itu pihak ketiga, sehingga ada kemungkinan biaya pengurusan bertambah. Coba saja datang sendiri, dan bayar biaya sesuai daftar, tentu murah,” katanya.
Selain pengembangan pasar modern dan budidaya perikanan, investasi di Buleleng juga berasal dari sektor properti. Kendati jumlahnya tidak begitu besar, namun sektor properti ini masih bisa berjalan, ditengah kondisi ekonomi yang lesu. *k19
Komentar