Harga Kopi di Bali Naik Dua Kali Lipat
Imbas dari gagal panen negara penghasil kopi dunia
DENPASAR, NusaBali
Kalangan petani kopi di Bali menuai untung dari kegagalan panen yang dialami negara yang selama ini dikenal sebagai penghasil kopi dunia. Kondisi tersebut menyebabkan stok kopi dunia terbatas. Dampaknya, harga kopi di Bali terkerek naik. Apalagi masa panen kopi tak lama lagi berakhir.
Petani yang merasa beruntung atas kondisi tersebut salah satunya dari Pupuan, Tabanan. Petani setempat mengaku gembira setelah harga kopi mengalami kenaikan. "Astungkara, petani tentu senang," ujar I Made Sianta, seorang petani setempat, Sabtu (17/8).
Dituturkan Sianta, harga kopi yakni kopi robusta yang dibudidayakan di Pupuan, mencapai Rp62.000 perkilo. Naik dari harga tahun 2023, yang hanya mencapai Rp30.000 perkilo.
Demikian juga untuk satuan kuintalan. Sekarang ini harga perkuintal mencapai Rp7 juta sampai Rp8 juta. Padahal pada tahun 2023 jauh berada di bawahnya, yakni berada di kisaran Rp 3 juta-an.
“Astungkara, penghasilan petani terbantu,” ujarnya. Tidak saja harganya yang bagus, pertumbuhan tanaman kopi hingga berkembang menjadi buah sampai panen mutusnya bagus. Hal itu tidak lepas dari faktor iklim yang belakangan ini kondusif, sehingga tanaman perkebunan antara lain kopi dan yang lainnya, tumbuh normal.
"Cuaca bagus,” lanjut Sianta. Menurutnya satu pohon kopi rata- rata menghasilkan 6 kilogram biji basah, yang kalau sudah kering menjadi 1,5 kilogram. Atau kalau dirata- rata Rp 1 kilogram per pohon. Masa panen kopi sudah berlangsung sejak 2 bulan lalu dan diperkirakan sampai bulan Oktober mendatang.
Di pihak lain, anjloknya produksi kopi dari negara-negara penghasil kopi dunia, diantaranya Brasilia dan Pakistan, diyakini juga memicu naiknya harga kopi di Bali. "Kami dapat info, produksi kopi Brazil dan Pakistan turun. Katanya banyak yang mengalami gagal panen," tutur Sianta.
Karena faktor gagal panen itu lah kemungkinan menyebabkan persediaan kopi dunia, tèrmasuk di Bali (Indonesia) juga terbatas, sehingga harganya terkatrol naik signifikan. "Sekarang sudah ada kalangan pengusaha yang mencari kopi dalam jumlah banyak untuk stok," kata Sianta.
Diperkirakan, hara kopi bakal terus melambung. Hal ini mengingat musim panen kopi diprediksi akan berakhir tidak lama lagi. "Sekitar bulan Oktober nanti panen kemungkinan selesai," ujarnya Sianta.k17.
1
Komentar