Masuk e-Commerce, Ritel Bisa Tembus Rp1,4 T
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyebutkan, penjualan ritel diproyeksikan akan mencapai 1,4 triliun dolar AS pada 2022 hingga 2027 apabila masuk ke niaga digital atau e-commerce.
Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional Bappenas Laksmi Kusumawati mengatakan, data tersebut didapat dari Global Riset Development Index 2023.
Transformasi digitalisasi di sektor ritel harus dilakukan karena memberikan dampak yang positif bagi penjualan.
"E-commerce akan menjadi saluran ritel dengan pertumbuhan tercepat 24 persen dari penjualan ritel. Juga ada peningkatan penjualan karena adanya e-commerce ritel 1,4 triliun dolar AS atau 64 persen," ujar Laksmi di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu.
Laksmi menyampaikan, ritel harus terdigitalisasi dan masuk niaga elektronik untuk mengoptimalkan peluang kemajuan teknologi.
Transformasi digital memberikan lebih banyak peluang bagi industri ritel melalui belanja digital, analisis data konsumen, dan teknologi realitas virtual (VR).
"Pelaku bisnis ritel dapat menciptakan pengalaman belanja yang lebih kompetitif dan mendorong pertumbuhan bisnis melalui pemanfaatan teknologi," katanya.
Selain itu, dengan adanya toko daring diharapkan peritel dapat menjangkau konsumen di berbagai wilayah tanpa harus membuka toko fisik. Hal ini membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.
Lebih lanjut, Laksmi menyampaikan, era digital mendorong riteler untuk mengintegrasikan berbagai saluran penjualan, baik daring maupun luring sehingga pengalaman belanja yang konsisten.
"Selain itu meningkatkan peluang untuk mengonversi lebih banyak penjualan," ucapnya.7
Komentar