Gerindra Turunkan 7 Rekomendasi Pilkada se-Bali
Di Karangasem Koalisi dengan PDIP Usung Dana-Swadi
Gerindra Denpasar menyatakan keputusan DPP sudah sesuai dengan apa yang diharapkan karena pengajuannya untuk pasangan Ambara Putra-Adi Susanto terealisasi
DENPASAR, NusaBali
DPP Partai Gerindra resmi menurunkan rekomendasi untuk tujuh pasangan calon (Paslon) yang akan maju di Pilkada Serentak 2024 kabupaten/kota se-Bali. Sementara rekomendasi untuk Pilkada Badung, Pilkada Buleleng, dan Pilgub Bali akan menyusul untuk dikeluarkan.
"Tujuh kabupaten/kota yang sudah memiliki kandidat adalah Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Jembrana," kata Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah, Senin (12/8). Adapun paslon yang direkomendasikan, yakni Pilkada Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra-I Nengah Yasa Adi Susanto, di Gianyar Anak Agung Ngurah Kakarsana-I Wayan Tagel Arjana, di Bangli Ida Bagus Giri Putra-I Made Subrata, di Klungkung I Ketut Juliarta-I Made Wijaya, di Karangasem I Gede Dana-I Nengah Swadi, di Tabanan I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika, dan di Jembrana I Nengah Tamba-I Made Suardana.
“Seluruh nama-nama calon yang direkomendasikan telah mendapatkan persetujuan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto,” kata De Gadjah. Ia mengakui sebelum nama-nama ini dipastikan bisa melangkah ke tahap pendaftaran, ada beberapa nama lain yang juga diajukan. Namun akhirnya ketujuh pasangan calon ini yang direstui Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dimana di dalamnya tidak hanya diisi kader Gerindra namun kolaborasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bali dan berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilkada Karangsem.
“Saya berharap rekomendasi ini akan memperkuat posisi Partai Gerindra dalam kontestasi Pilkada Serentak mendatang,” ucapnya. Sementara untuk calon kepala daerah Kabupaten Badung dan Buleleng, kata De Gadjah rekomendasi dari partai akan segera menyusul diumumkan.
Sementara Ketua DPC Gerindra Gianyar, I Wayan Tagel Arjana mengatakan rekomendasi DPP Gerindra telah turun untuk pasangan Anak Agung Alit Kakarsana (Penglingsir Puri Agung Blahbatuh) dengan I Wayan Tagel Arjana (Ketua Gerindra Gianyar). Meski rekomendasi oleh Gerindra, namun Tagel menilai paket Agung Kakarsana-Tagel Arjana telah direstui oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gianyar. KIM merupakan koalisi parpol yang memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Selain Gerindra, parpol dimaksud terdiri dari Golkar, Demokrat, PSI dan lainnya.
"(Paket Agung Kakarsana-Tagel Arjana) Sudah keputusan KIM Gianyar, mengusung AA Alit Kakarsana dan Tagel Arjana," jelasnya. Selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan KIM. "Langkah pembentukan tim dan relawan," jelas Tagel Arjana. Paket Kakarsana-Tagel ini pun ditanggapi positif Ketua DPC PDIP Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra. "Sangat kita hormati sehingga pilkada ini bisa berjalan dengan sukses meriah nyaman bergembira," ujar Mahayastra ditemui usai Rapat Paripurna pengucapan sumpah janji anggota DPRD Kabupaten Gianyar masa bakti 2024-2029, Senin kemarin.
Untuk Pilkada Bangli, Gerindra merekomendasikan pasangan Ida Bagus Giri Putra-I Made Subrata. Saat dikonfirmasi IB Giri Putra membenarkan jika dirinya dan Made Subrata mendapat rekomendasi untuk Pilkada Bangli. Menurut Mantan Sekda Bangli ini rekomendasi dari DPP Gerindra langsung diserahkan oleh Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani. Selain rekomendasi dari Gerindra, IB Giri Putra-Made Subrata juga mengantongi rekomendasi dari Partai NasDem. "Ibu (Julie Sutrisno Laiskodat) sudah menghubungi kami, bahwa diputuskan rekomendasinya IB Giri Putra dan Made Subrata," ungkapnya, Senin kemarin. "Mudah-mudah dengan chemistry saya dan Subrata diberikan kepercayaan untuk nanti bisa memimpin Bangli," sambungnya.
Turunnya rekomendasi juga disambut jajaran DPC Gerindra Kota Denpasar. Ketua DPC Gerindra Denpasar Ida Bagus Yoga Adi Putra saat diwawancarai, Senin kemarin mengungkapkan sudah mendapatkan pengumuman rekomendasi pusat.
Dia mengatakan, keputusan DPP sudah sesuai dengan apa yang diharapkan karena pengajuannya untuk pasangan Gede Ngurah Ambara Putra-I Nengah Yasa Adi Susanto (Ambara-Adi Susanto) bisa terealisasi. "Kami di Denpasar menyambut positif karena sesuai dengan yang kami ajukan. Ini peran Ketua DPD Gerindra Bali juga memberikan arahan ke kami," ungkapnya.
Gus Yoga sapaannya mengatakan setelah rekomendasi turun pihaknya segera akan melakukan konsolidasi partai terutama dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebab, Nengah Yasa Adi Susanto alias Jro Ong selama ini merupakan Ketua DPD PSI Provinsi Bali. Selain itu, pihaknya juga berencana akan melakukan konsolidasi dengan partai lainnya yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Partai Golkar dan Partai Demokrat. "Dua partai itu masih menunggu keputusan pusat. Walaupun Demokrat Denpasar menyatakan dukungan ke Jaya-Wibawa kami tetap menunggu keputusan mereka," imbuh Gus Yoga.
Dikatakannya, Partai NasDem juga sudah menyatakan akan bergabung. Sehingga, proses konsolidasi nanti akan dilakukan setelah proses di Jakarta selesai. Kata Gus Yoga, kendati melawan incumbent dari PDIP, yakni I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Kadek Agus Arya Wibawa, dia mengaku optimis bisa mengubah situasi politik Denpasar. Ini tidak berat, dulu Prabowo-Gibran dikatakan suaranya rendah buktinya menang. Setiap survei kita hargai, kalau tidak optimis ngapain ngeluarin rekomendasi," ujar putra deklarator Partai Gerindra Provinsi Bali Ida Bagus Putu Sukarta (alm) ini.
Sedangkan Ketua PSI Provinsi Bali I Nengah Yasa Adi Susanto alias Jro Ong mengaku sudah mulai ancang-ancang membawa program unggulan untuk memikat hati masyarakat Kota Denpasar pasca rekomendasi turun. Mulai dari program penanganan sampah, kemacetan hingga banjir yang kini perlu dicarikan solusi oleh pemerintah. "Perjuangan pasti berat tapi kami memiliki optimisme melihat dari permasalahan sampah dan macet, banjir, masyarakat pasti menginginkan solusi yang terbaik," jelasnya.
Dia mengatakan, saat ini Ngurah Ambara dengan pasangan Jaya Wibawa rematch dari tahun 2020. Sebab, sebelumnya pernah berpasangan dengan Made Bagus Kertha Negara (Amerta) melawan Jaya-Wibawa di Pilkada 2020. Akan tetapi saat itu pasangan Amerta kalah telak dengan hanya memperoleh 18,8 persen sedangkan Jaya-Wibawa 81,2 persen.
Sedangkan setelah mendapatkan rekomendasi untuk tarung Pilkada Klungkung 2024, pasangan Cabup-cawabup Ketut Juliarta-I Made Wijaya mendeklarasikan Paket Klungkung Jaya. Juliarta mengatakan Jaya merupakan singkatan dari Juliarta-Wijaya yang memiliki makna kemenangan. "Kita berharap bisa membawa Klungkung ke dalam kemenangan," ujar Juliarta, Senin kemarin. Dia juga akan bergerak ke petinggi partai yang ada di Kabupaten Klungkung untuk membentuk koalisi sebelum mendaftar ke KPU yang dijadwalkan mulai 27 Agustus hingga 29 Agustus 2024.
Juliarta mengakui, untuk bisa mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra, dia bersama Made Wijaya menempuh perjuangan panjang. Sebab, untuk bisa diusung dari Partai Gerindra, DPD Gerindra Provinsi Bali melakukan seleksi ketat untuk memilih figur yang benar-benar diinginkan masyarakat. Juliarta pun harus berhadapan dengan politikus senior sekaligus mantan Wakil Bupati Klungkung dua periode I Made Kasta.
Akhirnya Made Muliawan Arya alias De Gadjah memberikan kepercayaan dan dukungannya kepada Ketut Juliarta yang dipasangkan dengan tokoh Nusa Penida I Made Wijaya. Paket yang menggabungkan antara figur Klungkung daratan dan Nusa Penida ini diharapkan dapat mengikuti kesuksesan DPC Gerindra Klungkung dalam memenangkan dua kali Pilkada Klungkung sebelumnya. Terpisah, Made Wijaya menyampaikan terpilihnya dirinya dan Ketut Juliarta disebabkan karena hasil survei di internal partai yang menduduki posisi tertinggi dibandingkan paket lainnya. "Kita mendapatkan kebanggaan diberikan mandat membangun Klungkung," ujar Made Wijaya.
Dia pun meminta masyarakat harus berpikir rasional, jika ingin membangun Klungkung dengan cepat maka harus ada hubungan linear antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Ketua DPC Gerindra Klungkung I Wayan Baru mengatakan terkait rencana deklarasi, politikus asal Nusa Penida ini mengaku masih menunggu instruksi dari Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah. Menurut Wayan Baru, pergerakan Partai Gerindra di Klungkung akan satu komando dengan Provinsi Bali sehingga momen deklarasi akan menunggu momen yang tepat sesuai instruksi Ketua DPD. "Satu komando sesuai instruksi Ketua DPD. Apa perintah beliau kita kerjakan. Nanti pimpinan DPD yang akan menjadwalkan," ujar Baru.
Menariknya, jika di daerah lain Gerindra menggalang koalisi dengan parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, namun di Pilkada Karangasem Gerindra memilih berkoalisi dengan PDIP dengan mengusung paket I Gede Dana-I Nengah Swadi. Gede Dana merupakan incumbent alias Bupati Karangasem saat ini yang merupakan kader PDIP (Ketua DPC PDIP Karangasem). Sedangkan Nengah Swadi merupakan tokoh nonkader.
Ketua DPC PDIP Karangasem, I Gede Dana mengatakan bersyukur dapat dukungan dan kepercayaan dari Partai Gerindra. "Kepercayaan yang diberikan akan saya jaga dengan sebaik-baiknya," ujar Gede Dana, Senin kemarin. Sementara Bakal Cawabup I Nengah Swadi mengaku belum mengetahui dirinya mendapatkan rekomendasi dari DPP Gerindra. "Belum, belum tahu saya," ujarnya singkat saat dikonfirmasi lewat telepon.
Sedangkan Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem I Nyoman Suyasa sementara mengelak memberikan keterangan terkait rekomendasi yang telah keluar. Dia menjanjikan akan memberikan keterangan pers di Sekretariat DPC Partai Gerindra Karangasem Jalan Bhayangkara Amlapura, Selasa (13/8) pukul 16.00 Wita.
"Besok (hari ini, red) di DPC Partai Gerindra, akan saya beri keterangan pers," pinta Suyasa.
Rekomendasi dari DPP Partai Gerindra untuk pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Karangasem I Gede Dana dan I Nengah Swadi, sesuai surat Nomor 08-1228/Rekom/DPP-GERINDRA/2024, per 7 Agustus 2024. Sebenarnya PDIP dan Gerindra di Karangasem sama-sama sudah bisa mengusung calon sendiri di Pilkada Karangasem. Hasil Pemilu Legislatif 2024 PDIP raih 15 dari 45 kursi (33,33%) DPRD Karangasem. Sedangkan Gerindra raih 9 dari 45 kursi (20,00%) DPRD Karangasem.
Namun kedua parpol pemenang pertama dan kedua di Karangasem ini memilih berkoalisi di Pilkada 2024. Paket Dana-Swadi ini diprediksi akan berhadapan dengan Paket GP (I Gusti Putu Parwata dan I Wayan Pandu Prapanca Lagosa) yang kemungkinan besar diusung koalisi NasDem-Demokrat. Satu paket calon lainnya diperkirakan berasal dari jalur independen, yakni I Wayan Kari Subali-I Ketut Putra Ismaya Jaya (Kari Subali-Ismaya). 7 nvi, wan, k16, mis, esa, ant
1
Komentar