BPBD Karangasem dan LSM Suburkan Lahan Terserang Gayas
Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Karangasem bekerjasama dengan LSM World Relief mengolah lahan pertanian yang sebelumnya tidak produktif akibat serangan gayas, hingga menjadi lahan yang siap ditanami.
AMLAPURA, NusaBali
Proyek percontohan dilakukan di dua lokasi, Desa Nawekerti dan Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan hal itu usai meninjau dua desa tersebut, Senin (14/8). Menurutnya, dipilihnya dua desa tersebut jadi proyek percontohan, setelah sejak lima tahun terakhir, lahan pertanian di wilayah tersebut terserang hama gayas. Hama gayas menyerang tanaman ubi, jagung, pepaya, pisang di saat musim hujan.
Sebelumnya, perbekel dari Desa Nawekerti dan Desa Datah melaporkan serangan hama gayas ke Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Karangasem, namun belum ada solusi. Karenanya, BPBD Karangasem mengambilalih melalui program pengurangan kerentanan dan peningkatan kapasitas masyarakat bidang pertanian. Untuk itu, BPBD bekerja sama dengan LSM World Relief Amerika perwakilan Indonesia.
Di Banjar Bau Kangin, Desa Nawekerti, lahan percontohan adalah milik Ketua Kelompok Tani I Nyoman Suwena, seluas 4 are. Petani menanam aneka hortikultura seperti pepaya, pare, kacang panjang, kacang undis, sawi, cabai, tomat, terong, bayam.
Setelah umur tanaman tiga pekan, ternyata tanaman tumbuh subur tanpa diserang hama gayas. Nyoman Suwena merasa terbantu atas inovasi tersebut. “Kami akan kembangkan teknis bercocok tanam ini di lahan yang terserang hama gayas,” ucapnya.
Perbekel Nawekerti, Kecamatan Abang, I Wayan Putu, juga mengapresiasi inovasi yang telah mampu memberikan solusi kepada petani. “Selama lima tahun lebih tanaman di sini terserang gayas,” tuturnya. *k16
Proyek percontohan dilakukan di dua lokasi, Desa Nawekerti dan Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan hal itu usai meninjau dua desa tersebut, Senin (14/8). Menurutnya, dipilihnya dua desa tersebut jadi proyek percontohan, setelah sejak lima tahun terakhir, lahan pertanian di wilayah tersebut terserang hama gayas. Hama gayas menyerang tanaman ubi, jagung, pepaya, pisang di saat musim hujan.
Sebelumnya, perbekel dari Desa Nawekerti dan Desa Datah melaporkan serangan hama gayas ke Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Karangasem, namun belum ada solusi. Karenanya, BPBD Karangasem mengambilalih melalui program pengurangan kerentanan dan peningkatan kapasitas masyarakat bidang pertanian. Untuk itu, BPBD bekerja sama dengan LSM World Relief Amerika perwakilan Indonesia.
Di Banjar Bau Kangin, Desa Nawekerti, lahan percontohan adalah milik Ketua Kelompok Tani I Nyoman Suwena, seluas 4 are. Petani menanam aneka hortikultura seperti pepaya, pare, kacang panjang, kacang undis, sawi, cabai, tomat, terong, bayam.
Setelah umur tanaman tiga pekan, ternyata tanaman tumbuh subur tanpa diserang hama gayas. Nyoman Suwena merasa terbantu atas inovasi tersebut. “Kami akan kembangkan teknis bercocok tanam ini di lahan yang terserang hama gayas,” ucapnya.
Perbekel Nawekerti, Kecamatan Abang, I Wayan Putu, juga mengapresiasi inovasi yang telah mampu memberikan solusi kepada petani. “Selama lima tahun lebih tanaman di sini terserang gayas,” tuturnya. *k16
1
Komentar