Golkar Bali Pastikan Rekomendasi Pilkada Serentak 2024 Tidak Berubah
JAKARTA, NusaBali.com – Ketua DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, memastikan bahwa rekomendasi calon kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Buleleng dan Jembrana yang telah dikeluarkan oleh pimpinan pusat tidak akan mengalami perubahan. Keputusan ini ditegaskan di tengah dinamika politik internal yang sedang terjadi di tubuh Partai Golkar.
"Rekomendasi yang sudah keluar tetap berlaku, sedangkan yang masih berproses akan diambil alih oleh kepengurusan baru. Tetapi, untuk yang sudah ada, tidak akan berubah," ujar Sugawa yang sedang berada di Jakarta, Senin (12/8/2024).
Sugawa mengungkapkan bahwa dirinya bersama jajaran DPD Partai Golkar Bali sedang melakukan rapat di Jakarta. Namun, ia menegaskan bahwa pleno penetapan pelaksana tugas (Plt) pengganti Ketua Umum Airlangga Hartarto yang dijadwalkan pada Selasa (13/8/2024) tidak melibatkan DPD.
Menurut Sugawa, rekomendasi pasangan calon lainnya di Pilkada Serentak 2024 di Bali masih menunggu keputusan dari kepengurusan baru DPP. Hingga saat ini, Partai Golkar sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Pilkada di Kabupaten Buleleng dengan mengusung Nyoman Sugawa Korry dan Made Sundayana sebagai pasangan calon. Sementara untuk Pilkada Jembrana, Golkar merekomendasikan pasangan I Nengah Tamba dan Made Suardana.
Terkait calon pasangan untuk Pilkada di Kabupaten Badung, Sugawa menyebutkan bahwa Wayan Suyasa masih dipertimbangkan, namun calon pasangannya, Diesel Astawa, telah memutuskan untuk mundur dari pencalonan. "Kami sudah mengundang Pak Suyasa untuk rapat, dan dia tetap maju. Jadi, kami sedang mencari pengganti untuk Diesel yang mundur karena tidak mungkin dipaksakan," jelasnya.
Situasi di internal partai semakin kompleks setelah Ketua Umum Airlangga Hartarto menyatakan pengunduran dirinya, yang dinilai mengejutkan oleh banyak pihak. Sugawa Korry dan Gede Sumarjaya Linggih, senior Partai Golkar di Bali sekaligus Korwil DPP Golkar untuk Bali, NTB, dan NTT, menyatakan bahwa pertemuan DPD pada Senin (12/8) akan dilanjutkan dengan pertemuan DPP pada Selasa (13/8) untuk membahas lebih lanjut alasan pengunduran diri tersebut.
"Mungkin sekarang itu DPD sedang membahas apa alasannya. Besok, masalah-masalah lain akan diplenokan oleh ketua umum," ujar Sumarjaya.
Keputusan terkait kepengurusan baru dan kelanjutan rekomendasi calon kepala daerah akan sangat menentukan arah dan strategi Partai Golkar di Pilkada Serentak 2024 mendatang, khususnya di Bali. *ant
1
Komentar