Pria Bersenpi Tembak Rumah Anggota DPRD di Badung
Tak Ada Korban, Pelaku Sedang dalam Penyelidikan
MANGUPURA, NusaBali - Rumah anggota DPRD Badung, Daerah Pemilihan (Dapil) Petang dari partai Golkar, I Nyoman Artawa di Banjar Mekarsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung diduga ditembakoleh seorang pria yang kini masih dalam penyelidikan polisi, Sabtu (17/8) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Pelaku diduga menembak menggunakan senjata api (Senpi) laras panjang rakitan.
Terduga pelaku melepaskan tiga tembakan ke arah pintu gerbang pekarangan rumah tersebut. Usai melepaskan tiga tembakan, pelaku kabur dari TKP menggunakan sepeda motor seorang diri. Untungnya tiga tembakan itu tidak mengakibatkan adanya korban jiwa maupun luka-luka.
Belum diketahui secara persis latar belakang terjadinya kasus tersebut. Kuat dugaan adalah masalah politik. Diketahui terduga pelaku adalah loyalis dan relawan dari partai lain yang merupakan lawan dari Nyoman Artawa. Kasus penembakan itu kini tengah diselidiki aparat Polsek Petang dibantu Satreskrim Polres Badung.
Salah seorang saksi mata dalam peristiwa penembakan itu, Putu Oka Pratama alias Yudi,42, saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (18/8) mengatakan peristiwa tersebut berlangsung cepat. Penembakan itu terjadi saat dia membuka pintu gerbang belakang rumah Nyoman Artawa. Yudi menceritakan, sebelum kejadian dirinya datang ke rumah Nyoman Artawa. Lalu sekitar pukul 19.00 Wita dia mendengar suara motor di depan rumahnya. Kebetulan rumah Yudi yang masih keponakan Nyoman Artawa ini berada tak jauh di sebelah barat rumah Nyoman Artawa. Mengira ada orang sedang mencarinya, Yudi pamit pulang.
"Saya tidak lewat pintu depan, tetapi lewat pintu gudang belakang rumah. Pada saat saya buka pintu gerbang tiba-tiba ada yang menembak. Jarak antara saya dan pelaku sekitar 1-2 meter saja. Untungnya tembakan itu tidak mengenai saya yang saat itu masih posisi di dalam gerbang. Untungnya juga paman (Nyoman Artawa) tidak mengantar saya saat itu. Biasanya paman antar saya sampai gerbang," ungkap Yudi.
Mantan staf ahli DPR RI ini mengaku melihat orang yang melakukan penembakan itu. Wajah pelaku terlihat jelas dan juga dikenalnya. Selain melihat wajah pelaku, Yudi juga melihat senjata yang digunakan pelaku, yaitu senjata laras panjang. Usai melancarkan serangannya, pelaku kabur dari TKP menggunakan sepeda motor.
"Sepertinya itu senjata modifikasi. Dua tembakan itu mengarah ke daun pintu gerbang yang terbuat dari aluminium yang saya buka saat itu. Dua tembakan itu tembus. Sementara satu tembakan lainnya meleset," bebernya.
Kejadian itu langsung dilaporkan Yudi ke Polsek Petang pada malam itu juga. Laporan dengan nomor LP-B/03/VIII/2024/SPKT/POLSEK PETANG/RES BADUNG/POLDA BALI itu tentang dugaan tindak pidana percobaan pembunuhan berencana.
Menerima laporan tersebut aparat Polsek Petang dibantu Satreskrim Polres Badung mendatangi TKP. Bahkan Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono turun langsung ke TKP pimpin anak buahnya melakukan penyelidikan. Untuk kepentingan penyelidikan, pintu gerbang yang jadi sasaran tembak itu dipasangi garis polisi.
Yudi mengaku tidak punya masalah dengan siapa-siapa, apalagi dengan terduga pelaku. Yudi mengaku dirinya adalah relawan dari pamannya Nyoman Artawa. "Dulu saya staf ahli DPR RI Partai Golkar. Sekarang saya mundur karena menjadi staf desa. Namun saya relawan dari paman saya. Karena saya latar belakang orang politik saya duga ini unsur politik. Terduga pelaku itu adalah lawan politik," pungkasnya.
Sementara Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun perwira balok satu di pundak ini mengaku belum mendapatkan data kronologis lengkap kejadiannya. "Saya belum dapat data lengkapnya. Kasusnya masih dalam penyelidikan," ungkap Ipda Sukarma singkat.
Sementara dikonfirmasi melalui sambungan whatsapp, I Nyoman Artawa membenarkan telah terjadi penembakan di rumahnya pada, Sabtu malam. Kejadian tersebut terjadi begitu cepat. Artawa tidak mengira kejadian tersebut merupakan insiden penembakan. Justru Artawa sempat mengira itu bunyi petasan karena masih dalam momen 17 Agustus.
“Waktu kejadian ramai di rumah dan saya sedang ngobrol dengan Yudi, keponakan saya. Kemungkinan pelakunya ini ingin mencari Yudi ke rumahnya. Karena Yudi di rumah saya, makanya dia ditunggu di belakang rumah saya. Saat dia pulang, pas membuka pintu langsung terjadi penembakan itu, yang awalnya saya kira bunyi petasan karena masih dalam suasana 17 Agustus,” ujarnya.
Mantan Perbekel Carangsari ini melanjutkan, biasanya saat Yudi pamit pulang, dirinya ikut mengantar hingga ke gerbang. Namun saat kejadian, Artawa tumben tidak mengantar. Alhasil, hanya Yudi sendiri yang langsung berhadapan dengan pelaku.
“Karena Yudi berteriak, dia bilang ada yang nembak, situasi jadi mencekam. Biasanya saya ikut ngantar sambil sekalian nutup pintu. Namun saat itu saya tidak mengantar. Kalau tidak, bisa salah satu jadi korban. dan pintu saya juga bolong kena tembakan,” tuturnya. Belum selesai soal penembakan, Artawa yang saat dihubungi masih mengikuti Bimtek, juga mendapat informasi dari keluarganya bahwa lahan kebunnya seluas 55 are dibakar oleh orang tak bertanggung jawab. Kejadian ini baru diketahui oleh anaknya saat menengok kebun, Minggu kemarin. “Untuk kejadian penembakan sudah dilaporkan ke Polsek Petang dan diatensi juga Pak Kapolres langsung turun langsung ke rumah saya. Pintu rumah saya juga di-police line. Sedangkan kejadian pembakaran kebun sedang dicek oleh kepolisian,” katanya.
Menurut Artawa, kuat dugaan permasalahan ini dilatarbelakangi sentimen pribadi dan mengarah ke masalah politik. Akibat kejadian ini, Artawa mengaku keluarganya merasa khawatir dan tidak aman. Apalagi saat ini Artawa tidak di rumah lantaran sedang mengikuti Bimtek selama 4 hari. “Situasi tiyang di Petang ini agak rawan. Tiyang minta sama Kapolsek kemarin karena kita juga khawatir tinggalkan keluarga untuk Bimtek selama 4 hari. Supaya dibantu lah untuk pengawasan, untuk keselamatan keluarga saya. Karena situasinya sudah tidak aman dan nyaman,” pintanya sembari berharap kasus ini segera diusut dan pelaku ditangkap. 7 pol, ind
1
Komentar