Pensiunan Guru Ditemukan Tewas di Sawah
Saat pencarian sekira pukul 21.15 Wita, saksi Wiasa menemukan korban dalam posisi tengkurap terendam genangan air di area pinggir sawah milik korban.
NEGARA, NusaBali
Salah seorang pensiunan guru, I Ketut Bagiada, 66, ditemukan tewas dunia di area sawah miliknya, Subak Jagaraga, Banjar Anyar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Rabu (21/8) malam. Diduga, korban meninggal akibat kambuhnya penyakit sesak nafas yang sudah lama dideritanya.
Sebelum ditemukan tewas, korban asal Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, ini diketahui pergi untuk bersih-bersih di sawah miliknya pada pukul 15.00 Wita. Saat itu, ada saudara sepupu korban, I Nyoman Miarsa, 53, yang juga sedang bersih-bersih di sawah miliknya di sebelah barat timur sawah milik korban.
Kemudian sekitar pukul 17.30 Wita, saksi Miarsa mendahului untuk memberi makan ternak sapi miliknya yang berada di sebelah barat sawah korban. Setelah selesai memberi makan ternak sapi sekira pukul 18.00 Wita, saksi Miarsa hendak pulang ke rumah dan melewati sawah milik korban. Namun saat menengok ke arah sawah milik korban, saksi Miarsa tidak melihat keberadaan korban sehingga ia langsung pulang ke rumah.
Sekira pukul 19.00 Wita, korban tidak kunjung pulang sehingga istri korban merasa cemas dan meminta bantuan sepupu korban, I Ketut Gede Wiasa, 46, untuk mencari keberadaan korban. Selanjutnya, saksi Wiasa bersama saksi Miarsa berusaha melakukan pencarian di seputaran pantai Banjar Anyar Tembles, Desa Penyaringan, mengingat korban senang memancing.
Setelah dilakukan pencarian di sepanjang pantai tesebut, korban tidak berhasil ditemukan. Kemudian kedua saksi mencoba melakukan pencarian di sawah korban. Saat pencarian sekira pukul 21.15 Wita, saksi Wiasa menemukan korban dalam posisi tengkurap terendam genangan air di area pinggir sawah milik korban. Saat ditemukan itu, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Selanjutnya saksi Wiasa memanggil saksi Miarsa. Saksi Wiasa juga menghubungi Kepala Lingkungan Bilukpoh untuk menyampaikan kejadian tersebut kepada Bhabinkamtibmas Tegal Cangkring agar dilaporkan ke Polsek Mendoyo. Kemudian dari pihak kepolisian langsung turun ke TKP dan mayat korban sempat dibawa ke Puskemas Mendoyo 1.
Kapolsek Mendoyo Kompol I Dewa Gede Artana, saat dikonfirmasi Kamis (22/8) kemarin, membenarkan adanya perisitwa tersebut. Hasil pemeriksaan tim medis, tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun kejanggalan dalam kasus kematian korban tersebut. Untuk penyebab kematian belum bisa dipastikan.
Namun, dari keterangan sejumlah saksi ataupun keluarga korban, kata Kompol Dewa Artana, korban diketahui memiliki riwayat penyakit sesak nafas akut. Ada dugaan penyakitnya itu tiba-tiba kambuh dan korban tepat jatuh ke genangan air di sawahnya yang membuat semakin kesulitan bernafas sehingga akhirnya meninggal dunia.
"Kemungkinan korban meninggal akibat sesak nafas yang dideritanya. Dari pihak keluarga korban juga sudah mengikhlaskan dan menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah korban sudah diarahkan ke keluarga," ujar Kompol Dewa Artana.7ode
1
Komentar