TP PKK Bangli Gencarkan Pencegahan dan Penurunan Stunting
BANGLI, NusaBali - Ketua TP PKK Kabupaten Bangli Ny Sariasih Sedana Arta melaksanakan Sosialisasi pencegahan dan penurunan Stunting Pada Remaja Calon Pengantin (CATIN) di Balai Banjar/Desa Pengotan Kecamatan Bangli, Kamis, (22/8). Istri Bupati Bangli ini didampingi Ketua Bidang I Ny Suciati Diar.
Kegiatan diikuti oleh para yowana dari 2 Desa yaitu Desa Landih dan Desa Pengotan yang berjumlah 100 orang. Sosialisasi ini menghadirkan Narasumber dari UPT Puskesmas Bangli Utara, dr Made Arimbawa. Sosialisasi pencegahan dan penurunan stunting ini dihadiri oleh Kepala Dinas PMD PPKB Kabupaten Bangli I Dewa Agung Putu Purnama, Camat Bangli, Sang Made Agus Dwipayana, Perbekel, TP PKK Kecamatan Bangli, Bendesa Kepala Dusun, dan lainnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Bangli Ny Sariasih Sedana Arta menyampaikan bahwa kasus stunting ini harus disikapi dan merupakan tugas bersama-sama untuk mencegah dan sekaligus menurunkan angka stunting, khususnya di Kabupaten Bangli.
"Tahun ini terjadi peningkatan angka stunting di Kabupaten Bangli, maka TP PKK yang merupakan mitra kerja Pemerintah Daerah harus melaksanakan sosialisasi pencegahan Stunting kepada calon pengantin," ungkapnya.
Pihaknya mengingatkan agar mempersiapkan diri, mulai dari mempersiapkan kesehatan sebelum menuju jenjang pernikahan. Selain ituhindari pernikahan dini serta persiapkan diri secara matang.
Seperti diketahui, penanganan stunting merupakan program prioritas nasional yang diawasi langsung Presiden, yang sasarannya balita, calon pengantin, dan Ibu hamil. Stunting itu adalah gagal tumbuh kembang yang diakibatkan oleh kekurangan energi kronik pada bayi, dan bisa juga disebabkan oleh infeksi yang penilaiannya berdasarkan standar yang sudah di tetapkan oleh Kementrian Kesehatan.
Pencegahan stunting bisa dimulai dari program kesehatan ibu dan anak, kesehatan gizi keluarga dan program kesehatan lingkungan. Penanganan stunting itu harus ditangani secara serius, di mulai dari tingkat keluarga. Untuk diperhatikan bersama, dua tahun pertama adalah tahun emas untuk anak-anak balita, yang mana ditahap itu masih bisa dioptimalkan perkembangannya dengan cara memberi asupan gizi yang maksimal. Namun jika sudah lewat dari dua tahun tersebut maka akan sangat sulit dan tidak bisa dimaksimalkan lagi perkembangannya.@7esa
Komentar