Pakar Ungkap Kunci Sukses Pengembangan Web3 di Indonesia
BUIDLRS Web3 Sunset Gathering Angkat Tema 'Unleashing Southeast Asia Web3 Potential'
MANGUPURA, NusaBali.com - PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one, kembali meramaikan Coinfest Asia 2024 dengan menggelar acara BUIDLRS Web3 Sunset Gathering bertemakan "Unleashing Southeast Asia Web3 Potential" pada Senin (26/8/2024).
Dalam acara yang diselenggarakan di Valle Bali, Canggu, dan merupakan hasil kolaborasi antara PINTU, AWS Startups, dan Saison Capital tersebut, tiga pakar berbagi pandangan tentang perkembangan Web3 di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Qin En Looi, Partner di Saison Capital, mengungkapkan potensi besar industri Web3 di Asia, terutama dalam sektor institusi finansial.
“Lingkungan di Asia lebih mendukung, dengan banyak lembaga dan pemerintah yang sudah bereksperimen dengan teknologi blockchain,” ujar Qin En Looi.
Menurutnya, untuk mencapai penetrasi yang lebih luas, para pengembang Web3 harus fokus pada kemudahan akses, seperti mengintegrasikan dompet crypto dengan login melalui media sosial atau email, serta meningkatkan antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX).
Brian Limiardi, Co-founder & CEO Copra Labs, menyoroti bahwa meskipun pasar Web3 di Indonesia lebih besar dan dinamis dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, persaingan di Indonesia lebih ketat. “Kembalinya sektor Decentralized Finance (DeFi) bisa menjadi katalis utama untuk pertumbuhan pasar Web3 di Indonesia,” kata Brian.
Sementara itu, Ty Blackcard, Co-Founder Magnify Cash yang dikenal dengan nama Tytan.eth, menilai bahwa pasar Web3 di Asia, khususnya Indonesia, memiliki daya tarik tersendiri. “Meskipun volume transaksi crypto di Indonesia belum besar, potensi pertumbuhannya sangat menarik, dan kolaborasi di sini lebih mudah diakses,” ungkapnya.
Menurut laporan dari Emergen Research, pasar Web3 di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai nilai $6,4 miliar pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan 50,2%. Data dari Chainalysis juga menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-7 dalam indeks adopsi crypto global.
Jonathan Hartono, Head of Community PINTU, menyatakan optimisme bahwa pasar Web3 di Indonesia akan tumbuh pesat dengan adanya infrastruktur yang mendukung. “Kami yakin developer di Indonesia tidak hanya berkembang dari segi jumlah, tetapi juga mampu menghadirkan inovasi berskala global,” ujarnya.
Acara BUIDLRS Web3 Sunset Gathering ini menambah semarak Coinfest Asia 2024 dan menunjukkan bagaimana Indonesia memiliki peran penting dalam ekosistem Web3 di kawasan Asia Tenggara.
1
Komentar