BKSAP DPR Komitmen Indonesia Berantas Narkoba pada AIPACODD
JAKARTA, NusaBali - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma menegaskan komitmen Indonesia dalam pemberantasan narkoba dalam Sidang Ke-7 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Advisory Council on Dangerous Drugs (AIPACODD) di Luang Prabang, Laos pada 7-8 Agustus 2024.
“Meskipun menghadapi tantangan geografis yang kompleks dan rute peredaran narkoba di Asia Tenggara, Indonesia tetap berkomitmen kuat untuk menangani masalah narkoba, baik dari sisi supply melalui penguatan regulasi, maupun demand melalui rehabilitasi, sambil terus memperkuat kerja sama regional untuk meningkatkan efektivitas upaya ini,” ujar Supadma Rudana dalam keterangannya, Selasa (13/8)
Supadma Rudana yang menjadi ketua delegasi Indonesia menyatakan pula dukungan Indonesia bagi rencana transformasi AIPACODD menjadi Advisory Council on Transnational Crime (AIPA-ACT) yang ditargetkan tercapai pada pelaksanaan Sidang Ke-8 AIPACODD di Malaysia tahun 2026.
“Delegasi Indonesia berharap bahwa transformasi AIPACODD menjadi AIPA-ACT akan memberikan kerangka kerja yang lebih kuat dan komprehensif dalam menghadapi kejahatan transnasional di kawasan,” ujar politisi Demokrat dari daerah pemilihan Bali tersebut.
Dia menilai transformasi itu penting untuk memperluas fokus pada berbagai kejahatan transnasional di kawasan sehingga tidak hanya mencakup peredaran obat terlarang, melainkan juga perdagangan orang, kejahatan siber, terorisme, pencucian uang, hingga kejahatan lingkungan.
“Ini merupakan langkah historis, terlebih saat ini, sangat dibutuhkan kerangka regional untuk mengatasi kejahatan lintas-batas,” kata politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, ini.
Pada pertemuan reguler antarparlemen ASEAN dalam rangka mendorong kerja sama di bidang penanggulangan narkoba itu, delegasi Indonesia juga berhasil memasukkan beberapa poin penting terkait komitmen parlemen ASEAN untuk merespons berbagai metode kejahatan peredaran narkoba melalui teknologi baru.
Terkait komitmen itu, dia menekankan pentingnya kemitraan dalam berbagi informasi intelijen, serta optimalisasi kampanye media sosial dan pendekatan soft-power lainnya untuk pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya generasi muda terkait bahaya narkoba.
Pertemuan yang mengusung tema “Strengthening the Role of Parliaments in Addressing the Drug Matters for a Drug Free ASEAN Realization” itu menghasilkan resolusi dan laporan yang nantinya akan diadopsi Sidang Umum Ke-45 AIPA pada Oktober 2024 di Vientiane, Laos. ant,nat
1
Komentar