Pasar Ubud Tutup Sementara, Pedagang Minta Kejelasan Pemkab Gianyar
GIANYAR, NusaBali - Pasca kebakaran, Pasar Ubud ditutup sementara. Penutupan tidak saja di blok timur TKP kebakaran, tapi secara menyeluruh sampai blok barat meski hanya terimbas asap. Pasar Ubud ditutup sejak Selasa (20/8).
Pertokoan di blok-blok pasar yang biasanya selalu ramai wisatawan kini sepi karena tutup, termasuk listrik juga dimatikan oleh petugas pasar. Di blok timur, seluruh pedagang di lantai I dan lantai II juga masih belum bisa masuk karena masih terpasang garis polisi.
Salah seorang pedagang asal Desa Pejeng, Gianyar, Wayan Witha mengaku saat ini menganggur sampai keputusan pemerintah keluar. Selaku wakil pedagang, dia dan ribuan pedagang lainnya belum mendapat kejelasan dari Pemkab Gianyar sampai kapan pasar akan tutup.
“Sementara menganggur, tidak ada jelas kapan buka atau relokasi yang dilakukan, atau kapan bisa jualan lagi katanya masih penyelidikan kepolisian,” kata Witha, Rabu (21/8) siang.
Witha dan rekan pedagang lainnya saat ini hanya bisa datang setiap pagi sampai siang di pasar sambil menunggu kejelasan pemerintah. “Kondisi barang aman karena ada petugas pengaman pasar dan Satpol PP dan aparat keamanan berjaga hanya tidak bisa dicek utamanya barang saya di blok timur lantai satu basah,” ungkap Witha.
Pedagang lain, Ni Nyoman Marni sejak kejadian kebakaran Sabtu (17/8) hingga saat ini masih trauma dengan situasi yang terjadi.
“Jika diingat-ingat sedih sekali apalagi asapnya begitu tebal saya kira pasar akan habis seperti tahun 2016 lalu, barang saya sama tidak bisa dicek dan diambil juga entah yang mana rusaknya, petugas tidak izinkan masuk dan pasar juga ditutup semuanya,” jelas pedagang asal Tegal Tugu Gianyar ini.
Marni mengaku belum ada pungutan resmi dari pemerintah. “Awalnya kami disuruh jualan dulu selama setahun lalu kemudian bayar, tapi saat ini belum dan malah terbakar lagi,” ujarnya.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan saat ini sedang melakukan pengumpulan data pedagang.
“Berapa kerugian masih dalam proses pendataan juga belum bisa kami sampaikan apa rusak dan bagaimana penanganannya,” ujarnya disela pertemuan dengan Polres Gianyar, Selasa.
Eka Suary memaparkan sesuai arahan Sekda Kabupaten Gianyar, Dewa Gde Alit Mudiarta, selain mendata kerugian pedagang, Disperindag sedang berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, Kelurahan Ubud, dan Puri Ubud dan komponen terkait untuk mengupayakan tempat relokasi untuk pedagang. “Mohon bersabar, pedagang belum bisa berjualan sampai ada keputusan tempat relokasi,” jelas Eka Suary.
Sesuai data Disperindag, di pasar Tematik Ubud tercatat ada 1.033 pedagang, yang mengalami kerusakan parah (terbakar) di basement blok timur berjumlah ratusan orang.
Sebelumnya, dari pendataan Polres Gianyar hasil olah tempat kejadian perkara ditemukan sebanyak 28 unit kendaraan yang teridentifikasi hangus terbakar. Polisi belum dapat mendata kepemilikan sebanyak 28 kendaraan itu.
"Ada juga yang diselamatkan dalam kondisi utuh sebanyak 28 unit, tetapi pemilik juga belum diketahui, " ungkap Kapolres Gianyar, AKBP Umar. 7 nvi
Komentar