Regu SMAN 2 Amlapura Masuk Final Festival Inovasi Nasional
Erlyn Natasya
Gede Indra Arya Mahardika
Guru Pembina
I Gusti Ayu Mahariani
Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI)
Kemendikbudristek
AMLAPURA, NusaBali - Regu SMAN 2 Amlapura melaju ke babak final Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) tingkat Nasional 2024. Lomba ini diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia Kemendikbudristek.
Babak final berlangsung 23 - 30 September di Cosmo Amaroossa Jakarta. Tim SMAN 2 Amlapura terdiri dari dua siswa kelas XII/8, Gede Indra Arya Mahardika dan Erlyn Natasya. Saat dikonfirmasi di SMAN 2 Amlapura, Jalan Untung Surapati, Amlapura, Kamis (15/8), keduanya mengaku siap berlaga
Kedua siswa didampingi guru pembina I Gusti Ayu Mahariani. Saat babak penyisihan 5 - 8 Agustus loma ini diikuti 135 tim, selanjutnya dewan juri menyatakan berhak ke final, atau 8 besar.
Lomba yang diikuti kategori rencana usaha, bidang boga, secara nasional hanya meloloskan 8 tim. Tim ini yakni SMAN 2 Amlapura, SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 1 Bambanglipuro, SMAN 1 Gondangwetan, SMAN 1 Kawali, MAN 3 Palembang, SMAN 1 Manyar dan SMA Lab Shcool Jakarta.
"SMAN 2 Amlapura ini, satu-satunya wakil Bali yang lolos ke final, kami optimis menang, persiapan telah optimal," jelas pembina Mahariani.
SMAN 2 Amlapura, lanjut Mahariani, melombakan karya inovatif berupa Kurasa (kurma rasa salak). Inovasinya yakni kemasan buah salak dengan tampilan mirip kurma. Kata dia,
di Karangasem untuk mendapatkan bahan baku tidak sulit terutama musim panen hingga buah salak berlimpah. Buah ini bisa jadi olahan bernilai ekonomi tinggi.
Ada beberapa olahan buah salak yakni aneka jajan, dodol, minuman, sirup, kripik, pudding, dan kurma rasa salak.
Kurma rasa salak berbahan buah salak segar 350 gram, gula Jawa 150 gram yang sudah dilelehkan, gula pasir 55 gram, essens 1 sendok teh, serta garam, injet, air secukupnya.
Cara pembuatan, yakni kupas salak dan buang bijinya, lalu cuci hingga bersih, rendam salak dalam larutan injet selama 1 jam, lalu tiriskan, potong kecil-kecil daging buah salak, kemudian masak gula Jawa dan gula pasir hingga mencair dalam sebuah panci, tambahkan air pula, masukan daging salak ke dalam panci, aduk terus sampai larutan mengental, setelah larutan gula mengental, cetak larutan itu menyerupai kurma, atur loyang cetakan, lalu jemur langsung di bawah sinar matahari hingga mengering, setelah dijemur dan mengering, masukan ke dalam oven kira-kira selama 10-15 menit, kurma salak telah jadi dan siap untuk dinikmati.
Erlyn Natasya mengaku secara teknis tidak ada kendala menghadapi babak final, bersaing dengan 7 tim lainnya yang lolos ke final. "Saya sudah siap berlomba di final," jelas alumnus SMPN 2 Amlapura, yang bercita-cita jadi diplomat.
Rekannya Gede Indra Arya Mahardika juga mengaku telah siap menghadapi lomba. "Tinggal menunggu berangkat lomba ke Jakarta," jelas siswa kelahiran 19 Juli 2007, asal Banjar Abian Jero, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, ini.7k16
1
Komentar