nusabali

Mesin Mati, 4 Nelayan Terombang-ambing Semalaman

  • www.nusabali.com-mesin-mati-4-nelayan-terombang-ambing-semalaman

SINGARAJA, NusaBali - Empat nelayan asal Banjar Dinas Kertha Kawat, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, terombang-ambing semalaman di perairan utara Bali.

Mesin jukung yang mereka tumpangi untuk melaut tiba-tiba mati. Beruntung keberadaan mereka ditemukan oleh nelayan lain dan dievakuasi ke darat. Keempat nelayan itu yakni Abdul Rohim, 39, Pusani, 56, Pordiawan, 30, dan Slamet Riyanto, 37.

Awalnya mereka berangkat melaut pada Kamis (22/8) sekitar pukul 05.00 Wita. Keempatnya menumpangi jukung berwarna biru dengan nama lambung Ayah Bunda. Rombongan nelayan ini melaju ke arah timur melewati perairan utara Kelurahan/Kecamatan Seririt hingga ke perairan Desa Sangsit, Kecamatan Sawan. Tiba-tiba perahu yang mereka tumpangi mengalami mati mesin. Akibat kerusakan itu, mereka tak bisa kembali ke darat dan terkatung-katung di tengah laut. “Kemarin malam mereka tidak pulang dan tidak bisa dihubungi keluarganya,” ujar Kepala Dusun Kertha Kawat, Dewa Komang Indra Wardana, Jumat (23/8) sore.

Menurut Komang Indra, keempat nelayan ini bertetangga. Biasa menangkap ikan bersama. Berangkat pagi, sore jam 17.00 Wita biasanya sudah balik. Paling lambat malam jam 20.00 Wita. Namun kemarin malam mereka tidak pulang dan tak bisa dihubungi. Keluarga yang khawatir melaporkan hal ini ke desa yang diteruskan ke petugas kepolisian. Jumat (23/8) pagi personel Basarnas, Sat Polairud Polres Buleleng, dan Pos TNI AL Celukan Bawang memulai operasi pencarian. Penyisiran di laut dilakukan dengan perahu karet. Sejumlah nelayan setempat dan keluarga korban turut membantu. Sekitar pukul 08.30 Wita, petugas yang melakukan pencarian mendapat informasi jika posisi keempat korban sudah ditemukan. 

Evakuasi jukung nelayan asal Banjar Dinas Kertha Kawat, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, yang mati mesin. –IST 

Mereka ditemukan oleh nelayan asal Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Wayan Widiarta di sebuah rumpon (rumah ikan) Cahaya 4 di koordinat -8.058582,115.123194. Keempat nelayan itu terombang-ambing di perahu yang mati. “Posisi mereka ditemukan nelayan Desa Sangsit sekitar 35 kilometer dari pantai. Karena mesinnya mati, mereka akhirnya mengikat jukungnya ke rumpon agar tidak hanyut. Mungkin as mesinnya tidak jalan sehingga mati dan tidak bisa dihidupkan. Jadi terombang-ambing di laut semalaman,” ungkap Komang Indra. 

Keempat nelayan tersebut ditemukan dengan kondisi selamat tanpa luka-luka. Mereka dijemput dan dievakuasi ke darat oleh personel Sat Polairud Polres Buleleng. Jukungnya yang mati mesin ditarik hingga ke Pelabuhan Sangsit, Kecamatan Sawan. Tiba di darat sekitar pukul 11.00 Wita, mereka diserahkan kepada pihak keluarga. “Evakuasi korban beserta perahunya ditarik menuju ke Pelabuhan Sangsit menggunakan rubber boat (perahu karet) Sat Polairud Polres Buleleng yang diawaki empat anggota Sat Polairud Polres Buleleng dan 1 anggota TNI AL,” kata Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika. Evakuasi berjalan aman dan lancar. Korban semua selamat sampai di Pos Polairud Sangsit. 7 mzk

Komentar