Kebakaran Pasar Ubud Hanguskan 400-an Lapak Pedagang di Basement Timur
Beredar Isu Sprinkler Tak Berfungsi, 10 Jam Api Baru Padam
Sekda Gianyar Dewa Alit Mudiarta meminta masyarakat dan pedagang khususnya agar bersabar, pemerintah akan segera menyiapkan tempat berjualan sementara
GIANYAR, NusaBali
Kebakaran Pasar Rakyat Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu (17/8) siang menyisakan tanda tanya. Terutama soal mitigasi bencana kebakaran. Sejumlah warga mempertanyakan soal smoke detector atau Sprinkler hingga hidran yang tidak berfungsi saat kebakaran terjadi.
Informasi di lapangan, saat kebakaran terjadi tidak ada kucuran air yang otomatis menyembur dari smoke detector atau pendeteksi asap dalam gedung. "Smoke detector dan Sprinkler ada nggih?," tanya sejumlah warga yang penasaran. "Gedung baru tapi sistem penanggulangan kebakarannya tidak berfungsi," sambung warga lain. Kondisi ini disayangkan, karena bangunan pasar ini tergolong masih sangat baru. Peresmian pasar oleh Gubernur Bali dilakukan pada 5 April 2023 lalu, baru setahun lebih sedikit.
Padahal menurut sejumlah pedagang yang menyaksikan peristiwa tersebut, awalnya api kecil. "Sudah sempat coba dipadamkan pakai APAR oleh petugas keamanan, tidak juga padam. Kemudian merembet dan api membesar, semua pedagang basement langsung lari menyelamatkan diri," ungkap sejumlah pedagang ditemui saat melihat kondisi pasar pasca kebakaran, Minggu (18/8) siang. Kebakaran hebat itupun akhirnya menghanguskan 400-an lapak pedagang di basement timur yang luasnya sekitar 50 meter x 100 meter.
Kebakaran baru bisa benar-benar padam pada, Sabtu sekitar pukul 22.00 Wita atau sama dengan 10 jam setelah kobaran pertama yang diketahui sekitar pukul 13.00 Wita. Api berhasil dipadamkan berkat kesigapan 16 armada Damkar gabungan (Gianyar, Bangli, Klungkung, Denpasar dan Badung) yang berjibaku melakukan penanganan.
Petugas security, I Putu Yoga Putra menjadi saksi mata peristiwa yang bermula dari api kecil itu membuat kawasan Ubud mencekam dibalut kepulan asap. Saat kejadian, Putu Yoga sedang patroli di sisi luar Pasar. "Yang standby di basement itu tukang parkir. Saya dicari sama mereka, dikasih tahu ada kebakaran. Saya langsung turun, api sudah besar situasi sudah panik. Semua pedagang teriak," jelasnya.
Foto: Lokasi kerangka sepeda motor yang hangus di basement timur Pasar Ubud, Minggu (18/8). -NOVI
Sebagai petugas keamanan yang terlatih, Putu Yoga bergegas mengambil APAR bersama petugas keamanan yang lain. "Kami berusaha memadamkan api, tapi sampai APAR habis api masih menyala. Kemudian pakai selang hidran, juga nggak bisa keburu gelap karena kepulan asap," kenangnya. Akibat kebakaran tersebut, semua los pedagang basement timur hangus termasuk puluhan sepeda motor. Hanya saja mengenai jumlah pastinya dia tidak mengetahui. "Jumlahnya nggak tahu persis, yang jelas saat kejadian kami juga berusaha mengeluarkan beberapa sepeda motor. Cuman sedikit yang bisa dikeluarkan," ujarnya. Selain milik pedagang setempat, beberapa sepeda motor yang parkir juga milik beberapa karyawan restoran sekitar Pasar Ubud.
Pasca kebakaran, Pemkab Gianyar menggelar rapat dengan OPD terkait di Kantor Bupati Gianyar, Minggu (18/8). Terkait beredarnya isu hidran dan Sprinkler tidak berfungsi, dibantah oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar Dewa Gede Alit Mudiarta. Pihaknya sudah memastikan hal tersebut kepada Kepala Pasar dan petugas keamanan. "Tadi kita sudah rapat dengan Dinas PUPR, Disperindag, Dishub, dan Satpol PP. Terkait isu yang beredar, katanya hidran tidak menyala, springker tidak menyala, itu tidak benar. Tadi dari kesaksian pihak security, kepala pasar bahwa yang pertama terjadi alarm sudah berbunyi sudah sesuai prosedur, sprinkler juga hidup nyala, nah hidran juga kita lihat dari video memang hidran itu sudah aktif, sudah berfungsi," tegasnya.
Hanya saja hidran diketahui memang sempat macet diduga masalah teknis pemutusan arus listrik. "Cuman saat PLN memutuskan listrik, mungkin ada kesalahan teknis. Genset juga tidak menyala sehingga hidran kan ada pompanya itu yang narik hidran itu padam," jelasnya.
Untuk menyelidiki penyebab kebakaran, Pemkab Gianyar mempercayakan kepada pihak yang berwenang dalam hal ini Polres Gianyar beserta jajaran. "Kita juga menunggu dari polisi bagaimana hasil olah TKP-nya," ujarnya. Sementara OPD terkait juga diturunkan melakukan kajian dan pendataan jumlah los, pedagang yang terdampak. "Tadi dinyatakan dari temen kepala pasar dan security, semuanya aktif berfungsi. Cuma putus listrik PLN, mesin hidran tidak bisa berfungsi. Itu yang mungkin jadi evaluasi dinas OPD terkait," tegasnya.
Sekda Alit Mudiarta meminta masyarakat dan pedagang khususnya agar bersabar. Pemerintah akan segera menyiapkan tempat berjualan sementara. "Sekarang tim masih bekerja. Pedagang mohon bersabar dulu kita pasti akan siapkan tempat untuk bisa berjualan," ujarnya. Terkait berapa kerugian masih dilakukan pendataan termasuk berapa sebenarnya jumlah sepeda motor yang hangus. "Sepeda motor belum semua didata, nunggu dari Polres. Tolong bersabar dulu, ini musibah. SOP apapun yang harus kita lakukan, kita pasti lakukan. Sementara beri kesempatan polisi melakukan pemeriksaan terhadap kebakaran itu," tegasnya.
Seperti diberitakan kebakaran hebat melanda Pasar Rakyat Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu (17/8) sekitar pukul 13.00 Wita. Akibat peristiwa itu, puluhan motor hangus, ratusan pedagang tidak bisa berjualan. Kepulan asap dari pasar yang terbakar membuat suasana Catus Pata Ubud mencekam. Bahkan asap hitam sampai memenuhi areal Puri Ubud yang lokasinya berseberangan dengan pasar. 7 nvi
Komentar