Cerita di Balik Megahnya Penjor dan Anyaman Janur Saat HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara
Dibuat Seniman asal Badung, Cuaca Panas Jadi Tantangan
Untuk penjor, tim Bali Kui Dekorasi membuat sebanyak empat buah dengan ketinggian masing-masing 17 meter, seluruh bahan dibawa langsung dari Bali
MANGUPURA, NusaBali
Sentuhan kreatif seniman anyaman asal Badung turut berkontribusi dalam menciptakan kemegahan dekorasi istana negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) saat Peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 lalu. Menjadi pengalaman pertama menghias dekorasi di IKN, Ida Bagus Gede Ari Artana ungkapkan suka duka dan berbagai tantangan dalam menjaga kesegaran janur atau daun kelapa sebagai bahan utama karyanya.
Ditemui di tempat workshopnya di Banjar Lebah Sari, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Rabu (21/8) seniman anyaman yang akrab disapa Gus Ari ini mengungkapkan awal mula dirinya ditunjuk untuk ikut terlibat dalam pengerjaan dekorasi istana negara. Untuk dekorasi HUT ke-79 RI di IKN, pihak istana menunjuk Pacto Convex. Dari situ, kemudian ditunjuklah PT Era Gemilang Perkasa untuk pengerjaannya dengan tiga vendor. Salah satunya menunjuk Gus Ari dengan timnya dari Bali Kui Dekorasi untuk pengerjaan khusus anyaman janur dan penjor. Sedangkan vendor lainnya, Surya Dekor dan Arsindo mengerjakan bunga dan landscape.
Suasana pengerjaan anyaman janur di IKN. –IST
"Kami dipercayakan khusus untuk pengerjaan anyaman janur dan penjor. Anyaman janur ini menjadi dasar dari rangkaian bunga. Meskipun volume pekerjaan kami tidak lebih dari 10 persen dari total dekorasi, namun anyaman janur di backdrop dan mimbar kehormatan menjadi elemen yang cukup dominan," ujarnya.
Gus Ari melanjutkan, untuk penjor, tim Bali Kui Dekorasi membuat sebanyak empat buah dengan ketinggian masing-masing 17 meter. Seluruh bahan dibawa langsung dari Bali untuk menjaga kesegarannya selama puncak perayaan pada 17 Agustus 2024. "Kami memilih membawa daun janur dari Bali karena tidak yakin dengan suplai janur yang ada di IKN. Kami ingin memastikan bahwa bahan yang digunakan tetap segar dan sesuai standar. Sedangkan desainnya sudah ditentukan oleh PT," ungkapnya.
Lebih lanjut diungkapkan, meski sebelumnya sudah pernah dua kali ikut mendekorasi di Istana Negara Jakarta, yakni saat HUT ke-77 dan ke-78 RI, namun Gus Ari melihat tantangan yang berbeda saat pengerjaannya di IKN. Faktor cuaca yang panas menjadi salah satu tantangan untuk mempertahankan kesegaran janur sesuai permintaan dari istana. Selain itu, proses pengiriman bahan anyaman juga lebih lama hingga berhari-hari.
"Proses pengiriman anyaman memerlukan waktu 40 jam lewat jalur darat ke Jakarta, tapi ke IKN memerlukan waktu 7 hari. Ini menuntut kami untuk melakukan riset dua kali guna memastikan kesegaran bahan tetap terjaga. Riset pertama kami bawa dalam bentuk anyaman, dan semuanya hancur sampai di sana serta warnanya kering. Kemudian riset selanjutnya kami cuma bawa daun saja, bisa bertahan lima hari anyamannya. Sehingga kita putuskan membawa bahan saja, kemudian kita anyam di sana," beber Gus Ari.
Penjor yang dipasang saat HUT ke-79 RI di IKN –IST
Mengingat harus merakit di tempat, Gus Ari pun harus membawa tim. Adapun tim Bali Kui Dekorasi yang berangkat sebanyak 15 orang termasuk dirinya. Para seniman anyaman tersebut antara lain dua perajin penjor dan sepuluh perajin ulatan janur. Selain itu, tim dari Ubud juga dilibatkan untuk menangani dekorasi hall dan backdrop.
"Kami juga melibatkan Anak Agung Gde Raka Yudhi Pratama dalam tim dari Gianyar. Jadi sebetulnya bukan Sri Melanting Art yang dilibatkan, namun kami melibatkan personal Anak Agung Gde Raka Yudhi Pratama bersama empat rekannya. Semua desainnya berasal dari pihak PT yang menaungi kami, sementara kami hanya bertugas sebagai eksekutor," tambahnya.
Gus Ari merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 ini, meskipun tantangan yang dihadapi tidak sedikit. "Tantangan terbesar adalah menjaga semua dekorasi dalam keadaan segar sesuai permintaan pihak istana. Kami sudah menyanggupi, dan itu berarti kami harus bertanggung jawab penuh," pungkasnya. 7 ind
Komentar