SMPN 1 Singaraja Terbaik II Nasional
Prestasi membanggakan dibukukan Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Singaraja, Buleleng, Dra Ni Putu Karnadhi MSi, 55.
SINGARAJA, NusaBali
Dia sukses meraih predikat juara II tingkat nasional ‘Kasek Terbaik Tata Kelola Mutu Sekolah 2017’, yang baru kali pertama diperebutkan.
Sukses ini dibukukan Putu Karnadhi dalam grand final lomba ‘Kasek Terbaik Tata Kelola Mutu Sekolah I 2017’ yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta, 7-11 Agustus 2017. Lomba bergengsi yang untuk kali pertama diadakan oleh Kemnedikbud ini melibatkan 532 Kasek dari seluruh Indonesia.
Dalam ajang tersebut, Kasek SMPN 1 Singaraja hanya kalah dari SMPN 1 Ciamis, SMPN 1 Bojonegoro, dan SMPN 1 Bandar Lampung yang dikukuhnya menjadi juara I bertiga karena nilainya sama. Kasek SMPN 1 Singaraja sendiri dapat predikat juara II nasional bersama SMPN 1 Bogor, SMPN 1 Pati, SMPN 4 Tangerang Selatan, dan SMPN 1 Lamongan. Sedangkan posisi juara III nasional diraih 7 tujuh Kasek yakni SMPN 2 Temanggung, SMPN 4 Kepanjen, SMPN 1 Malang, SMPN 1 Palembang, SMPN 2 Purwokerto, SMPN 1 Muntilan, SMPN 1 Singaparna, dan SMPN 1 Sangata.
Kepada NusaBali di Singaraja, Selasa (15/8), Putu Karnadhi mengisahkan perjalanannya untuk mencapai prestasi puncak tingkat nasional tersebut harus dilalui dengan perjuangan keras, lewat proses seleksi yang ketat. Berawal dari seleksi yang digelar Kemendikbud, Juli 2017 lalu, di mana SMPN 1 Singaraja masuk dalam daftar 532 sekolah yang dinyatakan lolos verifikasi lomba tinmgkat nasional ‘Tata Kelola Mutu Sekolah’.
Pengumuman yang diterima melalui email itu sangat mendadak. Putu Karnadhi harus mempersiapkan 10 poin penilaian yang akan dinilai, meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar prosses, standar pengelolaan, standar tenaga pendidik dan kependidikan, stanar biaya, standar sarana dan prasara, standar penilaian, standar budaya dna lingkunga, serta standar hubungan masyarakat.
Selain 10 poin penilaian yang sudah ditetapkan, kiprah SMPN 1 Singaraja di kancah nasional yang beberapa kali ditunjuk sebagai ‘Sekolah Rujukan dan Piloting’, serta capaian juara siswa maupun gurunya, juga menjadi pertimbangan khusus. Salah satunya, SMPN 1 Singaraja sebagai satu-staunya di Bali yang menerapkan ‘sistem sekolah berbasis penguatan karakter atau full day scholl’.
Dari situ, SMPN 1 Singaraja---yang merupakan SMP Negeri pertama di Bali---mendapat kredit tersendiri. Putu Karnadhi yang dituntut sebagai manajer yang baik dalam mengelola sekolah, tidak sampai kelimpungan, karena SMPN 1 Singaraja sudah terbiasa dengan upaya tertib admnistrasi.
Selanjutnya, SMPN 1 Singaraja menerima tim verifikasi dari pusat, 17-22 Juli 2017. Dalam proses verifikasi inilah, tim dari pusat melakukan penilaian dan penyesuaian dnegan administrasi yang disetorkan ke Kemendikbud. Walhasil, dari 532 sekolah se-Indonesia, disaring menjadi 320 sokolah.
Dalam penyaringan menjadi 320 sekolah ini, Kasek SMPN 1 Singaraja lolos bersama dua sekolah lainnya dari Bali, yakni Kasek SMPN 2 Amlapura (Karangasem) dan SMPN 1 Gianyar. Selanjutnya, ketiga sekolah dari Bali ini berhasil melenggang ke penyaringan 103 besar nasional.
Kemudian, Kasek SMAN 1 Singaraja bersama dua wakil Bali lainnya dipanggil ke Jakarta untuk memberikan pemaparan terkait pengelolaan sekolah yang mereka pimpin. Ajang grand final ini digelar di Jakarta, 7-11 Agustus 2017 lalu. Hebatnya, Kasek SMPN 1 Singaraja terpilih menjadi juara II tingkat nasional. Sayang, Kasek SMPN 2 Amlapura dan SMPN 1 Gianyar gagal meraih prestasi terbaik.
“Saat pemaparan, saya hanya diberikan waktu 20 menit untuk menjelaskan bagaimana sekolah yang dipimpin dan cara untuk memenangkan hati juri,” kenang Putu Karnadhi saat ditemui NusaBali di ruangan kerjanya, SMPN 1 Singaraja, Selasa kemarin.
Guru kelahiran Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, 2 Mei 1962, ini mengaku sempat down saat tim juri menunjukkan sebuah video yang disebut memiliki pengelolaan bagus. “Ternyata, sekolah dalam video tersebut adalah SMPN 1 Singaraja,” papar menantu Puri Kanginan Singaraja ini.
Dalam proses penilaian 10 poin oleh tim juri, Putu Karnadhi mengatakan sekolahnya masih kurang di bidang sarana dan prasana. Sirkulasi siswa juga disebut sangat sesak, dengan kondisi kerapatan gedung. Menurut Karnadhi, masalah sarana dan prasarani inilah yang jadi kendala bagi SMPN 1 Singaraja untuk meraih predikat terhormat juara I nasional. Padahal, dari hasil penilaian 10 poin yang diberikan tim juri, SMPN 1 Singaraja ia mendapatkan nilai sempurna soal standar pengelolaan sekolah.
“Sirkulasi siswa itu yang menjadi catatan tim juri. Mereka melihat dari video yang diambil tim verifikasi yang menayangkan situasi sekolah sebenarnya. Memang kelihatan agak sesak, dengan jumlah siswa dan bangunan yang ada,” jelas ibu tiga anak dari pernikahannya dengan tokoh Puri Kanginan Singareaja, dari Anak Agung Ngurah Parwata ini.
Karnadhi sendiri mengaku sangat bersyukur akhirnya dinobatkan sebagai juara II nasional ‘Kasek Terbaik Tata Kelola Mutu Sekolah I 2017’. Pasalnya, Karnadhi baru 2 tahun ditempatkan mengelola sekolah favorit di Buleleng, sejak menjadi Kasek SMPN 1 Singaraja pada 2015. Menurut Karnadhi, sejak awal dirinya memang berangan membuktikan bahwa pengelolaan pendidikan di SMPN 1 Singaraja is the best.
“Setiap ada di tempat baru, saya selalu canangkan target tersendiri. Begitu pula ketika ditugaskan memimpin sekolah favorit ini, yang tantangannya cukup berat. Astungkara, dari target 5 tahun baru raih gelar juara nasional, bisa diperpendek dan dicapai lebih awal hanya dalam tempo 2 tahun,” jelas Karnadhi, yang sempat selama 6 tahun menjadi Kasek SMPN 4 Singaraja (2009-2015).
Tokoh pendidikan berusia 55 tahun ini menyebutkan, dirinya selalu mencari terobosan baru dalam jenjang karier. Sebagai seorang pemimpin di sekolah favorit, juga juga selalu berambisi yang berujung pada semangat kerja dan motivasi pribadi.
Dan, berkat sukses Karnadi meraih predikat juara II nasional ‘Kasek Terbaik Tata Kelola Mutu Sekolah I 2017’, SMPN 1 Singaraja akhirnya mendapat kepastian terkait perluasan sekolah yang dijanjikan Pemkab Buleleng. Perluasan lahan SMPN 1 Singaraja akan menggunakan setengah lahan eks Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan (SKP) Buleleng. Saat ini, SMPN 1 Singaraja berada di Jalan Gajah Mada Singaraja, persis di belakang (sebelah timur) SMAN 1 Singaraja---yang juga merupakan SMA Negeri pertama di Bali. *k23
Sukses ini dibukukan Putu Karnadhi dalam grand final lomba ‘Kasek Terbaik Tata Kelola Mutu Sekolah I 2017’ yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta, 7-11 Agustus 2017. Lomba bergengsi yang untuk kali pertama diadakan oleh Kemnedikbud ini melibatkan 532 Kasek dari seluruh Indonesia.
Dalam ajang tersebut, Kasek SMPN 1 Singaraja hanya kalah dari SMPN 1 Ciamis, SMPN 1 Bojonegoro, dan SMPN 1 Bandar Lampung yang dikukuhnya menjadi juara I bertiga karena nilainya sama. Kasek SMPN 1 Singaraja sendiri dapat predikat juara II nasional bersama SMPN 1 Bogor, SMPN 1 Pati, SMPN 4 Tangerang Selatan, dan SMPN 1 Lamongan. Sedangkan posisi juara III nasional diraih 7 tujuh Kasek yakni SMPN 2 Temanggung, SMPN 4 Kepanjen, SMPN 1 Malang, SMPN 1 Palembang, SMPN 2 Purwokerto, SMPN 1 Muntilan, SMPN 1 Singaparna, dan SMPN 1 Sangata.
Kepada NusaBali di Singaraja, Selasa (15/8), Putu Karnadhi mengisahkan perjalanannya untuk mencapai prestasi puncak tingkat nasional tersebut harus dilalui dengan perjuangan keras, lewat proses seleksi yang ketat. Berawal dari seleksi yang digelar Kemendikbud, Juli 2017 lalu, di mana SMPN 1 Singaraja masuk dalam daftar 532 sekolah yang dinyatakan lolos verifikasi lomba tinmgkat nasional ‘Tata Kelola Mutu Sekolah’.
Pengumuman yang diterima melalui email itu sangat mendadak. Putu Karnadhi harus mempersiapkan 10 poin penilaian yang akan dinilai, meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar prosses, standar pengelolaan, standar tenaga pendidik dan kependidikan, stanar biaya, standar sarana dan prasara, standar penilaian, standar budaya dna lingkunga, serta standar hubungan masyarakat.
Selain 10 poin penilaian yang sudah ditetapkan, kiprah SMPN 1 Singaraja di kancah nasional yang beberapa kali ditunjuk sebagai ‘Sekolah Rujukan dan Piloting’, serta capaian juara siswa maupun gurunya, juga menjadi pertimbangan khusus. Salah satunya, SMPN 1 Singaraja sebagai satu-staunya di Bali yang menerapkan ‘sistem sekolah berbasis penguatan karakter atau full day scholl’.
Dari situ, SMPN 1 Singaraja---yang merupakan SMP Negeri pertama di Bali---mendapat kredit tersendiri. Putu Karnadhi yang dituntut sebagai manajer yang baik dalam mengelola sekolah, tidak sampai kelimpungan, karena SMPN 1 Singaraja sudah terbiasa dengan upaya tertib admnistrasi.
Selanjutnya, SMPN 1 Singaraja menerima tim verifikasi dari pusat, 17-22 Juli 2017. Dalam proses verifikasi inilah, tim dari pusat melakukan penilaian dan penyesuaian dnegan administrasi yang disetorkan ke Kemendikbud. Walhasil, dari 532 sekolah se-Indonesia, disaring menjadi 320 sokolah.
Dalam penyaringan menjadi 320 sekolah ini, Kasek SMPN 1 Singaraja lolos bersama dua sekolah lainnya dari Bali, yakni Kasek SMPN 2 Amlapura (Karangasem) dan SMPN 1 Gianyar. Selanjutnya, ketiga sekolah dari Bali ini berhasil melenggang ke penyaringan 103 besar nasional.
Kemudian, Kasek SMAN 1 Singaraja bersama dua wakil Bali lainnya dipanggil ke Jakarta untuk memberikan pemaparan terkait pengelolaan sekolah yang mereka pimpin. Ajang grand final ini digelar di Jakarta, 7-11 Agustus 2017 lalu. Hebatnya, Kasek SMPN 1 Singaraja terpilih menjadi juara II tingkat nasional. Sayang, Kasek SMPN 2 Amlapura dan SMPN 1 Gianyar gagal meraih prestasi terbaik.
“Saat pemaparan, saya hanya diberikan waktu 20 menit untuk menjelaskan bagaimana sekolah yang dipimpin dan cara untuk memenangkan hati juri,” kenang Putu Karnadhi saat ditemui NusaBali di ruangan kerjanya, SMPN 1 Singaraja, Selasa kemarin.
Guru kelahiran Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, 2 Mei 1962, ini mengaku sempat down saat tim juri menunjukkan sebuah video yang disebut memiliki pengelolaan bagus. “Ternyata, sekolah dalam video tersebut adalah SMPN 1 Singaraja,” papar menantu Puri Kanginan Singaraja ini.
Dalam proses penilaian 10 poin oleh tim juri, Putu Karnadhi mengatakan sekolahnya masih kurang di bidang sarana dan prasana. Sirkulasi siswa juga disebut sangat sesak, dengan kondisi kerapatan gedung. Menurut Karnadhi, masalah sarana dan prasarani inilah yang jadi kendala bagi SMPN 1 Singaraja untuk meraih predikat terhormat juara I nasional. Padahal, dari hasil penilaian 10 poin yang diberikan tim juri, SMPN 1 Singaraja ia mendapatkan nilai sempurna soal standar pengelolaan sekolah.
“Sirkulasi siswa itu yang menjadi catatan tim juri. Mereka melihat dari video yang diambil tim verifikasi yang menayangkan situasi sekolah sebenarnya. Memang kelihatan agak sesak, dengan jumlah siswa dan bangunan yang ada,” jelas ibu tiga anak dari pernikahannya dengan tokoh Puri Kanginan Singareaja, dari Anak Agung Ngurah Parwata ini.
Karnadhi sendiri mengaku sangat bersyukur akhirnya dinobatkan sebagai juara II nasional ‘Kasek Terbaik Tata Kelola Mutu Sekolah I 2017’. Pasalnya, Karnadhi baru 2 tahun ditempatkan mengelola sekolah favorit di Buleleng, sejak menjadi Kasek SMPN 1 Singaraja pada 2015. Menurut Karnadhi, sejak awal dirinya memang berangan membuktikan bahwa pengelolaan pendidikan di SMPN 1 Singaraja is the best.
“Setiap ada di tempat baru, saya selalu canangkan target tersendiri. Begitu pula ketika ditugaskan memimpin sekolah favorit ini, yang tantangannya cukup berat. Astungkara, dari target 5 tahun baru raih gelar juara nasional, bisa diperpendek dan dicapai lebih awal hanya dalam tempo 2 tahun,” jelas Karnadhi, yang sempat selama 6 tahun menjadi Kasek SMPN 4 Singaraja (2009-2015).
Tokoh pendidikan berusia 55 tahun ini menyebutkan, dirinya selalu mencari terobosan baru dalam jenjang karier. Sebagai seorang pemimpin di sekolah favorit, juga juga selalu berambisi yang berujung pada semangat kerja dan motivasi pribadi.
Dan, berkat sukses Karnadi meraih predikat juara II nasional ‘Kasek Terbaik Tata Kelola Mutu Sekolah I 2017’, SMPN 1 Singaraja akhirnya mendapat kepastian terkait perluasan sekolah yang dijanjikan Pemkab Buleleng. Perluasan lahan SMPN 1 Singaraja akan menggunakan setengah lahan eks Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan (SKP) Buleleng. Saat ini, SMPN 1 Singaraja berada di Jalan Gajah Mada Singaraja, persis di belakang (sebelah timur) SMAN 1 Singaraja---yang juga merupakan SMA Negeri pertama di Bali. *k23
Komentar