KONI Bali Anggap Tak Semua Cabor Harus Gelar Simulasi
DENPASAR, NusaBali - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali melalui panitia Pelatda mulai ‘ancer-ancer’ bagi cabang olahraga (cabor) untuk menggelar simulasi. Pasalnya, simulasi jadi bagian dari upaya mematangkan persiapan dan evaluasi terakhir sebelum turun pada kejuaraan resmi. Meski demikian, ada cabor yang tidak perlu menggelar simulasi karena berbagai pertimbangan.
Ketua Pelatda KONI Bali, Agung Bagus Tri Candra Arka menjelaskan kurang lebih sebulan terakhir program Pelatda ini diharapkan cabor mulai merancang menggelar simulasi. Langkah ini untuk memberikan gambaran para atlet saat mengikuti PON XXI/2024.
"Ya inikan tinggal sebulan lagi mau selesai Pelatdanya. Harapannya dalam sisa waktu ini, mereka harus menggelar simulasi. Ini bagian dari upaya untuk melihat perkembangan atlet," kata Agung Bagus Tri Candra Arka, belum lama ini.
Menurut Gung COk, simulasi bagian dari usaha mengimplementasikan latihan yang sudah berjalan selama Pelatda. Simulasi juga seolah para atlet mengikuti atau berlaga di pertandingan, sehingga tidak adalagi atlet yang cedera, sobek dan lainnya. Meski demikian, disadari ada beberapa cabor yang memang tidak bisa melaksanakan simulasi karena berbagai pertimbangan.
"Ini bukan terakhir Pelatda. Jadi mereka haru siap dan tinggal turun pada event nantinya," kata pria yang akrab disapa Gung Cok ini.
Sementara itu, Pelatih Binaraga Made Widiasa Pasputra yang didampingi rekannya I Nyoman Riawan menjelaskan para atlet binaraga tidak bisa menggelar simulasi. Ada berbagai faktor serta pertimbangan mendasar, sehingga Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Fitnes Indonesia (PBFI) Bali memilih tidak menggelar simulasi.
"Kalau Binaraga terus terang tidak bisa laksanakan (simulasi) itu. Karena ini soal keindahan otot, jadi jangan sampai itu terpantau oleh tim daerah lain," terang Widiasa Pasputra.
Menurut Widiasa, lima atlet yang saat ini menjalani Sentralisasi Pelatda KONI Bali intensif menjalan latihan. Bahkan persiapan para atlet kini sudah mencapai 90 an persen. Tinggal nantinya saat kejuaraan dilaksanakan, para atlet sudah siap dan tampil optimal untuk meraih hasil positif untuk Bali.
"Untuk update kondisi atlet itu internal PBFI saja. Jangan sampai perkembangan atlet kami ini dibaca daerah lain. Ini yang kita antisipasi jelang PON bulan depan," pungkas Widiasa Pasputra. dar
1
Komentar