Karena Faktor Monopoli, Tiket Domestik Masih Melambung Tinggi
JAKARTA, NusaBali - Menhub Budi Karya Sumadi membeberkan sejumlah alasan akan tiket domestik yang masih melambung tinggi. Salah satu alasannya adalah faktor monopoli. Jadi, dalam beberapa waktu ke belakang, harga tiket penerbangan domestik lebih mahal dibandingkan internasional. Situasi yang berlangsung berbulan-bulan ini tidak kunjung diatasi.
Lalu, bagaimana langkah menteri perhubungan buat menurunkan harga tersebut?
"Ya sebenernya, badan kebijakan transportasi itu sudah melakukan satu kajian ya. Ada beberapa hal yang perlu disikapi," kata Budi Karya, Senin (19/8).
"Pertama berkaitan dengan karena sekarang ini ada satu monopoli, maka kita merekomendasikan saran dari pada KPPU agar ada multi provider, avtur ya," imbuh dia seperti dilansir detikcom.
Faktor selanjutnya yang membuat harga tiket penerbangan domestik sangat mahal adalah pungutan pajak yang tinggi terhadap suku cadang pesawat. Lalu, ada pula pajak-pajak lain yang juga turut mengerek kenaikan harga tiket itu.
"Terus yang kedua berkaitan dengan pajak atas suku cadang. Yang lain adalah berkaitan dengan pajak-pajak PPN yang mungkin harus di-review," tegas Budi Karya.
Budi Karya secara khusus menyebut bahwa kenaikan tiket pesawat sangat membebani traveler yang berada di Indonesia timur. Namun, faktor kekurangan pesawat juga menjadi alasan lain kenaikan tiket pesawat karena banyak di antaranya yang belum mengudara karena terimbas pandemi atau masih dalam proses antre pemesanan.
"Karena yang namanya aktivitas udara itu sudah menjadi kebutuhan primer, khususnya bagi saudara-saudara kita di bagian timur," kata dia.
"Kekurangan pesawat juga jadi, faktornya? Iya, ya kita sekarang kekurangan 200 pesawat," ungkap Budi Karya.7
1
Komentar