Layang-Layang Sebabkan Pemadaman Listrik di NTB, 558.528 Pelanggan Terdampak
MATARAM, NusaBali.com – Sebanyak 558.528 pelanggan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat (NTB) terdampak pemadaman listrik akibat gangguan benang layangan. Gangguan tersebut tercatat terjadi sejak awal Januari hingga pertengahan Agustus 2024.
General Manager PT PLN UIW NTB, Sudjarwo, mengungkapkan bahwa jumlah gangguan yang disebabkan oleh benang layangan ini mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, terjadi peningkatan gangguan sebesar 10 persen dari yang disebabkan penggunaan layang-layang yang kurang tepat," ujar Sudjarwo dalam keterangan resminya di Mataram, Rabu (21/8/2024).
Untuk menekan angka gangguan tersebut, PLN terus melakukan berbagai upaya pencegahan, seperti rutin membersihkan jalur transmisi dan distribusi listrik serta mengadakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya bermain layang-layang di sekitar jalur listrik. Sosialisasi ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM RI Nomor 2 Tahun 2019.
Manager PLN UPT Mataram, Anung Hermawan, menjelaskan bahwa dalam aturan tersebut, masyarakat dilarang bermain layang-layang menggunakan benang konduktif di sekitar jalur transmisi, termasuk Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Saluran (SUTTAS). "Bermain layangan di dekat SUTT atau SUTET PLN juga memiliki potensi bahaya," tegas Anung.
Anung juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memahami potensi bahaya dari bermain layang-layang di sekitar jalur transmisi listrik. "Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat yang menyadari potensi bahaya bermain layang-layang di dekat jalur transmisi," ucapnya.
PLN memastikan komitmennya untuk menjaga keandalan pasokan listrik kepada masyarakat. Sosialisasi bahaya bermain layang-layang di sekitar jalur transmisi akan terus dilakukan untuk mengurangi potensi gangguan yang bisa mengakibatkan pemadaman listrik.
"Tentu, untuk pelayanan listrik tetap andal, kami membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat NTB," tambah Anung. Ia juga mengajak masyarakat untuk melaporkan segala bentuk gangguan listrik melalui aplikasi PLN Mobile, guna memastikan penanganan yang cepat dan tepat.
"Dengan kesadaran bersama, harapannya tidak ada lagi kejadian padam karena layang-layang di Provinsi NTB," tutupnya. *ant
1
Komentar