Perajin Bali Mampu Jaga Ekspor Kerajinan Kayu
Ini menunjukkan pasar ekspor kerajinan kayu di luar negeri masih terbuka
DENPASAR, NusaBali
Kerajinan kayu tetap kokoh sebagai salah satu andalan sehingga masih mampu bertahan di pasar ekspor. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai ekspor kerajinan kayu sebagai yang terbanyak dan berkontribusi paling besar untuk ekspor komoditas hasil kerajinan.
Pada periode Januari-Juli, nilai ekspor kerajinan kayu sebesar 11.413.436,89 dollar AS atau 7,66 persen dari total nilai ekspor kerajinan sebesar 42.082.313,93 dollar AS. Sebelumnya pada periode Januari-Juni 2024 nilai ekspor kerajinan kayu juga memimpin. Nilainya 9.353.379,66 (7,31 persen).
Kabid Perdagangan Luar Negeri (PL) Disperindag Bali, Ni Wayan Lestari mengatakan trend positif ekspor Bali, yang salah satunya dari komoditas produk kerajinan, tentu ikut berperan membantu neraca perdagangan luar negeri Bali.
“Secara umum, termasuk dengan komoditas yang lainnya, ekspor kerajinan kayu sesuai SKA (Surat Keterangan) terus menunjukkan peningkatan,” terangnya Minggu (25/8).
Lanjut Wayan Lestari, peningkatan ekspor kerajinan kayu, baik volume dan nilainya menunjukkan pasar ekspor kerajinan kayu di luar negeri masih terbuka.
“Peluang pasar masih terbuka. Walau tentu tidak gampang, mengingat persaingan tentunya dengan yang lain,” lanjutnya.
Dia mengapresiasi perajin yang dengan talenta, kreativitas dan inovasinya mampu membaca dan memenuhi selera pasar.
Artinya kata Wayan Lestari, perajin Bali, baik yang skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan skala besar atau pengusaha (eksportir) cukup jeli membaca pasar, khususnya trend pasar.
“Jadi kreativitas dan inovasi menjadi faktor dominan. Tanpa kreativitas dan inovasi produk kerajinan, menoton sehingga bisa menyebabkan jenuh pasar,” terangnya.
Karena itulah, Wayan Lestari menyatakan bersyukur dan bangga dengan kegigihan para perajin yang berperan, ikut menggenjot ekspor Bali.
Sementara secara keseluruhan nilai ekspor Bali pada Januari-Juli 2024 meningkat dibandingkan Januari-Juni atau sebulan sebelumnya.
Disampaikan Wayan Lestari, total nilai ekspor Bali Januari-Juli 149.084,244,59 dollar Amerika Serikat(AS), bertambah dibanding Januari-Juni sebesar 127.866.688,40 dollar AS.
Tercatat ada 4 kelompok komoditas ekspor Bali yakni Komoditas Industri nilai ekspor sebesar 41.307.266,73 dollar AS(27,71 persen). Komoditas kerajinan, termasuk di dalamnya kerajinan kayu dengan kumulatif nilai ekspor 42.082.313,93 dollar AS atau sebesar 28,23 persen.
Ekspor komoditas Perkebunan 354.277,12 dollar AS (0,24 persen). Kemudian ekspor komoditas hasil Pertanian 61.838.826,87 dollar AS (41,48 persen). Ditambah dengan ekspor dari katagori komoditas yang lainnya dengan nilai 3.501.559,94 dollar AS(2,35 persen).
”Ekspor komoditas pertanian berupa ekspor buah-buahan dan perikanan seperti tuna, lobster, kepiting, nener dan lainnya masih menjadi yang terbesar,” kata Wayan Lestari.
Lanjutnya terlepas dari perbedaan besaran kontribusi masing-masing komoditas terhadap ekspor, meningkat terus trend ekspor Bali tentu membanggakan.
“Kita apresiasi para perajin dan pelaku ekspor yang terus berjuang, untuk mendapatkan devisa,” tandas Wayan Lestari.
Untuk diketahui produk kerajinan kayu dari Bali beragam jenisnya. Mulai dari patung-baik patung klasik dan pop, ukiran-ukiran, rilief, aneka suvenir dan yang lainnya. Kerajinan kayu merupakan 1 dari 17 item kerajinan kayu ekspor Bali. K17.
Komentar