Tak Direkomendasi, Rochineng-Ngurah Arya Tetap Solid
Pastikan Dukungan untuk Paket Sutjidra-Supriatna
SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah kandidat bakal Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Buleleng dari PDIP yang tidak mendapat rekomendasi mengaku berbesar hati menerima keputusan induk partainya.
Mereka pun kompak dan berkomitmen mendukung pasangan Cabup-Cawabup I Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna yang sudah menerima rekomendasi, Rabu (14/8).
DPC PDIP Buleleng saat penjaringan dan pendaftaran calon total ada 8 orang kader dan non kader yang mendaftarkan diri. Mereka yakni I Nyoman Arya Astawa (Cawabup), dr I Nyoman Sutjidra (Cabup), dr Ketut Putra Sedana (Cabup), Ketut Rochineng (Cabup), Gede Supriatna (Cabup), Ketut Ngurah Arya (Cabup), Wayan Masdana (Cabup) dan Dewa Sukrawan (Cabup non kader).
Salah satu kandidat kuat yang gagal mendapatkan rekomendasi, yakni I Ketut Rochineng. Saat dihubungi NusaBali, Kamis (15/8) melalui telepon dia mengaku menerima seluruh keputusan partai. Anggota DPRD Bali ini menyebut sejak awal berkomitmen sebagai kader dan petugas partai, harus loyal, disiplin dan tegak lurus dengan seluruh keputusan partai.
Terlepas siapa yang akhirnya mendapat rekomendasi dan diusung partai seluruh kader wajib untuk memenangkannya. “Nanti setelah resmi mendaftar di KPU baru saya dan teman-teman lain akan konsolidasi. Harus solid biar geraknya sama. Saya dan Semeton Rocky siap mendukung,” papar politisi asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Sementara Ketut Ngurah Arya kandidat bakal calon bupati juga berpendapat sama. Sebagai kader yang sudah tiga periode duduk di DPRD Buleleng tidak lepas dari PDI Perjuangan yang membesarkan namanya. Dia menyebut ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati saat penjaringan karena punya peluang suara terbanyak di Buleleng wilayah barat. Terbukti pada Pileg 2024 lalu, Ngurah Arya memperoleh suara tertinggi di PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng dengan 9.926 suara.
“Walau tidak mendapat rekomendasi tidak menjadikan saya lemah. Kami terus akan bergerak siapapun yang dapat mandat, kita akan dukung, berdamai dan saling dukung,” tegas politisi asal Desa/Kecamatan Gerokgak ini. Ngurah Arya mengakui jika ada sedikit kekecewaan dari pendukungnya yang sangat semangat mendorongnya maju sebagai bakal calon bupati, yang berasal dari Buleleng barat (Gerokgak). Namun dia meyakinkan kekecewaannya sudah diredam setelah diberikan pemahaman, semuanya adalah keluarga besar PDI Perjuangan.
Bendahara DPC PDIP Buleleng ini pun mengatakan siapapun pasangan calon yang akan memimpin Buleleng yang terpenting memiliki visi membangun Buleleng, bukan untuk kepentingan kelompok atau individu. Yang terpenting mau mendengarkan saran, masukan dan aspirasi masyarakat lebih banyak.
Sementara itu kandidat lainnya Dr dr Ketut Putra Sedana (Cabup), Wayan Masdana (Cabup) dan I Nyoman Arya Astawa (Cawabup) hingga sore kemarin belum dapat dikonfirmasi. Namun sebelumnya keduanya belum lama ini sempat berkomentar apapun keputusan akan tunduk dengan partai.
Di sisi lain Calon Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna berharap mendapatkan dukungan seluruh kader partai dan masyarakat Buleleng. Supriatna mengatakan dukungan ini diperlukan karena dalam kontestasi politik di Buleleng tidak ada hal yang ringan.
“Dinamika masyarakat, politik di Buleleng sangat tinggi. Kami tentu tidak akan meremehkan atau mengecilkan siapapun yang akan menjadi kompetitor kami. Semua pasangan calon berpeluang sama punya kelemahan dan kelebihan masing-masing,” kata pria yang baru saja dilantik sebagai Ketua DPRD Buleleng sementara ini. Selain memperkuat mesin partai di internal, PDIP juga sudah berkonsolidasi dengan partai lain. Bahkan Supriatna menyebut sudah mengantongi rekomendasi dari partai Hanura, PKB, Perindo, PPP untuk bergabung dengan PDIP di Pilkada Buleleng 2024. 7 k23
1
Komentar