Pusat Kucurkan Rp 1,6 M untuk Tanam Bawang Merah
Tiga kecamatan di Kabupaten Tabanan yakni Marga, Penebel, dan Baturiti mendapat bantuan pusat untuk tanam bawang merah.
TABANAN, NusaBali
Dana yang dikucurkan pusat untuk tanam bawang merah sebesar Rp 1,6 miliar. Selain bawang merah, Kecamatan Marga dan Baturiti juga mendapat dana sebesar Rp 1,1 miliar untuk tanam cabai.
Kasi Benih Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Ngurah Ketut Wicahyadi menerangkan, dana Rp 1,6 miliar untuk luas lahan 40 hektare yang dibagi untuk 10 subak. Masing-masing subak mendapat jatah 4 hektare. Dikatakan, berdasar hasil survey pusat, di Tabanan paling cocok tanam bawang merah dan cabai. “Selain mendapat bantuan bibit, petani juga diberi plastik mulsa, pupuk organik, dan pupuk pupuk buatan,” terang Gusti Wicahyadi, Senin (14/8).
Selain bawang merah, subak di kecamatan Marga dan Baturiti juga dapat bantun cabai seluas 50 hektare dengan dana Rp 1,1 miliar. Dari 50 hektare, Kecamatan Baturiti mendapatkan bagian penanaman seluas 40 hektare yang digarap 9 subak. Sedangkan untuk di Kecamatan Marga hanya 10 hektare digarap dua subak. “Baturiti terbanyak karena berhasil dalam pengembangan cabai,” jelas Gusti Wicahyadi. Diterangkan, khusus cabai, petani tidak dapat bantuan bibit. Pusat hanya bantu mesin pengolah tanah dan pupuk. *d
Kasi Benih Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Ngurah Ketut Wicahyadi menerangkan, dana Rp 1,6 miliar untuk luas lahan 40 hektare yang dibagi untuk 10 subak. Masing-masing subak mendapat jatah 4 hektare. Dikatakan, berdasar hasil survey pusat, di Tabanan paling cocok tanam bawang merah dan cabai. “Selain mendapat bantuan bibit, petani juga diberi plastik mulsa, pupuk organik, dan pupuk pupuk buatan,” terang Gusti Wicahyadi, Senin (14/8).
Selain bawang merah, subak di kecamatan Marga dan Baturiti juga dapat bantun cabai seluas 50 hektare dengan dana Rp 1,1 miliar. Dari 50 hektare, Kecamatan Baturiti mendapatkan bagian penanaman seluas 40 hektare yang digarap 9 subak. Sedangkan untuk di Kecamatan Marga hanya 10 hektare digarap dua subak. “Baturiti terbanyak karena berhasil dalam pengembangan cabai,” jelas Gusti Wicahyadi. Diterangkan, khusus cabai, petani tidak dapat bantuan bibit. Pusat hanya bantu mesin pengolah tanah dan pupuk. *d
Komentar