nusabali

Pegiat Literasi Desak Pemerintah Sebarluaskan Naskah Lontar

  • www.nusabali.com-pegiat-literasi-desak-pemerintah-sebarluaskan-naskah-lontar

SINGARAJA, NusaBali - Pegiat literasi  mendesak pemerintah untuk menyelamatkan warisan lontar leluhur Bali agar pengetahuan yang terkandung di dalamnya tidak terputus.

Harapan itu disampaikan para penulis di Bali saat sesi diskusi Khazanah Rempah sebagai Boga serangkaian Singaraja Literary Festival dengan narasumber Putu Eka Guna Yasa di Wantilan Desa Adat Buleleng, Minggu (25/8). Pesan dalam lontar bisa dialihwahanakan dalam bentuk buku beraksara latin ataupun dalam film pendek. Secara khusus, peserta diskusi juga berharap praktik-praktik baik leluhur Bali bisa diterapkan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah. 

Penyair Nanoq da Kansas berharap muncul ide-ide kreatif untuk membumikan kembali ajaran leluhur dalam lontar kepada anak-anak. Sesuai tema diskusi, khazanah rempah sebagai boga, tersurat dalam lontar beragam tanaman pelengkap kuliner. Dia mencontohkan pemuda di Jembrana yang kuliah di Jogjakarta. Secara ekonomi mahasiswa asal Jembrana itu sangat kekurangan. Berkat ide cerdasnya mengolah basa genep (bumbu lengkap khas Bali), mahasiswa itu bisa membiayai kuliahnya dengan buka bisnis kuliner. Bahkan setiap tahun rutin ikut festival kuliner di Jepang. "Mahasiswa itu buka kuliner via media sosial. Pemesan akan dagang ke kosnya untuk makan tanpa tahu menu yang disiapkan. Setelah pemesan makanan datang barulah dibuatkan masakan dan dijelaskan bumbu-bumbu yang digunakan dan filosofi bumbu itu. Story basa genep itulah yang membuat masakannya menjadi mahal," ungkap Wayan Udiana yang populer dengan nama pena Nanoq da Kansas. 

Penulis novel Plitik ini juga mengharapkan muncul ide kreatif mengaliwahanakan lontar dalam bentuk buku dan film. "Kebetulan ikut bergabung Made Birus seorang film maker. Ayolah buat film pendek tentang rempah yang bersumber dari lontar. Ada juga penerbit buku di sini. Yuk buat buku tentang rempah," ajaknya. Pengasuh Komunitas Kertas Budaya Jembrana ini juga mengajak para guru kreatif memgajak anak-anak melestarikan tetamian atau warisan leluhur dalam praktik P5 di sekolah. Made Birus merespon pernyataan Nanoq da Kansas dan terinspirasi buat film dokumenter rempah. Dia pun punya kekhawatiran yang sama terputusnya literasi warisan leluhur. Aksi yang dilakukannya di antaranya mengajak anak-anak mengenali tanaman di sekitar rumah. Dia pun menerangkan kegunaan atau manfaat tumbuhan itu. "Misal fungsi sirih, pegagan, dan lainnya," ungkap Made Birus. 

Putu Eka Guna Yasa dalam pemaparannya menyampaikan boga dalam perspektif Lontar Dharma Caruban, Lontar Purincining Ebatan, dan Lontar Kakawin Dharma Sawita. Menurut akademisi Universitas Udayana ini, fungsi rempah sebagai bumbu dalam kuliner Bali adalah penguat rasa agar makanan menjadi lebih enak. Penggunaan basa genep yang berbahan rempah juga berfungsi sebagai penghambat dan atau pembunuh mikroba seperti bakteri E coli, Sthapicollocus aureus, dan Salmonella thypi. Ditegaskannya, naskah lontar Bali menunjukkan pemanfaatan rempah-rempah dalam tiga bidang yaitu ganda (parfum), boga (kuliner), dan usada (kesehatan). "Untuk mendekatkan rempah-rempah yang multikhaziat itu, konsep Udiana Usada yaitu taman yang berfungsi sebagai pengobatan di pekarangan mesti dihidupkan lagi," ungkap Guna Yasa. Menanggapi usulan para peserta, Guna Yasa sepakat untuk membumikan tetamian leluhur melalui pintu aksara, bahasa, dan sastra dalam bentuk buku maupun film. Di masa lampau, pangawi mengalihwahanakan teks ke bentuk prasi yakni gambar di daun lontar untuk menyebarkan pengetahuan dengan media gambar. 7 k21

Komentar