Harga Properti Komersial di Bali Meningkat
Didorong oleh peningkatan harga sewa properti ritel dan apartemen
DENPASAR, NusaBali
Harga properti komersial seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, hotel dan lainnya pada triwulan II tahun 2024 terindikasi meningkat. Hal itu berdasarkan Survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom) oleh Bank Indonesia.
Dari survei tersebut tercatat Indeks Harga Properti Komersial Provinsi Bali pada triwulan II 2024 sebesar 115,28 tumbuh 6,40% (yoy) dari triwulan yang sama di tahun 2023 dengan indeks sebesar 108,35
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI Bali) Erwin Soeriadimadja mengatakan Selasa (20/8).
” Hal ini terutama didorong oleh peningkatan harga sewa properti ritel dan apartemen,” ujarnya.
Dijelaskan Erwin Soeriadimadja peningkatan harga PPKom didorong peningkatan harga sewa properti ritel dan apartemen yang masing-masing tumbuh sebesar 15,09% (yoy) dan 9,71% (yoy) dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Untuk sewa ritel meningkat sebesar 6,93 persen dan 7,55% (yoy) untuk sewa apartemen.
Harga sewa properti hotel dan perkantoran juga tumbuh masing-masing sebesar 5,91% (yoy) dan 3,50% (yoy).
“Meskipun tidak setinggi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,92% (yoy) dan 28,23% (yoy),” kata Erwin Soeriadimadja.
Erwin Soeriadimadja menyampaikan peningkatan harga properti komersial turut didorong peningkatan aktivitas pariwisata pada triwulan II seiring dengan adanya periode high season dan liburan sekolah anak.
Hal tersebut tercermin dari permintaan properti di Bali yang ditunjukkan pertumbuhan Indeks Permintaan Properti sebesar 5,51% (yoy) pada triwulan II 2024.
Adapun peningkatan permintaan properti terjadi pada sewa perkantoran sebesar 33,81% (yoy), sewa ritel sebesar 23,96% (yoy), dan hotel 3,17% (yoy).
Peningkatan permintaan properti di Bali juga sejalan dengan data pertumbuhan lapangan usaha Real Estate dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali triwulan II 2024 yang juga meningkat sebesar 2,16% (yoy).
Di sisi lain, pertumbuhan Indeks Supply/Pasokan Properti Komersial tumbuh 2,15% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -0,97% (yoy). Peningkatan pasokan terutama terjadi pada kategori properti ritel dan apartemen.
Dalam mendukung pertumbuhan properti yang berkualitas, Bank Indonesia senantiasa mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan melalui penguatan kebijakan makroprudensial.
Antara lain penguatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, didukung pemantauan harga, pasokan dan permintaan properti yang akurat.
Survei PPKom merupakan survei triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan properti komersial -tidak termasuk properti residensial, secara triwulanan. Pelaksanaan Survei PPKom di Bali dilakukan terhadap sampel pemilik, pengelola, dan/atau agen pemasaran dari masing-masing jenis properti. K17.
1
Komentar