Entil Pupuan Tak Lolos WBTB 2024
Entil Pupuan
Lebel WBTB
Dinas Kebudayaan Tabanan
makanan khas Pupuan
Tari Baris Memedi
Tari Rejang Ayunan
TABANAN, NusaBali - Tahun 2024 Dinas Kebudayaan Tabanan mengusulkan tiga objek untuk mendapatkan label Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Dari tiga usulan itu, satu objek dipastikan tidak lolos ke tahapan sidang alias tak lolos dalam penetapan WBTB tahun 2024, yakni makanan khas Entil Pupuan.
Namun, dua objek lain yakni Tari Baris Memedi dan Rejang Ayunan akan mengikuti sidang pada 19 - 23 Agustus 2024. Pamong Budaya Ahli Muda Dinas Kebudayaan Tabanan I Made Adi Mahartawan, seizin Kepala Dinas Kebudayaan I Made Yudiana, menegaskan objek Entil Pupuan tidak lolos dalam sidang WBTB karena beberapa faktor.
Salah satunya, sesuai penjelasan pusat, belum ada perbedaan karakteristik dengan pangan serupa dari daerah lain. "Nah terkait kondisi ini jelas nanti berkas yang kurang akan kami lengkapi. Kembali tahun 2025 Entil Pupuan ini akan usulkan untuk WBTB," ujarnya, Minggu (11/8).
Dia berharap dua objek lain yang diusulkan, yakni Tari Baris Memedi dan Rejang Ayunan yang sedang menunggu proses sidang 19 - 23 Agustus 2024, bisa lolos.
Dia menerangkan Baris Memedi dan Rejang Ayunan hanya satu-satunya ada di Tabanan. "Baris Memedi kembali diajukan tahun 2024 karena tahun lalu (2023) mendapat perbaikan, sehingga kami ajukan kembali di tahun 2024," jelasnya.
Mahartawan menambahkan proses pengajuan objek untuk mendapatkan lebel WBTB ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya adanya kajian, materi, hingga vidio harus lengkap didapat. "Entil ini kami mendapatkan bantuan kajian, video, hingga materi dari Balai Pelestarian Budaya (BPB). Karena sudah lengkap akhirnya diusulkan ke Kemendikbudristek. Namun tahun 2024 tidak lolos sidang," terangnya.
Kini, Dinas Kebudayaan Tabanan tengah menunggu informasi hasil sidang untuk dua objek. Diharapkan seuruhnya lengkap sehingga lolos. Tahun 2023 ada dua objek mendapatkan label WBTB, yakni permaianan tradisional Megandu dan sayuran khas Tabanan gondo. Pengakuan diterima September 2023.
Untuk diketahui Entil Pupuan ini adalah makanan khas Pupuan. Entil ini menyerupai lontong yang dibuat menggunakan daun kalingidi. Biasanya Entil dibuat ketika hari raya besar umat Hindu seperti Galungan, Kuningan, dan Nyepi.
Entil disajikan berbarengan dengan sayur urab disertai ayam kuah santan hingga kacang kedelai. Rasanya yang gurih orang yang memakan Entil tak cukup hanya satu biji, bisa saja lebih dari 3 biji maupun 4 biji.
Sedangkan Baris Memedi adalah tarian sakral khas dari Kecamatan Penebel. Tari Baris Memedi dipentaskan ketika adanya upacara Pitra Yadnya atau Pengabenan. Penari Baris Memedi biasanya dipentaskan dengan jumlah ganjil mulai dari 9 dan 11 orang. Pakian dari Tari Baris Memedi ini menggunakan daun kraras (daun pisang kering) serta dibagian wajah dihiasi seram mirim Memedi (Makhluk Halus). Tari Baris Memedu ini merupakan tradisi sakral warisan leluhur, yang dipercaya untuk mengantar roh ke alam nirwana.
Sebaliknya, Tari Rejang Ayunan biasanya digelar serangkaian puncak upacara Ngusaba Gede di Pura Puseh lan Pura Desa Adat Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan yang jatuh setahun sekali pada Purnamaning Kalima. Rejang Ayunan ini terbilang unik dan sakral, karena penarinya bergelantungan di pohon Beringin dan menari dalam kondisi trance (kesurupan).
Tarian sakral ini dikhususkan bagi kalangan teruna bunga (remaja laki-laki). Dalam seutas tali, bisa dipanjat 5-6 penari Rejang Ayunan. Para penari Rejang Ayunan mengenakan pakaian putih kuning, lengkap dengan sebilah senjata keris terselip di pinggang. Sesuai namanya, para penari Rejang Ayunan berayun-ayun pada seutas tali tambang yang dikaitkan ke dahan pohon Beringin di jaba Pura Puseh.7des
1
Komentar