Disbud Gelar Workshop Tari Jayaning Singasana
Workshop
Dinas Kebudayaan Tabanan
Tari Jayaning Singasana
Gedung Kesenian I Ketut Maria
Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan
I Made Yudiana
TABANAN, NusaBali - Dinas Kebudayaan Tabanan melakukan workshop Tari Jayaning Singasana selama tiga hari di Gedung Kesenian I Ketut Maria. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengenalkan bahwa tarian tersebut bisa dipentaskan dalam berbagai acara sehingga tak hanya ekslusif di pemerintahan.
Workshop dilakukan 14 - 16 Juli 2024, melibatkan perwakilan sekolah-sekolah dan sanggar tari di Tabanan. Turut pula didatangkan narasumber dari pencipta dan pembina langsung tarian ini, yakni Ni Luh Nyoman Sri Suryati SSn (penata tari), Dwi Listiyani Putri SPd (pembina tari) dan I Gusti Nengah Hari Mahardika SSn MSn (penata tabuh).
Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan I Made Yudiana mengatakan workshop diikuti oleh perwakilan dari sekolah-sekolah menengah serta sanggar tari ini diharapkan bisa membangkitkan kreativitas seniman muda di Tabanan. “Dengan workshop ini kami ingin memastikan bahwa Tari Jayaning Singasana AUM bisa berkembang dan dikenal sebagai tari kebesaran yang tidak hanya untuk ekslusif acara pemerintahan saja, tetapi juga bisa ditampilkan dalam berbagai acara masyarakat termasuk di sekolah,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini Kabupaten Tabanan memiliki dua tarian khas, yaitu Tari Maskot Bungan Sandat Serasi yang diciptakan pada 2014, dan Tari Jayaning Singasana AUM yang diperkenalkan pada 2022. "Jadi kedua tarian ini merupakan karya seniman lokal yang dirancang khusus untuk mewakili identitas pemerintahan Tabanan," imbuhnya.
Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Tabanan, Ni Luh Nyoman Sri Suryati menambahkan, sebagai langkah lanjutan, Dinas Kebudayaan Tabanan berencana untuk melakukan monitoring setelah workshop, guna menilai seberapa jauh tari ini telah tersosialisasi. “Kami berharap, jika sudah banyak yang menguasai tari ini, suatu hari nanti kami bisa menggelar pementasan massal yang monumental,” harapnya.
Untuk diketahui, Tarian Jayaning Singasana ini dibawakan 7 orang perempuan. Tarian yang digagas oleh Bupati Sanjaya ini bermakna kepemimpinan yang penuh keagungan, ketegasan, dan demokrasi serta cinta rakyatnya.
Tarian ini memiliki gerak tari yang estetis, dinamis, tegas dalam konseptual keagungan kepemimpinan. Bahkan tarian Jayaning Singasana ini membawa atribut cakranaya yang memiliki konsep sebuah perputaran kehidupan dengan konfigurasi Tri Sakti yakni Pencipta, Pemelihara, dan Pelebur. Atribut yang digunakan penari mengambil filosofi tridatu. Jayaning ini artinya jaya atau kemenangan. Singasana artinya linggih atau tempat duduk juga kekuasaan.7des
Komentar