Pedanda Sambhawa Muput Otonan Gusti Made Tusan
Mantan Bupati Karangasem
I Gusti Made Tusan
Upacara Otonan
PHRI Karangasem
Ida Pedanda Gede Oka Sambhawa
AMLAPURA, NusaBali - Upacara otonan atau memeringati hari kelahiran untuk suami mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, yakni I Gusti Made Tusan,73, dipuput Ida Pedanda Gede Oka Sambhawa dari Geria Alit, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Upacara dilaksanakan di Jero Subagan, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Wraspati Umanis Gumbreg, Kamis (22/8).
Upacara itu, dihadiri mantan Bupati Karangasem 2016-2021 I Gusti Ayu Mas Sumatri beserta keluarga. Prosesi dimulai pukul 16.00 Wita, diawali dengan apara Natab Banten Beakala agar seluruh unsur cuntaka dalam diri I Gusti Made Tusan bersih sebelum melanjutkan prosesi berikutnya.
Selanjutnya I Gusti Made Tusan dibersihkan dengan tirta dari Ida Pedanda Gede Oka Sambhawa, lanjut muspa bersama. Ida Pedanda Gede Oka Sambhawa mengatakan, otonan dilaksanakan dengan sadhaka, yang mengandung makna bahwa semua umat manusia berasal dari Brahman. Sebagai bentuk rasa syukur yang selama ini telah diberkati kesehatan, lahir dan bathin, umur panjang, dengan harapan ke depan agar berbuat lebih baik.
Upacara otonan, katanya, tidak perlu dibuat mewah, terpenting kemasan banten lengkap, dan memiliki nilai rohani, agar mampu memberikan inspirasi kepada segenap umat sedharma yang melaksanakan otonan.
"Upacara otonan itu dilaksanakan setiap enam bulan sekali, atau 210 hari sekali, sesuai kalender saka Bali. Jika bayi, otonan pertama dilaksanakan saat umur 105 hari," jelas Ida Pedanda Gede Oka Sambhawa, yang mantan Ketua PHRI Karangasem.
Dijelaskan, Otonan juga untuk membersihkan unsur panca indra dalam tubuh, agar memberikan dampak positif buat kesucian jiwa. Banten digunakan, pejati (untuk bhatara guru), banten dapetan (pertanda syukur untuk sang numadi), segehan, dan canang.
Upacara diakhiri dengan pemasangan benang putih di lengan bermakna agar selalu bertindak lurus dan benar. I Gusti Made Tusan mengatakan, selama ini secara rutin menggelar upacara otonan. "Otonan dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur, telah diberkati umur panjang, rezeki dilancarkan, dan agar mampu berbuat lebih baik," katanya. Otonan tersebut dilaksanakan, setiap pertemuan hari pancawara, sapta wara dan wuku.7k16
1
Komentar