Target 45 Emas, Persiapan Dua Bulan
KONI Badung Ikut Pantau Atlet di Pelatda Silat PON
Dia memberikan contoh Jawa Timur, atletnya sudah masuk TC dua tahun lalu. Dalam beberapa PON sebelumnya, atlet silat Bali memang menjadi perhitungan lawan. Namun belakangan ini tentu jadi pertanyaan besar.
MANGUPURA, NusaBali
Perjuangan atlet-atlet Bali di PON 2024 di Aceh dan Sumatra Utara sangat berat. Betapa tidak, hanya dengan persiapan sekitar dua bulan, para atlet ditarget KONI Bali dapat meraih 45 medali emas di ajang olahraga multieven empat tahunan itu. Ya, target tersebut tidak dibarengi Pemusatan Latihan (Pelatda) yang hanya dua bulan. Padahal, daerah lain mempersiapkan kontingennya selama dua tahun.
Ketua KONI Badung, Made Nariana mengatakan, dari monitoring yang dilakukan di Pelatda cabang olahraga silat, salah satu pelatih silat, Wahyuni mengatakan, apa pun kondisi yang ada, para pesilat Bali akan berjuang habis-habisan di PON XXI/2024 nanti.
Wahyuni mengaku banyak daerah di Indonesia menjadi lawan berat Bali di PON nanti. Dia memberikan contoh Jawa Timur, atletnya sudah masuk TC dua tahun lalu. Dalam beberapa PON sebelumnya, atlet silat Bali memang menjadi perhitungan lawan. Namun belakangan ini tentu menjadi pertanyaan besar.
"Atlet lain sudah TC (training center) dua tahun. Sedangkan atlet Bali hanya pelatda (pelatihan daerah) dua bulan sebelum PON," kata Wahyuni, yang disampaikan Made Nariana.
Menurut Nariana, pihaknya tetap memberikan harapan agar atlet PON Bali khususnya silat berjaya di Aceh dan Sumut. Semua pihak tetap mendoakan atlet PON Bali sukses meraih kemenangan. Namun di balik itu, Nariana juga minta atlet Badung yang tidak ke PON tetap melakukan pelatihan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Bali 2025 nanti.
"Porprov Bali 2025 tinggal setahun lagi. Saya berharap semua cabang olahraga di Badung memantapkan pelatihan atletnya sehingga siap pakai dalam ajang dua tahunan olahraga Bali itu," kata Nariana.
Nariana meminta dana pembinaan 2024 untuk cabor di Badung, dimanfaatkan dengan baik dan tepat sasaran, untuk membina atlet muda Badung. Pelatih juga diharapkan menerapkan menu latihan sesuai dengan ilmu yang diperoleh saat latihan pelatih awal tahun 2024.
"Awal tahun 2025 nanti, semua pelatih Badung saya minta membuat program pelatihan atlet secara tertulis. Satu copy disetor ke KONI. Atas dasar program itu nanti, KONI melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) ke lapangan," kata Nariana lagi.
Sebelumnya Monev serupa dilakukan pelatihan Cabor Bulutangkis. Sabtu lalu KONI Badung monev ke cabor renang dan petanque di Abiansemal. Nariana mengatakan, pengurus KONI Badung tidak monev ke atlet Badung yang masuk kontingen PON Bali. Pasalnya mereka sudah ditangani pelatih-pelatih yang ditunjuk KONI Bali.
"Tidak boleh ada tumpang tindih dalam membina atlet menjelang PON 2024. Tapi, KONI Badung akan memperjuangkan insan olahraga Badung yang dapat kepercayaan Bali ke PON mendapat bekal tambahan dari Bupati Badung Nyoman Giri Prasta," pungkas Made Nariana.dar
1
Komentar