Pelayanan Pendidikan di PKBM dengan Hati Raih Juara 1 Lomba Inovasi Daerah
SINGARAJA, NusaBali - Program inovasi pendidikan Undiksha Singaraja keluar sebagai Juara I lomba inovasi daerah yang digelar Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam rangkaian Buleleng Development Festival (BDF).
Dr Putu Ayu Hervina Sanjayanti mewakili Undiksha mengangkat pelayanan pendidikan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Widya Aksara dengan Hati.
Dalam lomba yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Buleleng diikuti seratusan peserta kategori perangkat daerah dan kategori masyarakat. Hervina mengikuti kategori masyarakat.
Dihubungi Minggu (25/8) kemarin, dia mengatakan, proses lomba inovasi ini sudah dimulai sejak bulan April lalu. Seluruh peserta diwajibkan mengirimkan berkas dan video yang menceritakan rancang bangun inovasi yang diterapkan. Hervina yang juga Ketua Yayasan PKBM Widya Aksara di Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar akhirnya menyodorkan inovasi tata kelola pendidikan non formal dengan Hati.
Hati dijelaskannya merupakan sebuat kepanjangan, Hening, Amati dan Tindak Lanjut. Tata kelola lembaga hening dimaksudkan setiap menjalankan program diawali dengan refleksi diri dan lembaga tidak ego atas keadaan sekitar. A mewakili amati kondisi sebelum menyusun rencana tindak lanjut. Sedangkan TI dijabarkan sebagai tindak lanjut dan evaluasi setiap akhir program. TI juga dimaksudkan Teknologi dan Informasi, yang menjadi program unggulan di era digitalisasi saat ini dalam proses pembelajaran berbasis web. “Bedanya PKBM Widya Aksara tidak hanya membuka program kesetaraan, tetapi juga program keaksaraan dasar dan usaha mandiri (buta aksara), pengembangan kepemudaan dan pemberdayaan perempuan. Semuanya dilandasi dengan Hati untuk memaksimalkan hasil pembelajaran,” kata Hervina salah satu dosen MIPA Undiksha ini.
Keberagaman program pengembangan inovasi pendidikan di PKBM Widya Aksara ini pun mampu mengungguli program inovasi Desa Les, Kecamatan Tejakula sebagai Juara II dan inovasi BUMDes Panji, Kecamatan Sukasada di posisi Juara III. Hervina mengakui persaingan cukup ketat, dari kategori masyarakat ada 43 inovator yang ikut serta. Puluhan peserta ini lalu disaring menjadi 10 besar. Lalu tim juri juga melakukan verifikasi ada kebenaran dan kelayakan langsung ke lembaga. “Kami bersyukur atas penghargaan ini. Tentu ini menjadi motivasi kami untuk terus merancang bangun inovasi-inovasi lain setiap tahunnya untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih maksimal dan menyentuh masyarakat langsung,” terang ibu tiga anak ini.7 k23
Komentar