nusabali

Desa Pangkungparuk Krisis Air Bersih

  • www.nusabali.com-desa-pangkungparuk-krisis-air-bersih

BPBD Buleleng rutin setiap hari menyuplai 15.000-20.000 liter air bersih ke reservoar Desa Pangkungparuk.

SINGARAJA, NusaBali
Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt, Buleleng, mengalami krisis air bersih. Kondisi penurunan debit air yang berdampak pada krisis air bersih 700 KK di tiga banjar dinas membuat Pemerintah Desa (Pemdes) memohon suplai air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Perbekel Desa Pangkungparuk Ni Nyoman Sekarini mengatakan, krisis air bersih dialami sejak bulan Juli lalu. Debit air mengecil karena kemarau. 

Krisis air membuat 700 KK di Banjar Dinas Laba Amerta, Laba Nangga, dan Banjar Dinas Pangkungparuk kesulitan air bersih. “Yang terdampak paling keras itu tiga dari tujuh banjar dinas di desa kami. Ini sebenarnya masalah yang selalu datang saat musim kemarau, di desa kami masih kekurangan bak-bak penampungan air,” ucap Sekarini. Perbekel wanita ini menyebut tahun 2025 telah mengusulkan pembangunan reservoar dan sumur bor menggunakan dana desa. Menurutnya ini satu-satunya solusi mengatasi krisis air di musim kemarau.

Penanganan sementara, Pemerintah Desa Pangkungparuk memohon suplai air kepada BPBD Buleleng. Suplai air ini minimal mencukupi kebutuhan primer masyarakat seperti memasak dan MCK. Kepala Pelaksana BPBD Buleleng I Putu Ariadi Pribadi dikonfirmasi terpisah menjelaskan, pelayanan suplai air bersih memang distandbykan selama musim kemarau. Desa Pangkungparuk disebut Ariadi memang menjadi desa langganan krisis air. “Sepanjang tahun ini baru Pangkungparuk yang mengajukan permohonan kepada kami untuk dibantu suplai air bersih. Kalau yang berpotensi itu ada dua puluhan desa. Meski kemarau panjang tetapi menurut BMKG ini masuk kemarau basah, beberapa kali sempat turun hujan, sehingga dampak tidak terlalu parah seperti tahun lalu,” ungkap Ariadi.

BPBD Buleleng rutin setiap hari menyuplai 15.000-20.000 liter air bersih ke reservoar Desa Pangkungparuk. BPBD Buleleng menempatkan sejumlah tandon air ukuran jumbo untuk menampung air. Prediksi musim kemarau yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini sudah memasuki puncak musim kemarau, yang masih akan berlangsung hingga September mendatang. 7 k23

Komentar