Darmasaba Village Festival Merdekakan Inovasi Kebudayaan dan Ekonomi Kerakyatan
DENPASAR, NusaBali.com - Setelah sukses menghelat Darmasaba Village Festival (Davest) perdana tahun 2022 silam, festival desa dwiwarsa di Kecamatan Abiansemal, Badung ini digelar kembali 15-17 Agustus 2024 untuk memajukan potensi desa di lini kebudayaan dan ekonomi kerakyatan.
Bertepatan dengan momen kemerdekaan RI, Davest ingin memerdekakan seniman dan pelaku UMKM setempat untuk berinovasi, berkembang, dan unjuk gigi melalui fasilitasi ruang dalam festival. Di mana, masyarakat juga diajak belajar memajukan desa melalui penggarapan sektor ekonomi kreatif seperti gelaran festival ini.
Perbekel Darmasaba IB Surya Prabhawa Manuaba menuturkan, Davest II ini bertujuan menggali warisan dan berinovasi demi kemajuan desa. Darmasaba sendiri dikenal dengan produk olahan daging babi, genteng dan bata Tegal, pura-pura purbakala dan cagar budaya, juga menjadi tempat berkembangnya seniman tradisi dan kontemporer.
"Oleh karena itu, kami memfasilitasi pementasan seni, lomba-lomba, serta ruang untuk UMKM memasarkan dan menjual produknya. Kegiatan ini juga sebagai wujud kreativitas dan kecintaan masyarakat terhadap seni, warisan budaya bangsa yang luhur dan adiluhung," tutur Perbekel Surya Prabhawa.
Ketua Panitia Davest II I Made Kass Winata Keneh menjelaskan, wujud nyata dari memerdekakan seniman dan pelaku usaha kecil adalah merombak konsep festival. Davest I cenderung bersifat hiburan konser guna menarik massa dan mengenalkan festival ke khalayak.
Davest II ini porsi lebih besar diberikan kepada para seniman dan pelaku UMKM. Dari tiga hari penyelenggaraan, dua harinya disediakan untuk lomba tari condong, tari baris tunggal, parade balaganjur, gender wayang, dan cerdas cermat se-Darmasaba, serta lomba bapang barong dan makendang tunggal se-Bali.
"Dua hari itu festival budaya, konser kami oper ke hari ketiga saja, tidak seperti dua tahun lalu yang formatnya terlalu konser," ungkap Kass Winata saat ditemui di lokasi festival, Lapangan Umum Desa Darmasaba, Jumat (16/8/2024) malam.
Selain itu, tata ruang festival juga dibuat pro UMKM. Pintu masuk dan keluar dibikin 'memaksa' pengunjung berjalan di jalur yang berada di teras 35 booth UMKM. Pengunjung Davest tidak memiliki pilihan jalur lain selain melewati pelaku usaha kecil yang didominasi sektor kuliner ini. Harapannya, pengunjung tergugah berbelanja.
Davest tahun ini ditarget menyedot sebanyak 7.500 pengunjung. Hari penutupan Sabtu (17/8/2024) malam diprediksi mendatangkan pengunjung terbanyak dengan penampilan musisi tenar White Swan, Stell Koplo, Duo Giga, serta beberapa musisi lainnya dan sebagai pamungkas, grup musik Navicula.
"Hari ketiga akan diberlakukan tiket on the spot Rp 50.000 mulai pukul 18.00 Wita. Tapi, khusus untuk warga desa kami bebas masuk tanpa tiket," jelas Kass Winata yang juga pelaku usaha konveksi desa setempat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa yang membuka Davest II, Kamis (15/8/2024) memuji capaian Desa Darmasaba yang golongan muda dan tuanya berkolaborasi menggarap acara kreatif. Ia meminta desa-desa lain di Badung mencontoh agar kebudayaan dan perekomian masyarakat bisa maju.
"Ini menunjukkan, Desa Darmasaba sudah melaksanakan kebijakan pemerintah pusat yaitu membangun desa dalam berbagai event. Kalau semua desa bisa seperti ini tentu pendapatan masyarakat akan semakin meningkat," ujar Adi Arnawa. *rat
Perbekel Darmasaba IB Surya Prabhawa Manuaba menuturkan, Davest II ini bertujuan menggali warisan dan berinovasi demi kemajuan desa. Darmasaba sendiri dikenal dengan produk olahan daging babi, genteng dan bata Tegal, pura-pura purbakala dan cagar budaya, juga menjadi tempat berkembangnya seniman tradisi dan kontemporer.
"Oleh karena itu, kami memfasilitasi pementasan seni, lomba-lomba, serta ruang untuk UMKM memasarkan dan menjual produknya. Kegiatan ini juga sebagai wujud kreativitas dan kecintaan masyarakat terhadap seni, warisan budaya bangsa yang luhur dan adiluhung," tutur Perbekel Surya Prabhawa.
Ketua Panitia Davest II I Made Kass Winata Keneh menjelaskan, wujud nyata dari memerdekakan seniman dan pelaku usaha kecil adalah merombak konsep festival. Davest I cenderung bersifat hiburan konser guna menarik massa dan mengenalkan festival ke khalayak.
Davest II ini porsi lebih besar diberikan kepada para seniman dan pelaku UMKM. Dari tiga hari penyelenggaraan, dua harinya disediakan untuk lomba tari condong, tari baris tunggal, parade balaganjur, gender wayang, dan cerdas cermat se-Darmasaba, serta lomba bapang barong dan makendang tunggal se-Bali.
"Dua hari itu festival budaya, konser kami oper ke hari ketiga saja, tidak seperti dua tahun lalu yang formatnya terlalu konser," ungkap Kass Winata saat ditemui di lokasi festival, Lapangan Umum Desa Darmasaba, Jumat (16/8/2024) malam.
Selain itu, tata ruang festival juga dibuat pro UMKM. Pintu masuk dan keluar dibikin 'memaksa' pengunjung berjalan di jalur yang berada di teras 35 booth UMKM. Pengunjung Davest tidak memiliki pilihan jalur lain selain melewati pelaku usaha kecil yang didominasi sektor kuliner ini. Harapannya, pengunjung tergugah berbelanja.
Davest tahun ini ditarget menyedot sebanyak 7.500 pengunjung. Hari penutupan Sabtu (17/8/2024) malam diprediksi mendatangkan pengunjung terbanyak dengan penampilan musisi tenar White Swan, Stell Koplo, Duo Giga, serta beberapa musisi lainnya dan sebagai pamungkas, grup musik Navicula.
"Hari ketiga akan diberlakukan tiket on the spot Rp 50.000 mulai pukul 18.00 Wita. Tapi, khusus untuk warga desa kami bebas masuk tanpa tiket," jelas Kass Winata yang juga pelaku usaha konveksi desa setempat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa yang membuka Davest II, Kamis (15/8/2024) memuji capaian Desa Darmasaba yang golongan muda dan tuanya berkolaborasi menggarap acara kreatif. Ia meminta desa-desa lain di Badung mencontoh agar kebudayaan dan perekomian masyarakat bisa maju.
"Ini menunjukkan, Desa Darmasaba sudah melaksanakan kebijakan pemerintah pusat yaitu membangun desa dalam berbagai event. Kalau semua desa bisa seperti ini tentu pendapatan masyarakat akan semakin meningkat," ujar Adi Arnawa. *rat
1
Komentar