Sejumlah Hotel di Bali Jadi Sasaran Peretasan Siber
DENPASAR, NusaBali.com – Beberapa hotel di Bali menjadi korban peretasan siber yang belakangan marak terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, mengonfirmasi bahwa beberapa hotel di Pulau
Dewata telah terdampak aksi kejahatan tersebut.
"Ya, memang betul beberapa daerah sudah ada peretasan hotel-hotel, juga ada selentingan di Bali," ungkap Agung Rai kepada NusaBali.com, Senin (12/8/2024). Namun, pihaknya belum dapat memastikan berapa jumlah hotel di Bali yang terdampak, mengingat hingga saat ini belum ada laporan resmi yang diterima oleh PHRI Bali.
Menurut Agung Rai, sejak Minggu (11/8/2024) malam, ia telah menerima informasi terkait kejadian ini melalui grup WhatsApp para pelaku usaha perhotelan di Bali. Meski begitu, Agung Rai menyebut pihaknya masih kesulitan memetakan jaringan atau sistem mana di dalam hotel yang menjadi sasaran peretasan. Namun, diduga kuat peretasan ini memengaruhi sistem reservasi hotel.
PHRI Bali mengimbau agar hotel-hotel yang terdampak segera berkoordinasi dengan Subdit Siber Polda Bali. "Belum ada laporan resmi (ke kami), diimbau agar hotel yang terdampak segera berkoordinasi dengan Subdit Siber Polda Bali. Supaya segera bisa dianalisa bahaya dan pengaruhnya karena kami belum tahu apa saja yang diretas," tambah Agung Rai, yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Kabupaten Badung.
Modus Peretasan dan Dampaknya
Dari informasi yang dihimpun NusaBali.com, aksi peretasan ini mengincar sistem reservasi daring milik hotel-hotel. Peretas diduga mengubah informasi kontak dan nomor rekening yang digunakan untuk pembayaran, sehingga hasil transaksi justru masuk ke rekening milik pelaku kejahatan.
PHRI sebelumnya telah membenarkan kejadian serupa di beberapa hotel di kota besar Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Makassar. Menurut Ketua Harian Koordinator Wilayah PHRI Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno, pihaknya menduga aksi ini dilakukan oleh warga lokal karena nomor WhatsApp (WA) yang dicantumkan dalam akun Google Bisnis hotel-hotel tersebut telah diganti dengan nomor telepon lokal.
Sebagai tindak lanjut atas kasus tersebut, Puguh mengatakan jika Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani segera melapor ke pihak berwajib dalam hal ini ke Polri.
"Jadi selanjutnya, hari ini Ketua Umum kami yaitu Bapak Hariyadi Sukamdani akan ke Siber Bareskrim Polri untuk melaporkan terkait hal ini," katanya dikutip Antara, Senin (12/8/2024).
Peretasan ini tidak hanya mengganggu operasional hotel, tetapi juga mengancam reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap industri perhotelan. Untuk itu, PHRI terus mengingatkan anggotanya agar memperkuat keamanan siber dan segera melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang guna mencegah kerugian yang lebih besar. *rat, ris
Menurut Agung Rai, sejak Minggu (11/8/2024) malam, ia telah menerima informasi terkait kejadian ini melalui grup WhatsApp para pelaku usaha perhotelan di Bali. Meski begitu, Agung Rai menyebut pihaknya masih kesulitan memetakan jaringan atau sistem mana di dalam hotel yang menjadi sasaran peretasan. Namun, diduga kuat peretasan ini memengaruhi sistem reservasi hotel.
PHRI Bali mengimbau agar hotel-hotel yang terdampak segera berkoordinasi dengan Subdit Siber Polda Bali. "Belum ada laporan resmi (ke kami), diimbau agar hotel yang terdampak segera berkoordinasi dengan Subdit Siber Polda Bali. Supaya segera bisa dianalisa bahaya dan pengaruhnya karena kami belum tahu apa saja yang diretas," tambah Agung Rai, yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Kabupaten Badung.
Modus Peretasan dan Dampaknya
Dari informasi yang dihimpun NusaBali.com, aksi peretasan ini mengincar sistem reservasi daring milik hotel-hotel. Peretas diduga mengubah informasi kontak dan nomor rekening yang digunakan untuk pembayaran, sehingga hasil transaksi justru masuk ke rekening milik pelaku kejahatan.
PHRI sebelumnya telah membenarkan kejadian serupa di beberapa hotel di kota besar Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Makassar. Menurut Ketua Harian Koordinator Wilayah PHRI Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno, pihaknya menduga aksi ini dilakukan oleh warga lokal karena nomor WhatsApp (WA) yang dicantumkan dalam akun Google Bisnis hotel-hotel tersebut telah diganti dengan nomor telepon lokal.
Sebagai tindak lanjut atas kasus tersebut, Puguh mengatakan jika Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani segera melapor ke pihak berwajib dalam hal ini ke Polri.
"Jadi selanjutnya, hari ini Ketua Umum kami yaitu Bapak Hariyadi Sukamdani akan ke Siber Bareskrim Polri untuk melaporkan terkait hal ini," katanya dikutip Antara, Senin (12/8/2024).
Peretasan ini tidak hanya mengganggu operasional hotel, tetapi juga mengancam reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap industri perhotelan. Untuk itu, PHRI terus mengingatkan anggotanya agar memperkuat keamanan siber dan segera melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang guna mencegah kerugian yang lebih besar. *rat, ris
1
Komentar