Perempuan Pebisnis Diajak Manfaatkan Teknologi
Diperkirakan hanya dihadiri ratusan perempuan pelaku usaha di Bali, ternyata Konferensi Womenwill 2017 di Bali Nusa Dua Convention Center pada Senin (14/8) disambut antusias.
MANGUPURA, NusaBali
Tak kurang 1.300 peserta yang semuanya perempuan menyimak konferensi yang menghadirkan Shinto Nugroho (Head of Public Policy and Government Relation – Google), Veronica Utami (Head of Marketing, Google Indonesia), Faye Alund (Google Business Groups) dan Ni Kadek Eka Citrawati (owner Bali Alus).
"Tujuan dari kegiatan ini yaitu objektif dari 'Womenwill' Indonesia adalah menghapus kesenjangan peluang ekonomi. Banyak wanita di Tanah Air yang ingin berbisnis, namun tidak tahu harus memulai dari mana atau dengan cara apa. Oleh karena itu perusahaan Google memberikan pelatihan bisnis itu," ujar Shinto Nugroho.
Menurut hasil penelitian lFC tahun 2016, sebanyak 51 persen bisnis mikro dan kecil di Indonesia dimiliki oleh kaum perempuan. Namun dari jumlah tersebut hanya 34 persen yang memiliki bisnis dengan ukuran menengah.
"Banyak wanita Indonesia yang ingin berbisnis tapi tak tahu harus memulai dari mana. Dari studi yang pernah dilakukan ada fakta bahwa sekitar 47 persen wanita pengusaha Indonesia jarang memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis seperti komputer," imbuh Veronica Utami.
Para perempuan pebisnis Indonesia disebutnya belum bisa maksimal dalam memanfaatkan teknologi. Lebih lanjut Veronica mengatakan dari berbagai studi sebenarnya berbisnis dengan cara online dapat memberikan keuntungan 80 persen lebih cepat daripada bisnis dengam cara offline. Dirinya mengatakan melalui Konferensi Womenwill yang diinisiasi oleh Google ini, peserta diberikan pelatihan seputar pemanfaatan teknologi dan internet yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan bisnis.
Sejak resmi diluncurkan pada bulan Mei lalu Konferensi Womenwill telah berhasil menjangkau lebih dari 5.500 wanita di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang. Selain itu sekitar 50.000 wanita telah mendapatkan pelatihan melalui berbagai kegiatan Womenwill. *cr64
Tak kurang 1.300 peserta yang semuanya perempuan menyimak konferensi yang menghadirkan Shinto Nugroho (Head of Public Policy and Government Relation – Google), Veronica Utami (Head of Marketing, Google Indonesia), Faye Alund (Google Business Groups) dan Ni Kadek Eka Citrawati (owner Bali Alus).
"Tujuan dari kegiatan ini yaitu objektif dari 'Womenwill' Indonesia adalah menghapus kesenjangan peluang ekonomi. Banyak wanita di Tanah Air yang ingin berbisnis, namun tidak tahu harus memulai dari mana atau dengan cara apa. Oleh karena itu perusahaan Google memberikan pelatihan bisnis itu," ujar Shinto Nugroho.
Menurut hasil penelitian lFC tahun 2016, sebanyak 51 persen bisnis mikro dan kecil di Indonesia dimiliki oleh kaum perempuan. Namun dari jumlah tersebut hanya 34 persen yang memiliki bisnis dengan ukuran menengah.
"Banyak wanita Indonesia yang ingin berbisnis tapi tak tahu harus memulai dari mana. Dari studi yang pernah dilakukan ada fakta bahwa sekitar 47 persen wanita pengusaha Indonesia jarang memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis seperti komputer," imbuh Veronica Utami.
Para perempuan pebisnis Indonesia disebutnya belum bisa maksimal dalam memanfaatkan teknologi. Lebih lanjut Veronica mengatakan dari berbagai studi sebenarnya berbisnis dengan cara online dapat memberikan keuntungan 80 persen lebih cepat daripada bisnis dengam cara offline. Dirinya mengatakan melalui Konferensi Womenwill yang diinisiasi oleh Google ini, peserta diberikan pelatihan seputar pemanfaatan teknologi dan internet yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan bisnis.
Sejak resmi diluncurkan pada bulan Mei lalu Konferensi Womenwill telah berhasil menjangkau lebih dari 5.500 wanita di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang. Selain itu sekitar 50.000 wanita telah mendapatkan pelatihan melalui berbagai kegiatan Womenwill. *cr64
1
Komentar