TC Enam Bulan, Bali Optimistis Dulang Emas Bulutangkis PON
DENPASAR, NusaBali - Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Bali optimistis mampu meraih medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh dan Sumatera Utara, September mendatang. Keyakinan dan sikap optimisme itu dilandasi para atletnya menjalani TC selama enam bulan terakhir. Meski demikian, PBSI Bali juga sadar, atlet yang diturunkan di PON nanti belum pernah tampil di ajang nasional.
Ketua PBSI Bali Wayan Winurjaya menerangkan, saat ini pata pemain lokal yang sukses meraih tiket PON ada tiga nama, yakni Arisanti (Denpasar) Dinda (Badung) dan Linda (Gianyar). Ketiganya akan memperkuat tim PON Bali, meski hanya memiliki pengalaman level daerah dan jarang diterjunkan di level nasional.
"Memang disadari, kalau tiga atlet kita ini belum memiliki jam terbang di level nasional. Tapi, kita sudah mempersiapkan mereka jauh hari. Selama enam bulan ini kita sudah melakukan TC sentralisasi untuk mengasah kemampuan mereka," kata Winurjaya, Kamis (15/8)
Melihat kondisi itu, kata Winurjaya, pihaknya sudah melaksanakan TC sejak Maret lalu hingga saat ini dan masuk Pelatda KONI Bali. Tujuannya agar saat PON mendapat hasil yang maksimal. Untuk memaksimalkan persiapan, PBSI Bali juga melakukan try out dan try in, dengan mengikuti kejuaraan di Surabaya dan try ini melaksanakan pertandingan persahabatan dengan atlet potensial dari berbagai daerah di Bali, seperti Buleleng dan Denpasar.
"Try in ini khusus pemain di Bali. Tujuannya lebih mematang daripada pemain itu sendiri," tegas Winurjaya.
Menurut Winurjaya, jika di daerah Jawa latihan selama 12 kali sepekan, hal itu juga diterapkan kepada tiga atlet di Bali. Sehingga, mereka sudah melakukan latihan pagi dan sore. Winurjaya juga bersyukur karena Bali di grup yang keras saat BK PON dan Bali mampu meloloskan atlet terbaik saat ini.
"Dengan berbagai persiapan ini, kami berharap bisa memberikan medali untuk Bali," harap Winurjaya.
Disinggung terkait upaya mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan di tengah instentas latihan yang cukup padat, Winurjaya mengaku kalau itu semua sudah diatur oleh pelatih yang melihat kondisi mereke, meski melaksanakan latihan 12 kali sepekan. Disisi lain, KONI Bali juga memberikan dorongan psikologis dan saat ini sudah masuk Pelatda juga.
"Untuk menghindari cidera, pelatih yang mengevaluasi di lapangan. Ya, kalau program 12 kali seminggu itu yang umum dilakukan. Jadi, semua program PBSI itu maksimum begitu," pungkas Wayan Winurjaya, seraya mengatakan pelatih yang menangani ketiga atlet itu tidak diragukan lagi. dar
1
Komentar