nusabali

Bali Segera Masuk Musim Penghujan

  • www.nusabali.com-bali-segera-masuk-musim-penghujan

MANGUPURA, NusaBali - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, menyebut saat ini Bali tengah masuk penghujung puncak musim kemarau dan akan segera memasuki masa peralihan menuju musim penghujan.

Diperkirkan musim penghujan akan dimulai pada September atau Oktober mendatang. Bali diperkirakan akan mengalami peralihan musim yang ditandai dengan perubahan arah angin dan potensi hujan yang tidak merata.

Prakirawan BBMKG Wilayah III Badung I Gusti Ayu Putu Putri Astiduari, mengatakan walaupun Bali saat ini masuk puncak musim kemarau. Namun, berdasarkan update klimatologi Jembrana, beberapa daerah di Bali masih ada yang mengalami hujan, sementara daerah lain seperti Tabanan, Bangli, dan Gianyar sudah benar-benar memasuki masa tanpa hujan dengan durasi pendek, yakni 6 hingga 10 hari kebelakang sejak 20 Agustus 2024.

Di sisi lain, wilayah pinggiran Bali seperti Badung Selatan, Denpasar, dan Jembrana serta Buleleng mengalami masa tanpa hujan yang lebih lama, yaitu 11 hingga 20 hari. Suhu tertinggi pada puncak musim kemarau ini tercatat mencapai 34 derajat celsius di Denpasar, sementara suhu terendah mencapai 20 derajat celsius di Karangasem. Namun, dibandingkan bulan sebelumnya suhu di Bali mulai menunjukkan tren penghangatan suhu.

BBMKG memprediksi bahwa cuaca di Bali untuk minggu ini akan tetap cerah dengan potensi hujan ringan yang tidak merata, terutama di Bali bagian timur dan tengah. Peralihan musim diperkirakan akan terjadi sekitar September atau Oktober, dengan pergerakan angin yang awalnya dari timur ke barat. “Proses ini akan menyebabkan perlambatan udara yang mempengaruhi pembentukan awan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan potensi hujan yang tidak merata,” jelas Gusti Ayu, Rabu (21/8).

Dari data BBMKG, kecepatan angin di pesisir Bali saat ini berkisar antara 10 hingga 20 knots atau setara dengan 20 hingga 37 km/jam. “Kecepatan angin saat ini masih dalam kategori aman, meskipun sebelumnya bisa mencapai 25 knots atau sekitar 46 km/jam,” kata Astiduari.

Angin diperkirakan akan tetap dalam kisaran 15 hingga 20 knots (28 hingga 37 km/jam) untuk minggu ini, dengan kemungkinan kecepatan angin terkuat rata-rata mencapai 16 knots (30 km/jam). “Secara umum memang dari musim kemarau ke peralihan musim lalu ke musim penghujan nanti, kecenderungan angin itu juga cukup kencang apabila memang sudah mulai terbentuk awan-awan hujan seperti itu,” katanya.

BBMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi angin kencang dan petir yang mungkin terjadi selama peralihan musim ini. “Pembentukan awan kongestif seperti awan kumulus dan cumulonimbus dapat menghasilkan hujan singkat namun deras,” kata Astiduari.

“Selain itu, potensi angin kencang dan petir juga harus diwaspadai karena bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Mungkin dari sektor pemerintah daerah sudah mulai bisa memulai untuk memangkas pohon-pohon rindang dan juga untuk masyarakat sendiri perlu waspada ketika beraktivitas di daerah-daerah dengan pohon yang besar,” imbuhnya.

Selain itu, nelayan diminta untuk terus memperbarui informasi terkait pasang surut, gelombang laut, kecepatan angin, dan visibilitas dari BMKG untuk memastikan keselamatan selama beraktivitas di laut. Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan cuaca, masyarakat dapat memantau data yang disediakan BMKG guna mengantisipasi perubahan cuaca yang mungkin mempengaruhi aktivitas sehari-hari. 7 cr79

Komentar