Nutrifood Ajak Anak Muda Denpasar Batasi Gula, Garam, dan Lemak
Gelar Acara ‘Eat Well, Live Well: Your Guide to Mindful Eating’
Nutrifood
Badan POM RI
Gula
Garam
Lemak
Arninta Puspitasari
Ni Wayan Ayu Panji Angreni
AKG (Angka Kecukupan Gizi)
DENPASAR, NusaBali.com - Sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit tidak menular di Indonesia, Nutrifood secara konsisten sejak 2013 mengampanyekan Batasi Konsumi Gula, Garam, dan Lemak atau #BatasiGGL dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM RI.
Setelah program media workshop yang diselenggarakan bulan Maret lalu di Jakarta, kali ini Nutrifood menggelar rangkaian edukasi ”Eat Well, Live Well: Your Guide to Mindful Eating” sebagai bagian dari kampanye #BatasiGGL di 20 Nutrihub; community hub Nutrifood, yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di kota Denpasar pada Jumat (23/8/2024) lalu.
Arninta Puspitasari, Nutrifood Public Relations Manager mengatakan, “Sebagai perusahaan yang sudah lebih dari 45 tahun menginspirasi masyarakat Indonesia hidup lebih sehat melalui produk dan inisiatifnya, Nutrifood percaya bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
Program edukasi ini menjadi salah satu upaya kami agar dapat mengajak masyarakat mencegah berbagai penyakit tidak menular, yang trennya saat ini mulai mengancam kelompok usia yang lebih muda. Melalui kampanye ini, kami berharap kelompok masyarakat usia aktif ini bisa lebih bijak memilih apa yang dikonsumsinya berbekal edukasi yang kami berikan di acara ini termasuk bagaimana cara membaca label kemasan untuk mengetahui kandungan gula, garam dan lemak pada makanan atau minuman yang dikonsumsi.”
Berdasarkan data World Health Organization di tahun 2021, satu dari tiga kematian di dunia terjadi akibat penyakit kardiovaskular. Selain itun Survey Kesehatan Indonesia tahun 2023 juga menyatakan, satu dari tiga orang Indonesia berusia lebih dari 18 tahun menderita hipertensi. Sedangkan, satu diantara sepuluh orang Indonesia juga mengidap diabetes berdasarkan International Diabetes Federation tahun 2021. Faktanya, 80% ragam penyakit tidak menular disebabkan oleh kebiasaan hidup yang tidak sehat baik dari segi pola makan maupun kurangnya aktivitas fisik.
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI mengatakan, ”Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang Pencantuman Informasi Gula, Garam, dan Lemak di Pangan Olahan dan Siap Saji, serta melakukan edukasi tentang pentingnya aturan ini. Upaya ini perlu didukung oleh berbagai pihak, termasuk pelaku sektor swasta dan masyarakat guna pencegahan penyakit tidak menular yang lebih efektif. Jangan lupa untuk juga melakukan CERDIK – Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet yang seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress dengan baik!”
Ni Wayan Ayu Panji Angreni, Programmer Program PTM Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi upaya Nutrifood dalam mengampanyekan ajakan #BatasiGGL agar masyarakat Denpasar bisa lebih sadar dalam menjaga kesehatannya, terutama dalam membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak.
Sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI, idealnya dalam sehari masyarakat dapat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (setara 4 sendok makan), garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara 5 sendok makan). Dimana, salah satu cara untuk dapat membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak ini adalah dengan memahami label pangan.
Jika masyarakat memiliki kesadaran dan kecermatan dalam membaca label kemasan dan menjadikannya sebagai kebiasaan, maka mereka akan lebih cerdas memilih zat gizi apa yang harus dipenuhi dan yang harus dibatasi agar terhindar dari berbagai penyakit.”
Sebagai upaya untuk mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, masyarakat diajak untuk lebih cermat dalam membaca label gizi kemasan pangan olahan yang dikonsumsi, dengan memperhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan. Yaitu jumlah sajian per kemasan, kalori total per sajian, zat gizi (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat (termasuk gula), dan garam), hingga persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian.
“Kami percaya perubahan dapat dimulai dari diri sendiri. Khususnya bagi anak muda, perubahan positif yang dilakukan bisa memberikan pengaruh untuk sekitarnya, sehingga dampak pun menjadi lebih luas, termasuk terkait inspirasi gaya hidup sehat, seperti memilih makanan minuman yang lebih baik dan tetap nikmat.
Untuk mendukung hal tersebut, Nutrifood menyediakan pilihan makanan lebih sehat yang bebas gula, rendah garam, dan rendah lemak hingga berbagai produk yang telah mendapatkan pelabelan “Pilihan Lebih Sehat” dari BPOM. Mari kita bersama-sama menciptakan perubahan yang positif untuk bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” tutup Arninta. 7
Komentar